tag:blogger.com,1999:blog-67244313663957750212024-03-05T06:57:27.649-08:00Pengetahuan Umum / General KnowledgeTemukan Keingintahuan Anda Disini !!!SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-78876018025177246162018-05-15T22:51:00.001-07:002018-05-15T22:54:36.359-07:00SURAT PERINTAH SEBELAS MARET (SUPERSEMAR)Supersemar adalah surat perintah 11 Maret yang ditandatangani oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno.<br />
<br />
Surat
perintah ini menginstruksikan Soeharto, sebagai Panglima Komando
Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala
tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang
sangat buruk pada saat itu.<br />
<br />
Supersemar ini adalah versi yang
dikeluarkan dari Markas Besar TNI Angkatan Darat (AD) yang juga tercatat
dalam buku-buku sejarah. Sebagian kalangan sejarawan Indonesia
mengatakan bahwa terdapat berbagai versi Supersemar sehingga masih
ditelusuri naskah supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno di
Istana Bogor.<br />
<br />
Awalnya keluarnya supersemar ketika pada tanggal 11
Maret 1966, Soekarno mengadakan sidang pelantikan Kabinet Dwikora yang
disempurnakan yang dikenal dengan nama “kabinet 100 menteri“. Pada saat
sidang dimulai, Brigadir Jendral Sabur sebagai panglima pasukan pengawal
presiden’ Tjakrabirawa melaporkan bahwa banyak “pasukan liar” atau
“pasukan tak dikenal” yang belakangan diketahui adalah Pasukan Kostrad
dibawah pimpinan Mayor Jendral Kemal Idris yang bertugas menahan
orang-orang yang berada di Kabinet yang diduga terlibat G-30-S di
antaranya adalah Soebandrio Wakil Perdana Menteri I .<br />
<br />
Situasi
tersebut dilaporkan kepada Mayor Jendral Soehartoy ang pada saat itu
selaku Panglima Angkatan Darat menggantikan Letnan Jendral Ahmad Yani
yang gugur akibat peristiwa G-30-S/PKI itu. Mayor Jendral (Mayjend)
Soeharto saat itu tidak menghadiri sidang kabinet karena sakit.
(Sebagian kalangan menilai ketidakhadiran Soeharto dalam sidang kabinet
dianggap sebagai sekenario Soeharto untuk menunggu situasi. Sebab
dianggap sebagai sebuah kejanggalan.<br />
Mayor Jendral Soeharto
mengutus tiga orang perwira tinggi (AD) ke Bogor untuk menemui Presiden
Soekarno di Istana Bogor yakni Brigadir Jendral M. Jusuf, Brigadir
Jendral Amir machmud dan Brigadir Jendral Basuki Rahmat. <br />
<br />
Setibanya di
Istana Bogor, pada malam hari, terjadi pembicaraan antara tiga perwira
tinggi AD dengan Presiden Soekarno mengenai situasi yang terjadi dan
ketiga perwira tersebut menyatakan bahwa Soeharto mampu mengendalikan
situasi dan memulihkan keamanan bila diberikan surat tugas atau surat
kuasa yang memberikan kewenangan kepadanya untuk mengambil tindakan.
Menurut Jendral (purn) M Jusuf, pembicaraan dengan Presiden Soekarno
hingga pukul 20.30 malam.<br />
Presiden Soekarno setuju dan dibuatlah
surat perintah yang dikenal sebagai Surat Perintah Sebelas Maret yang
populer dikenal sebagai Supersemar yang ditujukan kepada Mayjend
Soeharto selaku panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan yang
perlu untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.<br />
<br />
Sebelum lengsernya
pemerintahan Soeharto Peristiwa Supersemar dianggap sebuah Sejarah yang
benar dan tidak menimbulkan kontroversi yang besar pada saat itu. Namun
setelah Presiden Soeharto lengser, maka banyak pihak yang mencoba
mengungkap dan mencari tahu terkait kebenaran dari banyaknya Cerita
Sejarah yang memungkinkan fakta dan kebenaran dari Sejarah tersebut di
“skenario” oleh Presiden Soeharto kala itu.<br />
<br />
Terkait dengan Fakta
Sejarah dan kebenaran peristiwa Supersemar yang mungkin akan sangat
sulit untuk mengungkap kebenaranya dikarenakan tokoh central dari
peristiwa itu sendiri yaitu Suharto sudah meninggal, dan mungkin begitu
juga dengan orang-orang atau saksi yang melihat dan tahu betul terkait
bagaimana terjadi kasus ini juga mungkin sudah meninggal. Sehingga jika
dikembangkan akan mengalami kesulitan yang besar.<br />
<br />
Fakta yang
sesungguhnya menjadi pelajaran buat Bangsa ini supaya tidak melakukan
kesalahan-kesalahan yang serupa atau bahkan mungkin lebih buruk dari
sebelumnya.untuk mencegah hal tersebut maka dibutuhkan peran dari semua
kalangan dan semua pihak untuk selalu dan selalumelihat dan merekam
setiap peristiwa yang terjadi disekitar kita.<br />
<br />
Yang lebih penting
adalah mengumpulkan catatan sejarah tersebut dalam sebuah dokumen yang
resmi dan bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya secara hukum, sehingga
peristiwa seperti sejarah-sejarah yang belum terungkap sebelumnya tidak
akan pernah terjadi lagi.<br />
<br />
<a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c6/Supersemar.jpg/450px-Supersemar.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Berkas:Supersemar.jpg" border="0" data-file-height="1204" data-file-width="903" height="320" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c6/Supersemar.jpg/450px-Supersemar.jpg" style="cursor: move;" width="240" /></a> <img alt="Berkas:Surat Perintah Sebelas Maret - President version.jpg" data-file-height="1652" data-file-width="1182" height="320" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b7/Surat_Perintah_Sebelas_Maret_-_President_version.jpg/429px-Surat_Perintah_Sebelas_Maret_-_President_version.jpg" width="228" /> <b><u>Supersemar Versi AD </u> <u>Supersemar Versi Lain</u></b><u><br /></u><br />
<br />
<u>BEBERAPA KONTROVERSI TENTANG SUPERSEMAR </u><br />
<ul>
<li>Menurut penuturan salah satu dari ketiga perwira tinggi AD yang
akhirnya menerima surat itu, ketika mereka membaca kembali surat itu
dalam perjalanan kembali ke Jakarta, salah seorang perwira tinggi yang kemudian membacanya berkomentar "<i>Lho ini khan perpindahan kekuasaan</i>".
Tidak jelas kemudian naskah asli Supersemar karena beberapa tahun
kemudian naskah asli surat ini dinyatakan hilang dan tidak jelas
hilangnya surat ini oleh siapa dan di mana karena pelaku sejarah
peristiwa "<i>lahirnya Supersemar</i>" ini sudah meninggal dunia.
Belakangan, keluarga M. Jusuf mengatakan bahwa naskah Supersemar itu ada
pada dokumen pribadi M. Jusuf yang disimpan dalam sebuah bank.</li>
</ul>
<ul>
<li>Menurut kesaksian salah satu pengawal kepresidenan di Istana Bogor, Letnan Satu (lettu) Sukardjo Wilardjito, ketika pengakuannya ditulis di berbagai media massa setelah Reformasi 1998 yang juga menandakan berakhirnya Orde Baru dan pemerintahan Presiden Soeharto. Dia menyatakan bahwa perwira tinggi yang hadir ke Istana Bogor pada malam hari tanggal 11 Maret 1966 pukul 01.00 dinihari waktu setempat bukan tiga perwira melainkan empat orang perwira yakni ikutnya Brigadir jendral (Brigjen) M. Panggabean.
Bahkan pada saat peristiwa Supersemar Brigjen M. Jusuf membawa map
berlogo Markas Besar AD berwarna merah jambu serta Brigjen M. Pangabean
dan Brigjen Basuki Rahmat menodongkan pistol kearah Presiden Soekarno
dan memaksa agar Presiden Soekarno menandatangani surat itu yang
menurutnya itulah <i>Surat Perintah Sebelas Maret</i> yang tidak jelas
apa isinya. Lettu Sukardjo yang saat itu bertugas mengawal presiden,
juga membalas menodongkan pistol ke arah para jenderal namun Presiden
Soekarno memerintahkan Soekardjo untuk menurunkan pistolnya dan
menyarungkannya. Menurutnya, Presiden kemudian menandatangani surat itu,
dan setelah menandatangani, Presiden Soekarno berpesan kalau situasi
sudah pulih, mandat itu harus segera dikembalikan. Pertemuan bubar dan
ketika keempat perwira tinggi itu kembali ke Jakarta. Presiden Soekarno
mengatakan kepada Soekardjo bahwa ia harus keluar dari istana. “<i>Saya harus keluar dari istana, dan kamu harus hati-hati</i>,”
ujarnya menirukan pesan Presiden Soekarno. Tidak lama kemudian (sekitar
berselang 30 menit) Istana Bogor sudah diduduki pasukan dari RPKAD dan Kostrad,
Lettu Sukardjo dan rekan-rekan pengawalnya dilucuti kemudian ditangkap
dan ditahan di sebuah Rumah Tahanan Militer dan diberhentikan dari dinas
militer. Beberapa kalangan meragukan kesaksian Soekardjo Wilardjito
itu, bahkan salah satu pelaku sejarah supersemar itu, Jendral (Purn) M.
Jusuf, serta Jendral (purn) M Panggabean membantah peristiwa itu.</li>
</ul>
<ul>
<li>Menurut Kesaksian A.M. Hanafi dalam bukunya "<i>A.M Hanafi Menggugat Kudeta Soeharto</i>", seorang mantan duta besar Indonesia di Kuba yang dipecat secara tidak konstitusional oleh Soeharto.
Dia membantah kesaksian Letnan Satu Sukardjo Wilardjito yang mengatakan
bahwa adanya kehadiran Jendral M. Panggabean ke Istana Bogor bersama
tiga jendral lainnya (Amirmachmud, M. Jusuf dan Basuki Rahmat) pada
tanggal 11 Maret 1966 dinihari yang menodongkan senjata terhadap
Presiden Soekarno. Menurutnya, pada saat itu, Presiden Soekarno menginap
di Istana Merdeka, Jakarta
untuk keperluan sidang kabinet pada pagi harinya. Demikian pula semua
menteri-menteri atau sebagian besar dari menteri sudah menginap diistana
untuk menghindari kalau datang baru besoknya, demonstrasi-demonstrasi
yang sudah berjubel di Jakarta. A.M Hanafi Sendiri hadir pada sidang itu
bersama Wakil Perdana Menteri (Waperdam) Chaerul Saleh. Menurut tulisannya dalam bukunya tersebut, ketiga jendral itu tadi mereka inilah yang pergi ke Istana Bogor,
menemui Presiden Soekarno yang berangkat kesana terlebih dahulu. Dan
menurutnya mereka bertolak dari istana yang sebelumnya, dari istana
merdeka Amir Machmud menelepon kepada Komisaris Besar Soemirat, pengawal
pribadi Presiden Soekarno di Bogor, minta izin untuk datang ke Bogor.
Dan semua itu ada saksinya-saksinya. Ketiga jendral ini rupanya sudah
membawa satu teks, yang disebut sekarang Supersemar. Di sanalah Bung
Karno, tetapi tidak ditodong, sebab mereka datang baik-baik. Tetapi di
luar istana sudah di kelilingi demonstrasi-demonstrasi dan tank-tank
ada di luar jalanan istana. Mengingat situasi yang sedemikian rupa,
rupanya Bung Karno menandatangani surat itu. Jadi A.M Hanafi menyatakan,
sepengetahuan dia, sebab dia tidak hadir di Bogor tetapi berada di
Istana Merdeka bersama dengan menteri-menteri lain. Jadi yangdatang ke
Istana Bogor tidak ada Jendral Panggabean. Bapak Panggabean, yang pada
waktu itu menjabat sebagai Menhankam, tidak hadir.</li>
</ul>
<ul>
<li>Tentang pengetik Supersemar. Siapa sebenarnya yang mengetik surat
tersebut, masih tidak jelas. Ada beberapa orang yang mengaku mengetik
surat itu, antara lain Letkol (Purn) TNI-AD Ali Ebram, saat itu sebagai staf Asisten I Intelijen Resimen Tjakrabirawa.</li>
</ul>
<ul>
<li>Kesaksian yang disampaikan kepada sejarawan asing, Ben Anderson,
oleh seorang tentara yang pernah bertugas di Istana Bogor. Tentara
tersebut mengemukakan bahwa Supersemar diketik di atas surat yang berkop
Markas besar Angkatan Darat, bukan di atas kertas berkop kepresidenan.
Inilah yang menurut Ben menjadi alasan mengapa Supersemar hilang atau
sengaja dihilangkan.</li>
</ul>
Berbagai usaha pernah dilakukan Arsip Nasional untuk mendapatkan kejelasan mengenai surat ini. Bahkan, Arsip Nasional telah berkali-kali meminta kepada Jendral (Purn) M. Jusuf, yang merupakan saksi terakhir hingga akhir hayatnya 8 September 2004, agar bersedia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun selalu gagal. <br />
<br />
Lembaga ini juga sempat meminta bantuan Muladi yang ketika itu menjabat Mensesneg, Jusuf Kalla, dan M. Saelan, bahkan meminta DPR
untuk memanggil M. Jusuf. Sampai sekarang, usaha Arsip Nasional itu
tidak pernah terwujud. Saksi kunci lainnya, adalah mantan presiden Soeharto. Namun dengan wafatnya mantan Presiden Soeharto pada 27 Januari 2008, membuat sejarah Supersemar semakin sulit untuk diungkap.<br />
<br />
<br />
<br />
Copyright : https://id.wikipedia.org/SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-47864077441230361622016-01-21T05:59:00.002-08:002016-04-30T05:53:40.884-07:00Sejarah China<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: #2198a6; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-size: x-large;">Sejarah China</span></span></h3>
<div class="post-header" style="color: #666666; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.6; margin: 0px 0px 1.5em;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-8157818817320515418" itemprop="description articleBody" style="color: #666666; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; width: 580px;">
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sejarah Tiongkok adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Tiongkok telah didiami oleh manusia purba sejak 1,7 juta tahun yang lalu. Peradaban Tiongkok berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Tiongkok dimulai sejak Dinasti Shang (k. 1750-1045 SM). Cangkang kura-kura dengan aksara Tionghoa kuno yang berasal dari Dinasti Shang memiliki penanggalan radiokarbon hingga 1500 SM. Budaya, sastra, dan filsafat Tiongkok berkembang pada zaman Dinasti Zhou (<span style="color: #0073bc; font-weight: bold;">1045-256 SM</span>) yang melanjutkan Dinasti Shang. Dinasti ini merupakan dinasti yang paling lama berkuasa dan pada zaman dinasti inilah aksara Tionghoa modern mulai berkembang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Zhou terpecah menjadi beberapa negara kota, yang menciptakan Periode Negara Perang. Pada tahun 221 SM, Qin Shi Huang menyatukan berbagai kerajaan ini dan mendirikan kekaisaran pertama Tiongkok. Pergantian dinasti dalam sejarah Tiongkok telah mengembangkan suatu sistem birokrasi yang memungkinkan Kaisar Tiongkok memiliki kendali langsung terhadap wilayah yang luas.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pandangan konvensional terhadap sejarah Tiongkok adalah bahwa Tiongkok merupakan suatu negara yang mengalami pergantian antara periode persatuan dan perpecahan politis yang kadang-kadang dikuasai oleh suku bangsa asing (non-Han), yang sebagian besar terasimiliasi ke dalam populasi Suku Han. Pengaruh budaya dan politik dari berbagai wilayah di Asia, yang dibawa oleh gelombang imigrasi, ekspansi, dan asimilasi yang bergantian, menyatu untuk membentuk budaya Tiongkok modern.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Berbicara tentang sejarah, sejarah China Kuno bisa jadi merupakan sejarah yang paling banyak dibicarakan. Mengingat usia yang sangat tua dan berbagai peninggalan sejarah yang berguna, pantas rasanya jika sejarah ini menjadi salah satu sejarah yang cukup terkenal.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Menjadi masyarakat China sepertinya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Di luar hal-hal buruk yang terjadi di negara ini nyatanya China memiliki sejarah peradaban yang sangat menarik. Sejarah China kuno sangat "diperhitungkan". Siapa yang tidak bangga jika mengetahui sejarah negaranya menjadi salah satu cerita sejarah yang berpengaruh di dunia? Dengan begitu, secara emosional kita pasti akan merasa menjadi sebuah negara yang besar.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sejarah China Kuno - Asal Muasal Negeri China</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sejarah China kuno bermula dari asal mula nama China itu sendiri. Sebutan China diberikan oleh orang-orang Barat yang sebelumnya disebut dengan nama Bangsa Tengah. Daratan China yang berada di Tengah Asia Timur berawal dari peradaban masyarakat di sekitar Sungai Kuning. Kurang lebih 4300 tahun lalu, di sana, ada suku yang dipimpin oleh dua orang pemimpin besar. Dua pemimpin itu bernama Yan-Di dan Huang-Di.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Yan-Di dan Huang-Di kemudian bekerja sama untuk membangun sebuah bangsa yang besar. Berkat kerja keras mereka, terbentuklah sebuah bangsa yang mereka beri nama Bangsa Hua. Hua punya arti yang sangat indah yaitu 'bunga dan keindahan'. Dengan semangat membangun sebuah bangsa yang besar, sejarah China kuno pun dimulai.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sejarah China kuno pun berlanjut, sekitar abad ke-21 SM, seorang penguasa besar bernama Qi (putra Yu) membangun kerajaan yang diberi nama Kerajaan Xia. Besarnya pengaruh Kerajaan Xia menyebabkan bangsa Hua memiliki nama lain, yaitu Xia. Seiring berjalannya waktu, bangsa tersebut mengganti namanya dengan sebutan Bangsa Tianxia. Nah, dari Bangsa Tianxia iniliah mereka menyebut dirinya Bangsa Tengah. Dan oleh orang Barat, sebutan Bangsa Tengah ini berubah menjadi China.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sejarah China Kuno dari Masa ke Masa</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Secara garis besar, sejarah China kuno dibagi ke dalam tiga masa. Masa pertama disebut “the age of myths”, yakni masa sebelumnya hingga masa Dinasti Shang. Masa kedua disebut “the age of feudal states”, yakni masa kekuasaan Dinasti Zhou. Masa ketiga disebut “the age of empires”, yakni terjadi pada masa kekuasaan Dinasti Qing hingga kekuasaan Dinasti Ming.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ketiga masa tersebut menjadi sebuah fase penting dalam cerita sejarah China kuno. Tidak bisa dihilangkan dan akan tetap menjadi bagian dari kehidupan masyarakat China. Karena fase itulah yang hingga akhirnya berhasil membawa masyarakat China pada keadaan seperti sekarang ini.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dalam sejarah China kuno juga diceritakan bahwa sebelum Dinasti Shang berkuasa, telah ada Kerajaan Xia yang berdiri pada <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MjEwMC1TTSIsImRhdGEiOiJNakV3TUNCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">2100 SM</a> hingga 1600 SM. Sebenarnya, ada perbedaan pendapat mengenai kapan waktu Dinasti Xia ini berkuasa. Berdasarkan perhitungan Liu Xin, Xia berkuasa sejak <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MjIwNS1TTSIsImRhdGEiOiJNakl3TlNCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">2205 SM</a> dan berakhir pada <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTc2Ni1TTSIsImRhdGEiOiJNVGMyTmlCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1766 SM</a>.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Namun, di dalam Sejarah Bambu, tertulis bahwa pemerintah Xia berkuasa sekitar <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTk4OS1TTSIsImRhdGEiOiJNVGs0T1NCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1989 SM</a> hingga 1558 SM. Lain lagi yang dilaporkan dari hasil penelitian Proyek Kronologi Xia Shang Zhou yang diadakan oleh pemerintah RRC, mereka berpendapat bahwa Xia berkuasa sekitar tahun <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MjA3MC1TTSIsImRhdGEiOiJNakEzTUNCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">2070 SM</a> dan 1600 SM. Perbedaan catatan mengenai sejarah China kuno memang wajar terjadi. Mengingat versi yang datang dari berbagai sumber juga bisa berbeda.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Jangan heran jika pada kenyataannya, sejarah China kuno banyak menyuguhkan cerita-cerita tentang kerajaan dan dinasti, karena hal tersebut memang telah menjadi identitas negara ini. </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masih menurut cerita sejarah China kuno, setelah Kerajaan Xia berakhir, muncul dinasti pertama di China, yaitu Dinasti Shang yang berkuasa antara <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTYwMC1TTSIsImRhdGEiOiJNVFl3TUNCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1600 SM</a> hingga 1046 SM. Dinasti Shang pernah dipimpin oleh sekitar 31 orang raja. Raja pertama mereka bernama Raja Tang dan raja terakhirnya bernama Raja Zhou. Menurut beberapa keterangan, masyarakat China pada masa Shang memiliki kepercayaan terhadap banyak dewa. Mereka percaya kepada dewa tertinggi bernama Shang-Ti.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Para ahli arkeolog menemukan tulang orakel yang digunakan masyarakat China pada <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTUwMC1TTSIsImRhdGEiOiJNVFV3TUNCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1500 SM</a> untuk memprediksi masa depan. Temuan tulang orakel itu menjadi bukti keberadaan Dinasti Shang periode kedua. Penemuan ini merupakan bagian kecil dari penemuan dalam perjalanan sejarah China kuno. Masih banyak penemuan-penemuan lain yang juga cukup penting.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Shang runtuh sejak kalah dalam pertempuran Muye melawan Wu Wang, seorang penguasa Zhou. Maka, sejak itulah berdiri kekuasaan Dinasti Zhou yang disebut “the age of feudal state”. Kekalahan Dinasti Shang ini juga menjadi sebuah jalan cerita menarik dalam sejarah China kuno yang panjang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dalam sejarah China kuno, disebutkan bahwa Dinasti Zhou merupakan dinasti yang paling lama berkuasa di China. Berdasarkan penilitian Proyek Kronologi Xia Shang Zhou, Dinasti Zhou berkuasa sejak <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTA0Ni1TTSIsImRhdGEiOiJNVEEwTmlCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1046 SM</a> dan berakhir pada 256 SM.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa ketiga yang disebut “the age of empires” sejarah China kuno ini terjadi saat kekuasaan Dinasti Ming hingga Dinasti Qing. Dinasti Ming berkuasa antara 1368 hingga 1644. Dinasti Ming berdiri karena hasil pemberontakan terhadap Dinasti Yuan pada 1368. Pemberontakan itu berasal dari kaum petani yang tidak puas dengan kekuasaan Dinasti Yuan. Zhu Yuanzang dari suku Han merupakan dalang pemberontakan tersebut. Pada masa inilah, pembangunan tembok China diselesaikan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Jika berbicara tentang peninggalan sejarah China kuno, tembok besar China sepertinya menajdi peninggalan terbesar dari peradaban itu. Keberadaan tembok besar China tersebut hingga kini bahkan tetap membekaskan kekuatan sebuah bangsa.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Warisan sejarah China kuno ini memiliki panjang yang bahkan bisa terlihat hingga luar angkasa. Perlu diketahui bahwa sesungguhnya, tembok besar China sesungguhnya adalah gabungan tembok-tembok pendek yang mengikuti jalur pegunungan di China. Yang membuat ini istimewa adalah jaraknya yang luar biasa panjang. Panjang tambok ini mencapai 8. 851 km. Sebuah panjang bangunan yang sangat menakjubkan untuk masyarakat yang hidup di awal tahun 1000-an.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sejarah China Kuno - Akhir dari China Kuno</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Akhir dari sejarah kuno China adalah masa Dinasti Qing. Inilah kekuasaan feodal terakhir yang berkuasa di China. Dinasti Qing berkuasa setelah Dinasti Ming hancur karena kalah perang melawan suku Manchu pada 1644. Dinasti Qing berkuasa sekitar 1644 dan berakhir pada 1911.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Dinasti Qing berakhir, berakhir jugalah sejarah China kuno. China memasuki era modern dengan mulai menghapus sistem feodal kerajaan. Sun Yat-Sen berhasil memprovokasi rakyat China untuk mengadakan revolusi yang mengakibatkan turunnya Kaisar Xuantong, penguasa Qing, pada 12 Februari 1912. Setelah kekuasaan feodal berakhir, China menerapkan sistem negara Republik China. Sun Yat-Sen kemudian diangkat menjadi presiden pertama Republik China.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sejarah China kuno yang memang identik dengan kekaisaran dan dinasti serta kerajaan ternyata menjadi hal yang dianggap menarik bagi sebagian sineas. Berbagai film bertemakan kerajaan China kuno pun banyak diproduksi, salah satunya adalah Curse of The Golden Flower.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Xia (<a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MjEwMC1TTS0xNjAwLVNNIiwiZGF0YSI6Ik1qRXdNQ0JUVFMweE5qQXdJRk5OQUE9PSJ9" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">2100 SM-1600 SM</a>)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Xia adalah dinasti pertama yang diceritakan dalam catatan sejarah seperti Catatan Sejarah Agung dan Sejarah Bambu.Dinasti ini didirikan oleh Yu yang Agung. Sebagian besar arkeolog sekarang menghubungkan Dinasti Xia dengan hasil-hasil ekskavasi di Erlitou, provinsi Henan,yang berupa temuan perunggu leburan dari sekitar tahun 2000 SM. Beragam tanda-tanda yang terdapat pada tembikar dan kulit kerang yang ditemukan pada periode ini, diduga adalah bentuk pendahulu dari aksara moderen Cina.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Shang (<a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTU2MC1TTS0xMDQ1LVNNIiwiZGF0YSI6Ik1UVTJNQ0JUVFMweE1EUTFJRk5OQUE9PSJ9" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1560 SM-1045 SM</a>)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Shang menurut sumber tradisional adalah dinasti pertama Cina. Menurut kronologi berdasarkan perhitungan Liu Xin, dinasti ini berkuasa antara <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTc2Ni1TTSIsImRhdGEiOiJNVGMyTmlCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1766 SM</a> dan <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTEyMi1TTSIsImRhdGEiOiJNVEV5TWlCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1122 SM</a>, sedangkan menurut Sejarah Bambu adalah antara <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTU1Ni1TTSIsImRhdGEiOiJNVFUxTmlCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1556 SM</a> dan 1046 SM. Hasil dari Proyek Kronologi Xia Shang Zhou pemerintahRepublik Rakyat Cina pada tahun 1996menyimpulkan bahwa dinasti ini memerintah antara1600 SM sampai 1046 SM. Informasi langsung tentang dinasti ini berasal dari inskripsi pada artefakperunggu dan tulang orakel. Serta dari Catatan Sejarah Agung (Shiji) karya Sima Qian.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Temuan arkeologi memberikan bukti keberadaanDinasti Shang sekitar 1600–1046 SM, yang terbagi menjadi dua periode. Bukti keberadaan Dinasti Shang periode awal (k. 1600-1300 SM) berasal dari penemuan-penemuan di Erlitou, Zheng hou dan Shang cheng. Sedangkan bukti keberadaan Dinasti Shang periode kedua (k. 1300–1046 SM) atau periode Yin , berasal dari kumpulan besar tulisan pada tulang orakel. Para arkeolog mengkonfirmasikan bahwa kota Anyang di provinsi Henan adalah ibukota terakhir Dinasti Shang, dari sembilan ibukota lainnya. Dinasti Shang diperintah 31 orang raja, sejakRaja Tang sampai dengan Raja Zhou sebagai raja terakhir. Masyarakat Cina masa ini mempercayai banyak dewa, antara lain dewa-dewa cuaca dan langit, serta dewa tertinggi yang dinamakan Shang-Ti. Mereka juga percaya bahwa nenek moyang mereka, termasuk orang tua dan kakek-nenek mereka, setelah meninggal akan menjadi seperti dewa pula dan layak disembah. Sekitar tahun <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTUwMC1TTSIsImRhdGEiOiJNVFV3TUNCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1500 SM</a>, orang Cina mulai menggunakan tulang orakel untuk memprediksi masa depan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Para ilmuwan Barat cenderung ragu-ragu untuk menghubungkan berbagai permukiman yang sezaman dengan pemukiman Anyangsebagai bagian dari dinasti Shang. Hipotesa terkuat ialah telah terjadinya ko-eksistensi antara Anyang yang diperintah oleh Dinasti Shang, dengan pemukiman-pemukiman berbudaya lain di wilayah yang sekarang dikenal sebagai “Cina sebenarnya” (China proper).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Zhou (1027 SM–256 SM)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Zhou adalah dinasti terlama berkuasa dalam sejarah Cina yang menurut ProyekKronologi Xia Shang Zhou berkuasa antara <a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTA0Ni1TTSIsImRhdGEiOiJNVEEwTmlCVFRRQT0ifQ==" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1046 SM</a> hingga 256 SM. Dinasti ini mulai tumbuh dari lembah Sungai Kuning, di sebelah barat Shang. Penguasa Zhou, Wu Wang, berhasil mengalahkan Shang padaPertempuran Muye. Pada masa Dinasti Zhou mulailah dikenal konsep “Mandat Langit” sebagai legitimasi pergantian kekuasaan,[23] dan konsep ini seterusnya berpengaruh pada hampir setiap pergantian dinasti di Cina. Ibukota Zhou awalnya berada di wilayah barat, yaitu dekat kota Xi’anmoderen sekarang, namun kemudian terjadi serangkaian ekpansi ke arah lembah Sungai Yangtze. Dalam sejarah Cina, ini menjadi awal dari migrasi-migrasi penduduk selanjutnya dari utara ke selatan. Pada Dinasti ini banyak bermunculan tokoh-tokoh seperti Lao Tzu dan Kong Fu Tzu</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Periode Musim Semi dan Musim Gugur (722 SM-476 SM)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada sekitar abad ke-8 SM, terjadi desentralisasi kekuasaan pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur, yang diberi nama berdasarkan karya sastra Chun Qiu (Musim Semi dan Gugur). Pada zaman ini, pimpinan militer lokal yang digunakan Zhou mulai menunjukkan kekuasaannya dan berlomba-lomba memperoleh hegemoni. Invasi dari barat laut, misalnya oleh Qin, memaksa Zhou untuk memindahkan ibu kotanya ke timur, yaitu ke Luoyang. Ini menandai fase kedua Dinasti Zhou: Zhou Timur. Ratusan negara bermunculan, beberapa di antaranya hanya seluas satu desa, dengan penguasa setempat memegang kekuasaan politik penuh dan kadang menggunakan gelar kehormatan bagi dirinya. Seratus Aliran Pemikiran dari filsafat Cina berkembang pada zaman ini, berikut juga beberapa gerakan intelektual berpengaruh seperti Konfusianisme, Taoisme,Legalisme, dan Mohisme.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Periode Negara Perang (476 SM-221 SM)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah berbagai konsolidasi politik, tujuh negara terkemuka bertahan pada akhir abad ke-5 SM. Meskipun saat itu masih terdapat raja dari Dinasti Zhou sampai 256 SM, namun ia hanya seorang pemimpin nominal yang tidak memiliki kekuasaan yang nyata. Pada masa itu, daerah tetangga dari negara-negara yang berperang juga ditaklukkan dan menjadi wilayah baru, antara lain Sichuan danLiaoning; yang kemudian diatur di bawah sistem administrasi lokal baru berupa commandery danprefektur. Negara Qin berhasil menyatukan ketujuh negara yang ada, serta melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah Zhejiang, Fujian, Guangdong, danGuangxi pada 214 SM. Periode saat negara-negara saling berperang hingga penyatuan seluruh Cina oleh Dinasti Qin pada tahun 221 SM, dikenal dengan nama “Periode Negara Perang“, yaitu penamaan yang diambil dari nama karya sejarah Zhan Guo Ce (Strategi Negara Berperang).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Qin/Chin (221 SM–206 SM)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Qin berhasil menyatukan Cina yang terpecah menjadi beberapa kerajaan pada Periode Negara Perang melalui serangkaian penaklukan terhadap kerajaan-kerajaan lain, dengan penaklukan terakhir adalah terhadap kerajaan Qi pada sekitar tahun 221 SM. Qin Shi Huang dinobatkan menjadi kaisar pertama Cina bersatu pada tahun tersebut. Dinasti ini terkenal mengawali pembangunan Tembok Besar Cina yang belakangan diselesaikan oleh Dinasti Mingserta peninggalan Terakota di makam Qin Shi Huang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Beberapa kontribusi besar Dinasti Qin, antara termasuk terbentuknya konsep pemerintahan terpusat, penyatuan undang-undang hukum, diterapkannya bahasa tertulis, satuan pengukuran, dan mata uang bersama seluruh Cina, setelah berlalunya masa-masa kesengsaraan pada Zaman Musim Semi dan Gugur. Bahkan hal-hal yang mendasar seperti panjangnya as roda untuk gerobakdagang, saat itu mengalami penyeragaman demi menjamin berkembangnya sistem perdagangan yang baik di seluruh kekaisaran.[26]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Han (206 SM–220 M)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Han didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang memimpin pemberontakan rakyat dan meruntuhkan dinasti sebelumnya, Dinasti Qin, pada tahun 206 SM. Zaman kekuasaan Dinasti Han terbagi menjadi dua periode yaitu Dinasti Han Barat (206 SM – 9) dan Dinasti Han Timur (23 – 220) yang dipisahkan oleh periode pendek Dinasti Xin (9 – 23).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Wu (Han Wudi) berhasil mengeratkan persatuan dan memperluas kekaisaran Cina dengan mendesak bangsa Xiongnu (sering disamakan dengan bangsa Hun) ke arah stepa-stepa Mongolia Dalam, dengan demikian merebut wilayah-wilayahGansu, Ningxia, dan Qinghai. Hal tersebut menyebabkan terbukanya untuk pertama kali perdagangan antara Cina dan Eropa, melalui Jalur Sutra. Jenderal Ban Chao dari Dinasti Han bahkan memperluas penaklukannya melintasi pegunungan Pamir sampi ke Laut Kaspia.Kedutaan pertama dariKekaisaran Romawi tercatat pada sumber-sumber Cina pertama kali dibuka (melalui jalur laut) pada tahun 166, dan yang kedua pada tahun 284.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada awalnya, Liu Bang (kaisar Gao) membagi negara menjadi beberapa negara bagian feodal dengan maksud untuk memuaskan para pemimpin negeri yang bergabung dengannya saat perang Chu-Han, walaupun dia berencana akan menyingkirkan mereka setelah Liu Bang menggabungkan dan mengkonsolidir pasukannya menjadi kekuatan penuh.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada masa dinasti Han, ajaran Konfusius dan Taoisme berkembang pesat.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Sui (581–618 M</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Sui (Sui Chao) (581 – 618) adalah sebuah dinasti yang menjadi peletak dasar bagi kejayaanDinasti Tang sesudahnya. Dinasti ini mempersatukanCina yang terpecah belah pada Zaman Enam Belas Negara sebelumnya. Terusan besar dibangun pada masa dinasti ini. Dinasti ini cukup pendek karena hanya 2 kaisar yang benar-benar memerintah. Kaisar-kaisar berikutnya hanyalah kaisar boneka yang dipasang oleh para jenderal dan penguasa militer sebelum akhirnya mereka sendiri mendirikan dinastinya sendiri. Li Yuan, sepupu Yang Guang, kaisar dinasti Sui yang kedua, merebut kekuasaan dan mendirikan dinasti Tang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa transisi Dinasti Sui-Tang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa transisi Sui-Tang (Sui mo Tang chu) adalah masa peralihan dari Dinasti Sui ke Dinasti Tang yang penuh konflik dan pertumpahan darah. Pada masa itu, Cina terpecah-pecah atas beberapa negara independen yang berumur pendek, negara-negara ini dipimpin oleh para mantan pejabat dan pemimpin militer Sui dan para pemimpin pemberontakan petani. Salah satu mantan jenderal Sui bernama Li Yuanakhirnya berhasil mempersatukan kembali Cina dan mendirikan Dinasti Tang, ia menjadi kaisar pertamanya dengan gelar Kaisar Tang Gaozu. Periode ini berawal dari tahun 613 ketika Kaisar Yang dari Sui melakukan kampanye militer melawanKerajaan Goguryeo, Korea. Perang yang gagal ini berujung tragedi bagi Cina, banyak pasukan yang dikirim ke Korea tidak pernah kembali yang selanjutnya berakibat desersi di tubuh militer dan pemberontakan dari rakyat yang direkrut paksa untuk dikirim dalam kampanye berikutnya. Periode ini baru berakhir tahun 628 dengan dikalahkannya Kerajaan Liang, rezim separatis terakhir pimpinan Liang Shiduoleh Kaisar Tang Taizong (Li Shimin), putra Li Yuan dan kaisar kedua Tang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Runtuhnya Dinasti Sui dan berdirinya Dinasti Tang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yang merasa dirinya aman-aman saja dibawah perlindungan pasukan elit Xiaoguo di Jiangdu, padahal keadaan negara saat itu sudah semakin gawat. Ia tidak terlalu peduli untuk menangani pemberontakan dan hanya mengirim Jenderal Wang Shichong ke Luoyang untuk mempertahankan kota itu dari serbuan pasukan Li Mi. Kaisar bahkan tidak berniat untuk kembali ke utara dan bermaksud memindahkan ibukota ke Danyang (sekarang Nanjing, Jiangsu), di wilayah selatanSungai Yangtze. Namun anggota pasukan Xiaoguo yang sebagian besar berasal dari utara dan mengkhawatirkan keluarga mereka disana, mulai melakukan desersi, mereka yang tertangkap dikenai hukuman berat. Keresahan melanda tubuh pasukan elit itu sehingga para perwiranya berkomplot untuk melakukan kudeta, mereka mendukung Yuwen Huaji, Adipati Xu (putra Yuwen Shu) sebagai pemimpin kudeta. Musim semi 618, mereka melaksanakan rencana itu dan membunuh Kaisar Yang. Kemudian Yuwen mengangkat keponakan Kaisar Yang, Yang Hao, Pangeran Qin sebagai kaisar boneka, dan ia sendiri sebagai walinya. Ia lalu bertolak dari Jiangdu ke utara bersama pasukan Xiaoguo untuk memerangi pemberontak.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kabar kematian kaisar segera menyebar ke seantero wilayah Cina. Di Chang’an, Li Yuan meresponnya dengan menuntut Kaisar Gong menyerahkan tahta padanya, ia mendirikan dinasti baru, Dinasti Tang, dengan dirinya sebagai kaisar pertama. Sementara di Luoyang, tujuh orang pejabat terkemuka mengangkat cucu lain Kaisar Yang, Yang Tong, Pangeran Yue, sebagai kaisar dan ia diakui sebagai kaisar yang sah oleh sebagian besar pos militer yang masih setia pada Sui. Li Mi yang posisinya terjepit antara pemerintah Sui di Luoyang dan pasukan Yuwen yang sedang menuju utara, untuk sementara menjalin persekutuan dengan pemerintah di Luoyang dan mengakui Yang Tong sebagai pemimpin yang sah. Setelah Li mengalahkan Yuwen, Wang Shichong yang menentang persekutuan itu, mengambil alih kekuasaan dan menjadi wali atas Yang Tong, dengan demikian persekutuan dengan Li Mi putus. Pada akhir tahun itu, Wang melakukan serangan dadakan terhadap Li, Li yang kalah terpaksa melarikan diri ke wilayah Tang. Tahun berikutnya ia mencoba berontak dan dikalahkan pemerintah Tang, lalu dihukum mati.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Di tempat lain, Xue Ju telah wafat pada awal 618 dan digantikan oleh putranya, Xue Rengao. Li Shimin, Pangeran Qin, putra Li Yuan, mengalahkan dan membunuh Xue, seluruh wilayah kekuasaannya pun dianeksasi oleh Tang. Pada saat yang sama, Dou Jiande mengkonsolidasikan wilayahnya di utara Sungai Kuning, ia mengalahkan dan menghukum mati Yuwen yang telah meracuni Yang Hao dan mengangkat dirinya sebagai Kaisar Xu, namun Dou tidak pernah berhasil mengalahkan Luo Yi. Luo sendiri akhirnya menyerah pada pemerintah Tang. Sementara Zhu Can menghadapi perlawanan sengit dari rakyat yang membenci kekejamannya, ia mempertimbangkan antara menyerah pada Yang Tong di Luoyang atau pada Dinasti Tang, dan akhirnya ia memilih pilihan pertama. Pada musim panas 619, Wang menggulingkan Yang Tong dan mendirikan dinastinya sendiri, Dinasti Zheng, dengan dirinya sebagai kaisar.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Tang (618–907 M)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada 18 Juni 618, Li Yuan naik tahta dan memulai era Dinasti Tang yang menggantikan Dinasti Sui. Zaman ini merupakan masa kemakmuran dan perkembangan seni dan teknologi Cina. Agama Buddha menjadi agama utama yang dianut oleh keluarga kerajaan serta rakyat kebanyakan. Sejak sekitar tahun 860, Dinasti Tang mulai mengalami kemunduran karena munculnya pemberontakan-pemberontakan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Sung (960-1279 M)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Song (song chao) adalah salah satu dinasti yang memerintah di Cina antara tahun 960 sampai dengan tahun 1279 sebelum Cina diinvasi oleh bangsa Mongol. Dinasti ini menggantikan periodeLima Dinasti dan Sepuluh Negara dan setelah kejatuhannya digantikan oleh Dinasti Yuan. Dinasti ini merupakan pemerintahan pertama di dunia yang mencetak uang kertas dan merupakan dinasti Cina pertama yang mendirikan angkatan laut. Dalam periode pemerintahan dinasti ini pula, untuk pertama kalinya bubuk mesiu digunakan dalam peperangan dan kompas digunakan untuk menentukan arah utara.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Song dibagi ke dalam dua periode berbeda, Song Utara dan Song Selatan. Semasa periode Song Utara (960–1127), ibukota Song terletak di kota Bianjing (sekarang Kaifeng) dan dinasti ini mengontrol kebanyakan daerah Cina dalam (daerah suku Hanbermayoritas). Song Selatan (1127–1279) merujuk pada periode setelah dinasti Song kehilangan kontrol atas Cina Utara yang direbut oleh Dinasti Jin. Pada masa periode ini, pemerintahan Song mundur ke selatan Sungai Yangtze dan mendirikan ibukota di Lin’an (sekarang Hangzhou). Walaupun Dinasti Song telah kehilangan kontrol atas daerah asal kelahiran kebudayaan Cina yang berpusat di sekitar Sungai Kuning, ekonomi Dinasti Song tidaklah jatuh karena 60 persen populasi Cina berada di daerah kekuasaan Song Selatan dan mayoritas daerah kekuasaannya merupakan tanah pertanian yang produktif. </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Song Selatan meningkatkan kekuatan angkatan lautnya untuk mempertahankan daerah maritim dinasti Song. Untuk mendesak Jin dan bangsa Mongol, dinasti Song mengembangkan teknologi militer yang menggunakan bubuk mesiu. Pada tahun 1234, Dinasti Jin ditaklukkan oleh bangsa Mongol.Möngke Khan, Khan ke-empat kekaisaran Mongol, meninggal pada tahun 1259 dalam penyerangan ke sebuah kota di Chongqing. Saudara lelakinya, Kublai Khan kemudian dinyatakan sebagai Khan yang baru, walaupun klaim ini hanya diakui oleh sebagian bangsa Mongol di bagian Barat. Pada tahun 1271, Kubilai Khan dinyatakan sebagai Kaisar Cina.[2]Setelah peperangan sporadis selama dua dasawarsa, tentara Kubilai Khan berhasil menaklukkan dinasti Song pada tahun 1279. Cina kemudian disatukan kembali di bawah Dinasti Yuan (1271–1368).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kehidupan sosial semasa Dinasti Song cukup vibran. Elit-elit sosial saling berkumpul untuk memamerkan dan memperdagangkan karya-karya seni berharga, masyarakat saling berkumpul dalam festival-festival publik dan klub-klub privat, dan di kota-kota terdapat daerah perempatan hiburan yang semarak. Penyebaran ilmu dan literatur didorong oleh penemuan teknik percetakan blok kayu yang telah ada dan penemuan percetakan bergerak pada abad ke-11. Teknologi, sains, filsafat, matematika, dan ilmu teknik pra-modern berkembang dengan pesat pada masa Dinasti Song. Walaupun institusi seperti ujian pegawai sipil telah ada sejak masa Dinasti Sui, institusi ini menjadi lebih menonjol pada periode Song. Hal inilah yang menjadi faktor utama bergesernya elit bangsawan menjadi elit birokrat.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Yuan (1279–1368 M)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Yuan (yuan chao) (1279 – 1368) adalah satu dari dua dinasti asing di Cina (yang lainnya adalahdinasti Qing). Dinasti asing berarti dinasti yang bukan didirikan oleh orang Han karena di zaman dulu, Han adalah satu-satunya yang dianggap mewakili entitas China. Dinasti ini didirikan oleh Kublai Khan, cucu dariJenghiz Khan yang mendirikan kekaisaran terbesar dalam sejarah dunia.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Walaupun Kublai Khan secara de-facto adalah pendiri Dinasti Yuan, namun ia menempatkan kakeknya, Jenghiz Khan sebagai kaisar pertama Dinasti Yuan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sebelum invasi bangsa Mongol, laporan dari dinasti-dinasti Cina memperkirakan terdapat sekitar 120 juta penduduk; namun setelah penaklukan selesai secara menyeluruh pada tahun 1279, sensus tahun 1300 menyebutkan bahwa terdapat 60 juta penduduk.[28]Demikian pula pada pemerintahan Dinasti Yuan terjadi epidemi abad ke-14 berupa wabah penyakit pes (Kematian Hitam), dan diperkirakan telah menewaskan 30% populasi Cina saat itu.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Ming (1368–1644)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sepanjang masa kekuasaan Dinasti Yuan, terjadi penentangan yang cukup kuat terhadap kekuasaan asing ini di kalangan masyarakat. Sentimen ini, ditambah sering timbulnya bencana alam sejak 1340-an, akhirnya menimbulkan pemberontakan petaniyang menumbangkan kekuasaan Dinasti Yuan. Zhu Yuan zhang dari suku Han mendirikan Dinasti Mingsetelah berhasil mengusir Dinasti Yuan pada tahun1368.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun 1449, Esen Tayisi dari bangsa Mongol Oirat melakukan penyerangan ke wilayah Cina utara, dan bahkan sampai berhasil menawan Kaisar Zhengtongdi Tumu. Tahun 1542, Altan Khan memimpin bangsa Mongol terus-menerus mengganggu perbatasan utara Cina, dan pada tahun 1550 ia berhasil menyerang sampai ke pinggiran kota Beijing. Kekaisaran Dinasti Ming juga menghadapi serangan bajak laut Jepang di sepanjang garis pantai tenggara Cina;[31] peranan Jenderal Qi Jiguang sangat penting dalam mengalahkan serangan bajak laut tersebut. Suatu gempa bumi terdasyat di dunia, gempa bumi Shaanxitahun 1556, diperkirakan telah menewaskan sekitar 830.000 penduduk, yang terjadi di masa pemerintahan Kaisar Jiajing.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Selama masa Dinasti Ming, pembangunan terakhirTembok Besar Cina selesai dilaksanakan, sebagai usaha perlindungan bagi Cina atas invasi dari bangsa-bangsa asing. Meskipun pembangunannya telah dimulai di masa sebelumnya, sesungguhnya sebagian besar tembok yang terlihat saat ini adalah yang telah dibangun atau diperbaiki oleh Dinasti Ming. Bangunan bata dan granit telah diperluas, menara pengawas dirancang-ulang, serta meriam-meriam ditempatkan di sepanjang sisinya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Qing/Ching (1644–1911 M)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Qing (1644–1911) didirikan menyusul kekalahan Dinasti Ming, dinasti terakhir Han Cina, oleh suku Manchu (滿族,满族) dari sebelah timur laut Cina pada tahun 1644. Dinasti ini merupakan dinasti feodal terakhir yang memerintah Cina. Diperkirakan sekitar 25 juta penduduk tewas dalam periode penaklukan Manchu atas Dinasti Ming (1616-1644). Bangsa Manchu kemudian mengadopsi nilai-nilaiKonfusianisme dalam pemerintahan mereka, sebagaimana tradisi yang dilaksanakan oleh pemerintahan dinasti-dinasti pribumi Cina sebelumnya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada Pemberontakan Taiping (1851–1864), sepertiga wilayah Cina sempat jatuh dalam kekuasaan Taiping Tianguo, suatu gerakan keagamaan kuasi-Kristen yang dipimpin Hong Xiuquan yang menyebut dirinya “Raja Langit”. Setelah empat belas tahun, barulah pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan, tentara Taiping dihancurkan dalam Perang Nanking Ketiga tahun 1864. Kematian yang terjadi selama 15 tahun pemberontakan tersebut diperkirakan mencapai 20 juta penduduk.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Beberapa pemberontakan yang memakan korban jiwa dan harta yang lebih besar kemudian terjadi, yaitu Perang Suku Punti-Hakka, Pemberontakan Nien, Pemberontakan Minoritas Hui, Pemberontakan Panthay, dan Pemberontakan Boxer. Dalam banyak hal, pemberontakan-pemberontakan tersebut dan perjanjian tidak adil yang berhasil dipaksakan oleh kekuatan imperialis asing terhadap Dinasti Qing, merupakan tanda-tanda ketidakmampuan Dinasti Qing dalam menghadapi tantangan-tantangan baru yang muncul di abad ke-19.</span></div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-75812574010104031182016-01-21T05:58:00.004-08:002016-04-30T05:53:55.300-07:00Sejarah Dinasti Yuan<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: #2198a6; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">Dinasti Yuan [元朝] (Tahun 1271 ~ 1368) merupakan Dinasti pertama yang didirikan oleh Suku Minoritas yaitu Suku Mongol dan juga merupakan satu-satunya Dinasti dalamSejarah China yang memiliki wilayah kekuasaan terbesar. Wilayah kekuasaannya meliputi seluruh wilayah daratan China hingga sampai ke Wilayah Asia Barat.</span></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-215220671145610828" itemprop="description articleBody" style="line-height: 1.4; width: 580px;">
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Sekitar abab ke 12, Suku Mongol muncul seorang pemimpin besar yang bernama Tie Mu Zhen [铁木真] yang berhasil mempersatukan kelompok-kelompok Suku Mongol ke dalam satu kesatuan Bangsa Mongolia dan membentuk Kerajaan Mongolia dibagian Utara China. Tahun 1206, Tie Mu Zhen diangkat menjadi Raja Bangsa Mongolia dengan gelar Genghis Khan (Cheng Ji Shi Han [成吉思汗] yang artinya adalah Raja (Khan) dari segala-galanya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Dibawah kepemimpinan Genghis Khan (Tie Mu Zhen), Suku Mongol berkembang menjadi Suku yang sangat kuat hingga pada tahun 1227 berhasil menghancurkan Kerajaan Xi Xia [西夏] dan juga menghancurkan Dinasti Jin [金朝] pada tahun 1234. Genghis Khan wafat pada usia 66 tahun tepatnya pada tahun 1227 disaat melakukan penyerangan ke Kerajaan Xi Xia. Menjelang kematiannya, Genghis Khan memberikan Strategi untuk menghancurkan Dinasti Jin kepada putra-putranya. Setelah wafatnya Genghis Khan, Kerajaan Mongolia kemudian dipimpin oleh Ogodai Khan [窝阔台] yang berhasil menghancurkan Dinasti Jin dibawah kepemimpinannya serta berhasil memperluas wilayah Kerajaan Mongolia hingga ke Wilayah Eropa dan Wilayah Rusia. Setelah Ogodai Khan, Kerajaan Mongolia kemudian dipimpin oleh Meng Ge [蒙哥] dan Kubilai Khan [忽必烈].</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Pada tahun 1271, Cucu Genghis Khan yaitu Kubilai Khan mendirikan Dinasti Yuan di Kota Da Du (sekarang Beijing) yang kemudian menjadikan Kota Beijing menjadi pusat pemerintahan, pusat perekonomian dan sosial budaya hingga saat ini. Kubilai Khan kemudian menobatkan dirinya menjadi Kaisar Yuan Shi Zu [元世祖] serta menyatakan kakeknya Genghis Khan sebagai Kaisar pertama Dinasti Yuan dengan gelar Yuan Tai Zu [元太祖].</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun 1276, Militer Dinasti Yuan berhasil menduduki Ibukota Dinasti Song selatan [南宋] yaitu Lin’an [临安]. Dengan demikian, Dinasti Yuan dibawah pemerintahan Kubilai Khan berhasil menguasai seluruh wilayah China.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Setelah menguasai seluruh wilayah China, Kaisar Yuan Shi Zu (Kubilai Khan) masih terus melakukan invasi-invasi militer untuk memperluas wilayah kekuasaan. Kaisar Yuan Shi Zu melakukan 2 kali invasi militer ke Jepang, Vietnam dan Myanmar yang kemudian berhasil menguasai wilayah Korea, Myanmar dan Vietnam sebagai Negara bagian dari Dinasti Yuan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Untuk memperkuat kekuasaannya di dalam negeri (Wilayah China), Dinasti Yuan membagi warga negaranya menjadi 4 level, yaitu Suku Mongol, Se Mu Ren [色目人] (Suku Xi Xia, Persia), Suku Han Utara dan Suku Han Selatan. Dalam kebijakan pembagian level ini, Suku Han merupakan Suku yang paling rendah dalam Dinasti Yuan. Oleh karena itu, saat pemerintahaan Dinasti Yuan, banyak mengalami perlawanan dari Suku Han tetapi setiap perlawanan maupun pemberontakan dapat dibasmi oleh Militer Dinasti Yuan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Suku Mongol merupakan Suku yang suka mengembara dan peternak sehingga produktivitas akan bahan pangan sangat rendah. Untuk merubah kondisi tersebut serta untuk meningkatkan produktivitas, mulai dari pemerintahan Kaisar Yuan Shi Zu (Kubilai Khan), Dinasti Yuan selalu fokus pada pengembangan sektor pertanian sehingga Pertanian dapat berkembang dengan pesat pada Dinasti Yuan. Karena Wilayah kekuasan Dinasti Yuan yang luas mencakup Asia Eropa, Pertukaran Teknologi, Perdagangan dan Kerajian Tangan juga berkembang dengan pesat. Dalan Hal Industri Tekstil, Teknologi Penenunan juga berkembangan dengan cepat karena juga didukung dengan adanya perkebunan Kapas yang luas terutama di wilayah selatan China.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Perdagangan di Dinasti Yuan juga mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini dikarenakan meningkatnya penggunaan Uang Kertas dan Transportasi sungai/laut. Pada saat itu, Dinasti Yuan merupakan salah satu Negara yang termakmur di dunia. Saat Pemerintahaan Kaisar Yuan Shi Zu (Kubilai Khan), seorang pedagang terkenal yang berasal dari Venice Italia yaitu Marco Polo pernah mengunjungi daratan China. Dalam bukunya yang berjudul “The Travel of Marco Polo” mencatat dengan jelas kondisi kemakmuran Ibukota Dinasti Yuan yaitu Kota “DADU [大都]”.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Setelah Kaisar Yuan Cheng Zong [元成宗], Dinasti Yuan mengalami perebutan kekuasaan Kekaisaran yang luar biasa, hanya dalam waktu 25 tahun (tahun 1308-1333), Dinasti Yuan terjadi pergantian Kaisar sebanyak 8 orang yaitu Kaisar Wu Zong [武宗], Ren Zong [仁宗], Ying Zong [英 宗], Tai Ding [泰定], Tian Shun [天顺], Wen Zong [文宗], Ming Zong [明宗] dan Ning Zong [宁宗]. Tahun 1333, Kaisar Yuan Shun Di [顺帝] naik tahta menggantikan adiknya Ning Zong menjadi Kaisar. Kaisar Yuan Shun Di berhasil membuat situasi politik kekaisaran menjadi stabil kembali dan memegang tahta Kaisar Dinasti Yuan selama 36 tahun (tahun 1333 ~ 1368). Kaisar Yuan Shun Di juga merupakan Kaisar terakhir Dinasti Yuan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Pada akhir-akhir kekuasaan Dinasti Yuan, Kaisar-kaisar Dinasti Yuan menjadi hidup berfoya-foya dan hidup dalam segala kemewahan. Untuk mememenuhi kebutuhan tersebut, Pemerintah Dinasti Yuan menambahkan jenis-jenis Pajak baru dan menaikan Pajak-pajak yang telah ada terutama terhadap Suku Han.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Karena tidak rela dengan penindasan dan kekejaman yang dialaminya, Suku Han bangkit kembali untuk melakukan perlawanan secara besar-besaran. Pada tahun 1352 saat masih di pemerintahan Kaisar Tai Ding, terjadi pemberontakan petani Suku Han di Henan [河南] yang dipimpin oleh Zhao Chou Si [赵丑 厮] dan Guo Pu Sa [郭菩萨] merupakan awal dari kehancuran Dinasti Yuan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun 1351 saat Kaisar Yuan Shun Di memasuki tahun pemerintahan yang ke 11, terjadilah pemberontakan besar-besaran Pasukan Selendang Merah [红巾军] yang dipimpin oleh Liu Fu Tong [刘福通]. Di dalam Pasukan Selendang Merah tersebut, muncullah beberapa Pemimpin Militer (Jenderal) yang hebat. Di antaranya kekuatan militer Zhu Yuan Zhang [朱元璋], Cheng You Liang [陈友谅] dan Zhang Shi Cheng [张士诚] adalah merupakan kekuatan Militer yang terbesar.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Dalam tahun 1356 dan 1359, Zhu Yuan Zhang [朱元璋] memperluas wilayah kekuasaanya sehingga dalam waktu hanya 6 tahun Zhu Yuan Zhang berhasil menyingkirkan pesaingnya yaitu Cheng You Liang [陈友谅] dan Zhang Shi Cheng [张士诚] kemudian juga berhasil menyatukan wilayah Jiang Nan (Setengah dari Wilayah daratan China) dibawah kekuasaannya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun 1367, Zhu Yuan Zhang mulai melakukan penyerangan ke Utara yang merupakan wilayah kekuasaan Dinasti Yuan Suku Mongol. Pasukan dibawah pimpinan Jenderal Xu Da dan Chang Yu Chun berhasil menduduki Ibukota Dinasti Yuan yaitu “Da Du” pada tahun 1368. Dengan demikian, berakhirlah Kekuasaan Dinasti Yuan selama 97 tahun di daratan China. Pada tahun yang sama, Zhu Yuan Zhang menobatkan dirinya sebagai Kaisar dengan Dinastinya bernama Dinasti Ming.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Daftar Kaisar-kaisar Dinasti Yuan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Dalam perjalanan sejarahnya, Dinasti Yuan memiliki 15 Kaisar yang dimulai dari Genghis Khan (Kaisar Yuan Tai Zu) dan mencapai puncak kejayaan pada Kubilai Khan (Kaisar Yuan Shi Zu) serta berakhir di masa pemerintahan Kaisar Yuan Shun Di pada tahun 1368.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Berikut ini daftar Kaisar-kaisar yang pernah berkuasa di Dinasti Yuan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Tai Zu [元太祖]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Tie Mu Zhen [铁木真]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1162</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1206 – 1227 (22 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1227 (66 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Memiliki Gelar “Genghis Khan” yang artinya adalah Raja dari segala-galanya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Tai Zong [元太宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Wo Kuo Tai [窝阔台] / Ogedei</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1186</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1229 – 1241 (13 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1241 (56 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Merupakan anak ketiga dari Genghis Khan, Kakaknya yang bernama Tolui mengambil alih kekuasaan kerajaan sementara selama 2 tahun (1227 – 1229) sebelum Ogedei dipilih sebagai Raja Mongol kedua. Tahun 1234, bersekutu dengan Dinasti Song dan berhasil menghancur kekuasaan Negara Jin.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Ding Zong [元定宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Gui You [贵由] / Guyuk</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1206</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1246 – 1248 (3tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1248 (43 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Xian Zong [元宪宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Meng Ge [蒙哥] / Mongke</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1208</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1251 – 1259 (9 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1259 (52 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Shi Zu [元世祖]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Hu Bi Lie [忽必烈] / Kublai</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1215</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1260 – 1259 (35 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1294 (80 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Berhasil menaklukan Dinasti Song dan menggantikan nama Negara menjadi Dinasti Yuan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Cheng Zong [元成宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Tie Mu Er [铁木耳] / Temur</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1265</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1294 – 1307 (13 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1307 (42 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Cheng Zong [元武宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Hai Sai [海山] / Qayshan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1281</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1307 – 1311 (4 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1311 (31 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Ren Zong [元仁宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Yu Li Ba Li Ba Da [爱育黎拔力八达] / Ayurparibhadra</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1285</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1311 – 1320 (10 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1320 (36 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Ying Zong [元英宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Shuo De Ba La [碩德八剌] / Suddhipala</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1303</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1320 – 1323 (4 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1323 (21 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Jin Zong [元晉宗] / Kaisar Tai Ding [泰定帝]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ye Sun Tie Mu Er [也孙铁木儿] / Yesun Temur</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1276</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1323 – 1328 (5 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1328 (53 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Tian Shun [天順帝]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : A Ci Ji Ba [阿刺吉八] / Arigaba</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1320</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1328 (1 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1328 (8 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kalah dalam perang, tidak ada yang mengetahui keberadaannya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Wen Zong [元文宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Tu Tie Mu Er [圖鐵木兒] /Toq Temur</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1304</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : Sept 1328 – Jan 1329; Agt 1329 – Nov 1332 (Total 5 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1332 (29 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Ming Zong [元明宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : He Shi [和世] / Qoshila</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1300</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : Jan 1329 – Agt 1329 (8 Bulan)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1329 (30 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Meninggal dunia karena diracun</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Ning Zong [元宁宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Yi Lin Zhi Ban [懿磷质班] / Irinchibal</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1326</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : Okt 1332 – Nov 1332 (tak sampai 1 bulan)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1332 (6 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Yuan Hui Zong [元惠宗] / Kaisar Shun Di [順帝]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Tuo Huan Tie Mu Er [妥欢帖睦尔] / Togan Temur</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1320</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1333 – 1368 (36 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun Wafat : 1370 (51 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">
<span style="background-color: white;">Tahun 1368, Zhu Yuan Zhang (Kaisar Dinasti Ming) memerintahkan Jenderal Xu Da menyerang Ibukota Dinasti Yuan. Jenderal Xu Da berhasil menduduki Kota Dadu (Ibukota Dinasti Yuan), Dinasti Yuan dinyatakan berakhir. Kaisar Yuan Hui Zong melarikan diri dan meninggal pada tahun 1370.</span></div>
<div>
<br /></div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-62719943628324032192016-01-21T05:57:00.005-08:002016-04-30T05:54:02.286-07:00Sejarah Dinasti Shang<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: #2198a6; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">Dinasti Shāng (商) (1600—1046 SM) adalah dinasti yang mengantikan Dinasti Xià dalam sejarah Tiongkok. Sekitar tahun </span><span style="color: #0073bc; font-family: sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18.2000007629395px;">1600 SM</span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">, Dinasti Shāng didirikan oleh pemimpin suku Shāng, Tāng (汤/湯) setelah memusnahkan Dinasti Xià. Dinasti Shāng melewati masa pemerintahan sebanyak 17 generasi, 31 raja. Berkuasa selama 500-an tahun, sampai 20 Januari </span><a href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTA0Ni1TTSIsImRhdGEiOiJNVEEwTmlCVFRRQT0ifQ==" style="color: #0073bc; font-family: sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18.2000007629395px;">1046 SM</a><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;"> ditaklukkan oleh Zhōu Wǔwáng (周武王).</span></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-3188849723734428734" itemprop="description articleBody" style="color: #666666; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; width: 580px;">
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ringkasan Sejarah </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Akhir dari pemerintahan Dinasti Xià 夏, kekacauan dalam pemerintahan Dinasti Xià 夏 sendiri tidak pernah terkendali, ganguan dan serangan dari luar juga tidak pernah berhenti, setelah naik takhta, Jié 桀 juga tidak berusaha mengubah kondisi, malahan semakin lalim dan kejam, sehingga para bangsawan akhirnya mulai memberontak. Pada sekitar tahun <a href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTYwMC1TTSIsImRhdGEiOiJNVFl3TUNCVFRRQT0ifQ==" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1600 SM</a>, pemimpin dari suku Shāng 商, Tāng 汤/湯 bergabung dengan suku bangsa lainnya mengulingkan Dinasti Xià 夏, dan mendirikan Dinasti Shāng 商. Pada awalnya suku Shāng 商 ber-ibukota di Bò 亳 (sekarang Shāngqiū 商丘 Provinsi Hénán 河南), setelah mengalahkan Dinasti Xià 夏, memindahkan ibukota ke barat dan tetap disebut dengan nama Bò 亳 (sekarang Yǎnshī 偃师 Provinsi Hénán 河南).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah naik takhta, Tāng 汤/湯 memerintah dengan bijaksana terhadap rakyatnya, dengan bantuan dari menteri-menteri berbakat seperti Yīyǐn 伊尹 dan Zhòngyuán 仲虺, negara semakin kuat dan makmur. Setelah Tāng 汤/湯 meninggal, oleh karena putra sulungnya Dàdīng 大丁 mati muda, maka singgasana diwariskan kepada adik Dàdīng 大丁, Wàibǐng 外丙; setelah Wàibǐng 外丙 meninggal, digantikan oleh adiknya Zhòngrén 仲壬; dan setelah Zhòngrén 仲壬 meninggal, singgasana diwariskan kembali kepada putra dari Dàdīng 大丁, Tàijiǎ 太甲. Tahun ketiga pemerintahan Tàijiǎ 太甲, oleh karena memerintah dengan tidak benar dan tidak bermoral, Tàijiǎ 太甲 diasingkan oleh Yīyǐn 伊尹 ke istana Tónggōng 桐宫. Setelah tiga tahun tinggal di istana Tónggōng 桐宫, Tàijiǎ 太甲 merasa sangat menyesal, sehingga akhirnya Yīyǐn 伊尹 menjemput dan menyerahkan kembali kekuasaan kepadanya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada mulanya, Dinasti Shāng 商 beberapa kali memindahkan ibukota-nya, sampai terakhir pada masa pemerintahan Pángēng 盘庚/盤庚, menetapkan ibukota di Yīn 殷 (sekarang Ānyáng 安阳/安陽 Provinsi Hénán 河南), sehingga Dinasti Shāng 商 sering juga disebut sebagai Dinasti Yīn殷. Setelah Pángēng 盘庚/盤庚 memindahkan ibukota ke Yīn 殷, ekonomi masyarakat Dinasti Shāng 商 mengalami perkembangan lebih maju lagi. Sampai kemudian masa pemerintahan Wǔdīng 武丁, Dinasti Shāng 商 melakukan banyak serangan ekpansi, menaklukkan banyak negara kecil disekitarnya, memperluas wilayah teritorialnya, sehingga Dinasti Shāng 商 mencapai puncak kejayaannya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Wǔdīng 武丁 meninggal, Dinasti Shāng 商 mulai mundur dan melemah. Raja terakhir Dinasti Shāng 商, Dìxīn 帝辛 atau Zhòuwáng 纣王/紂王 berhasil memajukan hubungan perekonomian dan kebudayaan dengan membuka hubungan dengan Cina bagian tenggara, perairan Sungai Huáihé 淮河 dan Chángjiāng 长江/長江; tetapi karena selalu terlibat dalam peperangan dan membangun istana dalam skala besar, yang sangat menguras dan menghabiskan sumber daya manusia maupun kekayaan rakyat, sehingga menimbulkan kekecewaan dalam hati rakyat. Zhōu Wǔwáng 周武王 mengerahkan 300 kereta perang, 3000 pasukan serangan depan, 4500 prajurit, dan bergabung dengan suku Qiāng 羌、Máo 茅/髳、Lú 卢/盧 dan sebagainya, serentak menyerang Zhòuwáng 纣王/紂王, dan berhasil menyerang sampai ibukota Dinasti Shāng 商, Cháogē 朝歌 (sekarang Kabupaten Qíxiàn 淇县, Kota Hèbì 鹤壁, Provinsi Hénán 河南).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada saat itu pasukan Shāng 商 sedang berperang melawan suku bangsa kecil di timur laut, sehingga terpaksa memakai budak dan prajurit tahanan untuk menghadapi perang di daerah Mùyě 牧野, 70 lǐ 里 (satuan jarak) dari Cháogē 朝歌. Para budak tidak ingin berperang untuk raja Shāng Zhòuwáng 商纣王/商紂王 yang jahat dan lalim, sehingga pada saat-saat kritis, pasukan Shāng 商 tiba-tiba memutar arah, menyerang pasukan sendiri. Ternyata pasukan yang membelot adalah budak-budak dan prajurit tahanan yang sudah lama membenci Shāng Zhòuwáng 商纣王/商紂王. Pasukan Shāng 商 menjadi kacau dan dengan mudah dihancurkan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Pertempuran Mùyě 牧野, Shāng Zhòuwáng 商纣王/商紂王 yang sadar akan kekalahannya, tidak ingin pasukan Zhōu 周 merebut dan memiliki istana dan hartanya, ia memerintahkan bawahannya untuk mengumpulkan semua harta istana, dan membungkus diri dengan kain, berbaring diatas semua barang berharga tersebut, dengan api, membakar dan menghabisi hidupnya yang penuh dosa. Zhōu Wǔwáng 周武王 atas dukungan dari berbagai suku bangsa dan negara kecil, mendirikan Dinasti Zhōu 周, dinasti masyarakat budak ketiga di Tiongkok. Setelah Dinasti Shāng 商 roboh, sisa keluarga penguasa Dinasti Shāng 商 yang selamat secara bersama menganti marga mereka dari Zǐ 子 menjadi nama dinasti mereka yang telah jatuh, Yīn 殷.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Keluarga kerajaan yang selamat kemudian menjadi aristokrat dan sering membantu keperluan administrasi untuk pemerintah Dinasti Zhōu 周. Zhōu Chéngwáng 周成王 melalui mangkubuminya, yang merupakan pamannya sendiri, Zhōu Gōngdàn 周公旦, menganugerahkan kepada saudara Shāng Zhòuwáng 商纣王/商紂王, Wéizǐ 微子 daerah bekas ibukota lama Dinasti Shāng商dan sekitarnya menjadi negara Sòng 宋. Negara Sòng 宋 dan keturunan Dinasti Shāng 商 masih meneruskan ritual kepada raja-raja Dinasti Shāng 商 yang meninggal dan bertahan sampai tahun 286sm.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Antara legenda Korea and Cina menyatakan bahwa salah seorang pangeran Dinasti Shāng 商 yang tidak puas, bernama Jīzǐ 箕子 (Kija), menolak menyerahkan kekuasaannya kepada Dinasti Zhōu 周, memilih meninggalkan Cina dengan sisa tentaranya dan mendirikan Gija Joseon dekat Pyongyang sekarang yang menjadi salah satu dari awal negara Korea (Go-, Gija-, dan Wiman-Joseon). Meskipun demikian Jīzǐ 箕子jarang sekali disebut dalam sejarah, dan ada yang menganggap cerita kepergiannya ke Joseon hanyalah mistik.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wilayah Kekuasaan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Daerah kekuasaan Dinasti Shāng 商; timur mencapai lautan, barat mencapai bagian barat provinsi Shǎnxī 陕西/陝西, timur laut mencapai provinsi Liáoníng 辽宁/遼寧, selatan hingga sekitar Jiāngnán江南 (tidak termasuk Provinsi Sìchuān 四川、Yúnnán 云南/雲南、Guìzhōu 贵州/貴州 dan daerah sekitar barat daya), dan merupakan salah satu kerajaan terbesar di dunia pada waktu itu, tetapi daerah pemerintahan utama masih di sekitar Zhōngyuán 中原. Mendirikan ibukota di Bò 亳 (sekarang Kabupaten Cáoxiàn 曹县/曹縣 Provinsi Shāndōng 山东/山東), dan beberapa kali pindah ibukota, terakhir Pángēng 盘庚/盤庚 memindahkan ibukota ke Yīn 殷 (sekarang Desa Xiǎotúncūn 小屯村, Ānyáng 安阳/安陽 Provinsi Hénán 河南), dan oleh karena itu, maka Dinasti Shāng 商 sering juga disebut sebagai Dinasti Yīn 殷.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pemerintahan Dinasti</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Shāng 商 menetapkan beberapa struktur kenegaraan yang lebih sempurna. Pemerintah pusat membentuk dua departemen penting yaitu departemen sekretariat urusan negara dan departemen tata hukum negara. Daerah-daerah diserahkan kepada para bangsawan, guna memperkuat pemeritahan didaerah, dan masih banyak pejabat dan pengawal istana. Sedangkan kekuasaan militer dan peralatan perang tetap ditangan keluarga kerajaan langsung, para negarawan juga menetapkan Xíngfá 刑罚/刑罰 (hukuman) dan Jiānyù 监狱/監獄 (penjara) yang sangat kejam. Selain itu, juga menggunakan kepercayaan agama untuk memperkokoh kekuasaan pemerintah, raja Dinasti Shāng 商 bahkan menyebut diri sendiri sebagai wakil dari Tuhan didunia ini, mengabungkan kekuasaan ketuhanan dan kekuasaan kerajaan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kondisi Ekonomi</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pertanian Dinasti Shāng 商 sudah lebih maju, sudah bisa menggunakan berbagai jenis tanaman untuk diciptakan menjadi arak, sudah sanggup menciptakan peralatan perunggu yang lebih rapi dan bagus serta sudah bisa membuat keramik putih atau porselin. Oleh karena sangat berkembangnya pertukaran barang, sehingga telah muncul kota pada awal peradaban manusia, dan merupakan kerajaan yang sangat makmur pada waktu itu. Oleh karena perdagangan Dinasti Shāng 商 sangat maju, hubungan dagang dengan negara disekitarnya juga sangat banyak, sebutan pedagang dalam bahasa Cina, Shāngrén 商人 (pedagang), adalah berasal dari sebutan orang-orang di negara sekitarnya terhadap orang dari Dinasti Shāng 商. Pertanian adalah bagian paling penting dalam bidang ekonomi, tanah pertanian lebih tertata dan teratur, jenis pertanian juga lebih banyak. Usaha pertenunan juga mengalami perkembangan ; peternakan sangat makmur, selain enam jenis ternak utama, juga berhasil memelihara ternak gajah.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kebudayaan dan ilmu pengetahuan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada zaman Dinasti Shāng 商, mulai dikembangkan kemampuan kerajinan besi, kerajinan keramik dan porselin, perdagangan juga sangat pesat. Dari hasil penemuan tulang ramalan (Jiǎgúwén 甲骨文) membuktikan perkembangan tulisan pada masa Dinasti Shāng 商 sudah mengalami suatu masa perkembangan yang cukup lama. Astrologi dan tata hukum lebih maju dari zaman Dinasti Xià夏, banyak penemuan baru dari ilmu perbintangan, seperti ditemukannya planet Mars dan planet Venus, selain itu, juga terdapat catatan tertulis tentang ilmu matematika dan medis, serta perkembangan seni musik juga sudah sangat tinggi, muncul banyak alat musik dan seni tari; seperti Diāosù 雕塑 yang merupakan salah satu seni paling terkenal pada masyarakat perbudakan Dinasti Shāng 商.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Para Penguasa Dinasti Shang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Gelar kuil<span style="white-space: pre;"> </span>Gelar anumerta<span style="white-space: pre;"> </span>Nama lengkap<span style="white-space: pre;"> </span>Shiji<span style="white-space: pre;"> </span>Jiaguwen<span style="white-space: pre;"> </span>Periode</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Shang Gaozuyi<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Taiwu<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Lu<span style="white-space: pre;"> </span>Tang<span style="white-space: pre;"> </span>Dayi<span style="white-space: pre;"> </span>1600SM—1589SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Ai<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Sheng<span style="white-space: pre;"> </span>Waibing<span style="white-space: pre;"> </span>Bubing<span style="white-space: pre;"> </span>1588SM—1587SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Yi<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Yong<span style="white-space: pre;"> </span>Zhongren<span style="white-space: pre;"> </span>-<span style="white-space: pre;"> </span>1586SM—1583SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Shang Taizong<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Wen<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Zhi<span style="white-space: pre;"> </span>Taijia<span style="white-space: pre;"> </span>Dajia<span style="white-space: pre;"> </span>1582SM—1571SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Zhao<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Xuan<span style="white-space: pre;"> </span>Woding<span style="white-space: pre;"> </span>-<span style="white-space: pre;"> </span>1570SM—1542SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Xuan<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Bian<span style="white-space: pre;"> </span>Taigeng<span style="white-space: pre;"> </span>Dageng<span style="white-space: pre;"> </span>1541SM—1517SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Jing<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Gao<span style="white-space: pre;"> </span>Xiaojia<span style="white-space: pre;"> </span>-<span style="white-space: pre;"> </span>1516SM—1500SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Yuan<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Mi<span style="white-space: pre;"> </span>Yongji<span style="white-space: pre;"> </span>-<span style="white-space: pre;"> </span>1499SM—1487SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Shang Zhongzong<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Jing<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Zhou<span style="white-space: pre;"> </span>Taiwu<span style="white-space: pre;"> </span>Dawu<span style="white-space: pre;"> </span>1486SM—1422SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Xiaocheng<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Zhuang<span style="white-space: pre;"> </span>Zhongding<span style="white-space: pre;"> </span>Zhongding<span style="white-space: pre;"> </span>1421SM—1401SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Si<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Fa<span style="white-space: pre;"> </span>Wairen<span style="white-space: pre;"> </span>Buren<span style="white-space: pre;"> </span>1400SM—1386SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Ping Awal<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Zheng<span style="white-space: pre;"> </span>Hedanjia<span style="white-space: pre;"> </span>Jianjia<span style="white-space: pre;"> </span>1385SM—1377SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Mu<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Teng<span style="white-space: pre;"> </span>Zuyi<span style="white-space: pre;"> </span>Qieyi<span style="white-space: pre;"> </span>1376SM—1358SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Huan<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Dan<span style="white-space: pre;"> </span>Zuxin<span style="white-space: pre;"> </span>Qiexin<span style="white-space: pre;"> </span>1357SM—1342SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Xi<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Yu<span style="white-space: pre;"> </span>Wo Jia<span style="white-space: pre;"> </span>Qiangjia<span style="white-space: pre;"> </span>1341SM—1337SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Zhuang<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Xin<span style="white-space: pre;"> </span>Zuding<span style="white-space: pre;"> </span>Qieding<span style="white-space: pre;"> </span>1336SM—1328SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Qing<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Geng<span style="white-space: pre;"> </span>Nangeng<span style="white-space: pre;"> </span>1327SM—1322SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Dao<span style="white-space: pre;"> </span>Zi He<span style="white-space: pre;"> </span>Yangjia<span style="white-space: pre;"> </span>Xiangjia<span style="white-space: pre;"> </span>1321SM—1315SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Shang Shizu<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Wencheng<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Xun<span style="white-space: pre;"> </span>Pangeng<span style="white-space: pre;"> </span>Bangeng<span style="white-space: pre;"> </span>1314SM—1287SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Zhang<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Song<span style="white-space: pre;"> </span>Xiaoxin<span style="white-space: pre;"> </span>—<span style="white-space: pre;"> </span>1286SM—1252SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Hui<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Lian<span style="white-space: pre;"> </span>Xiaoyi<span style="white-space: pre;"> </span>—<span style="white-space: pre;"> </span><a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTI1MVNNIiwiZGF0YSI6Ik1USTFNVk5OQUE9PSJ9" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1251SM</a></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Shang Gaozong<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Xiang<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Zhao<span style="white-space: pre;"> </span>Wuding<span style="white-space: pre;"> </span>—<span style="white-space: pre;"> </span>1250SM—1192SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Ping Akhir<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Yue<span style="white-space: pre;"> </span>Zugeng<span style="white-space: pre;"> </span>Qiegeng<span style="white-space: pre;"> </span>1191SM—1148SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Shang Shizong<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Ding<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Zai<span style="white-space: pre;"> </span>Zujia<span style="white-space: pre;"> </span>Qiejia<span style="white-space: pre;"> </span><a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTE0OFNNIiwiZGF0YSI6Ik1URTBPRk5OQUE9PSJ9" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1148SM</a></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Shang Jiazong<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Gong<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Xian<span style="white-space: pre;"> </span>Linxin<span style="white-space: pre;"> </span>—<span style="white-space: pre;"> </span><a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTE0OFNNIiwiZGF0YSI6Ik1URTBPRk5OQUE9PSJ9" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1148SM</a></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Shang Kangzu<span style="white-space: pre;"> </span>Raja An<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Xiao<span style="white-space: pre;"> </span>Gengding<span style="white-space: pre;"> </span>Kangding<span style="white-space: pre;"> </span><a caretmarkerset="INVALID" href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTE0OFNNIiwiZGF0YSI6Ik1URTBPRk5OQUE9PSJ9" name="BB10" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1148SM</a></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Shang Wuzu<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Lie<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Qu<span style="white-space: pre;"> </span>Wuyi<span style="white-space: pre;"> </span>—<span style="white-space: pre;"> </span>1147SM—1113SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Kuang<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Tuo<span style="white-space: pre;"> </span>Taiding<span style="white-space: pre;"> </span>Wending<span style="white-space: pre;"> </span>1112SM—1102SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja De<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Xian<span style="white-space: pre;"> </span>Kaisar Yi<span style="white-space: pre;"> </span>—<span style="white-space: pre;"> </span>1101SM—1076SM</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">-<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Zhou<span style="white-space: pre;"> </span>Zi Shou<span style="white-space: pre;"> </span>Raja Zhou Dinasti Shang ( Kaisar Xin )<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>—<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>1075SM—1046SM.</span></div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-10402669473493704632016-01-21T05:56:00.005-08:002016-04-30T05:54:10.130-07:00Sejarah Dinasti Xia<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: #2198a6; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">Dinasti Xià (Hanzi: 夏 Indonesia: Sia) merupakan dinasti pertama yang tercatat dalam buku sejarah Cina. Catatan sejarah paling awal ditemukan dalam buku sejarah Shàngshū yang mengatakan bahwa Dinasti Xià memiliki puluhan ribu negara upeti, sehingga secara umum menganggap Dinasti Xià adalah sebuah negara yang terbentuk dari gabungan berbagai suku bangsa, dan para sejarawan dari aliran ajaran Marxisme di Tiongkok daratan menetapkan Dinasti Xià sebagai sebuah negara budak.</span></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-2362927011239088773" itemprop="description articleBody" style="color: #666666; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; width: 580px;">
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Menurut catatan buku sejarah, Dinasti Xià adalah negara yang didirikan oleh putra dari Yǔ yaitu Qǐ. Yǔ mewariskan singgasana kepada anaknya Qǐ, yang menganti cara terdahulu,Chánràngzhìdù (mewariskan singgasana kepada orang bijaksana atau yang berkemampuan - Bahasa Inggris en:Elective Law) menjadi Shìxízhì (mewariskan singgasana dari ayah kepada anak atau kepada orang yang mempunyai hubungan darah atau keluarga dekat. Dinasti Xià secara keseluruhan diwariskan sebanyak 13 generasi, 16 raja (atau 14 generasi, 17 raja, tergantung perbedaan pendapat tentang Yǔ dianggap sebagai raja Dinasti Xià atau pemimpin gabungan suku), sekitar 400 tahun, yang kemudian dimusnahkan olehDinasti Shang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Xià dalam Literatur sejarah </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Menurut cataran literatur kuno Cina, sebelum berdirinya Dinasti Xià, sering terjadi perang untuk memperebutkan kekuasaan sebagai pemimpin dari gabungan suku antara suku Xiàdengan suku-suku di sekitarnya. Suku Xià mulai berkembang sekitar zaman Kaisar Zhuanxupada zaman legenda Cina kuno. Banyak catatan literatur Cina kuno mencatat keberadaan suku Xià pada masa Kaisar Zhuānxù. Di antaranya Shiji, Xiàběnjì dan Dàdàilǐjì Dìxìmengatakan Yǔ adalah cucu dari Zhuānxù, tetapi ada catatan literatur lain yang mengatakan Yǔ adalah cucu generasi ke-5 dari Zhuānxù. Dari catatan-catatan literatur tersebut menunjukkan bahwa suku Xià kemungkinan besar adalah salah satu dari keturunan Zhuānxù.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Gǔn</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dalam catatan literatur Cina kuno, Gǔn adalah salah satu tokoh suku Xià yang paling awal terdapat catatannya. Dalam Guóyǔ Zhōuyǔ diceritakan bahwa Gǔn sebagai pemimpin dari suku Xià dianugerahkan daerah Chóng, dan digelar sebagai Chóngbó Gǔn. Kemudian Yǔ mengantikan Gǔn sebagai Chóngbó Yǔ. Ini membuktikan bahwa suku Xià awalnya aktif di sekitar daerah Chóng. Pada waktu itu Huánghé (Sungai Kuning) meluap. Untuk menghadapi banjir, banyak suku membentuk gabungan suku untuk menghadapi banjir, dan Gǔn dipilih oleh Sìyuè (Empat Prefektur) menjadi pemimpin dari pekerjaan mengendalikan banjir tersebut. Gǔn mengendalikan banjir selama 9 tahun tetapi akhirnya dinyatakan gagal. Penyebab dari kegagalan Gǔn kemungkinan besar karena dia kurang mampu mempersatukan orang dari berbagai suku. Menurut catatan Shàngshū Yáodiǎn, pada mulanya Yao oleh karena sifat Gǔn yang suka saling menyalahkan dan membeda-bedakan suku, tidak setuju mengangkat Gǔn sebagai pemimpin dari pekerjaan mengendalikan banjir. Diduga bahwa pada waktu Gǔn menjabat sebagai pemimpin dari pekerjaan pengendalian banjir, sudah banyak suku yang tidak puas dengannya. Dalam Shàngshū Hóngfàn danGuóyǔ Lǔyǔ terdapat catatan tentang Gǔnzhànghóngshuǐ, yang menceritakan bahwa cara Gǔn mengendalikan banjir adalah dengan menggunakan tanah dan kayu untuk membendung air, yang akhirnya gagal, dan ini juga mungkin merupakan salah satu dari kegagalan Gǔn dalam mengendalikan banjir selama 9 tahun. Pada akhirnya, setelah Gǔn gagal dalam mengendalikan banjir, dia dihukum mati di Yǔshān (Gunung Yu).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Yu</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Yǔ adalah putra dari Gǔn. Yǔ bukan hanya tidak menunjukkan rasa dendam, malahan tetap menghormati Shun, dan mendapatkan kepercayaan dari Shùn. Shùn menyerahkan tugas mengendalikan banjir kepada Yǔ. Yǔ memperbaiki cara ayahnya mengendalikan banjir, secara besar mempersatukan orang dari berbagai suku, sehingga akhirnya berhasil mengendalikan banjir. Dalam catatan Shǐjì Xiàběnjì tercatat waktu Yǔ mengendalikan banjir, bekerja keras, tiga kali melewati pintu rumahnya tetapi tidak pernah masuk – dengan alasan reuni dengan keluarga akan menghabiskan banyak waktu dan pikiran dari tugasnya mengendalikan banjir. Kegigihan dan ketekunannya dalam melaksanakan tugas mendapat penghargaan dari banyak kalangan, dan ini mungkin juga merupakan salah satu faktor dari bersatu berbagai suku.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Oleh karena Yǔ berhasil mengendalikan banjir dan mengembangkan pertanian, sehingga kekuatan suku Xià menjadi kuat, menjadi pemimpin dari gabungan berbagai suku. Kemudian Shùn mengutus Yǔ untuk menyerang suku Sānmiáo. Yǔ mengusir suku Sānmiáo kedaerah perairan Dānjiāng dan Hànshuǐ, berhasil mengkokohkan kekuatan kerajaan. Dalam Mòzǐ Fēigōng diceritakan bahwa setelah Yǔ berhasil menaklukkan suku Sānmiáo, suku Xià sudah menjadi suku yang sangat penting diperairan Huánghé pada waktu itu. Shùn mewariskan singgasana kepada Yǔ, Yǔ pernah mengadakan pertemuan persekutuan antar suku diTúshān (Gunung Du), dan sekali lagi menyerang suku Sānmiáo (pada waktu itu suku diZhōngyuán (pusat daratan Tiongkok) sering berperang dengan suku Sānmiáo). DalamZuǒzhuàn (walau mungkin terlalu dibesar-besarkan) dikatakan terdapat puluhan ribu negara upeti menghadiri pertemuan persekutuan di Túshān, dengan demikian boleh diperkirakan betapa besarnya pengaruh suku Xià pada waktu itu. Pada suatu pertemuan antar suku diHuìjī, pemimpin suku Fángfēngshì, waktu pertemuan datang terlambat dan dihukum mati oleh Yǔ. Ini membuktikan bahwa suku Xià pada awal pengukuhan kekuasaannya telah muncul sifat monarki atas kekuasaan. Menyusul dengan semakin kuatnya kekuasaan gabungan suku bangsa dengan suku Xià yang merupakan keturunan dari suku Húangdìsebagai inti kekuatan, hubungan ekonomi berbagai daerah juga semakin kuat. Dalam catatan sejarah kuno sering terdapat catatan tentang Yǔ menentukan pembayaran upeti sesuai dengan jarak negara-negara upetinya, ini juga membuktikan pengendalian ekonomi suku Xià terhadap suku-suku lain disekitarnya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dalam catatan literatur kuno juga sering diceritakan nafsu Yǔ atas kekuasaan pada usia tuanya. Walaupun Yǔ ingin mempertahankan kekuasaan pemerintahan dalam suku Xià sendiri, tetapi tetap harus mempertimbangkan tradisi Chánràng, sehingga ia menerapkan suatu siasat yang efektif. Yǔ pada mulanya mengangkat Gāotáo dari suku Yǒuyǎnshì yang memiliki reputasi tinggi sebagai ahli warisnya, guna menunjukkan penghargaan Yǔ terhadap tradisi Chánràng. Tetapi Gāotáo lebih tua dari Yǔ, sehingga belum sempat mewarisi singgasana sudah meninggal. Kemudian Yǔ memilih Yì dari suku Dōngyí yang tidak begitu berpengaruh menjadi ahli waris. Pada waktu itu banyak suku yang tidak mendukung Yì, dan malahan mendukung putra dari Yǔ, Qǐ. Yǔ berharap jika kelak Yì tidak mendapat dukungan dari masyarakat, maka akan mewariskan singgasana kepada putranya Qǐ.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Qi</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Yǔ meninggal, Yì sama sekali tidak mendapatkan kedudukannya, malahan dengan dukungan masyarakat, Qǐ mendapatkan kedudukan sebagai pemimpin (tetapi menurutZhúshūjìnián, Yì sebenarnya sempat naik takhta, namun kemudian Qǐ membunuh Yì dan merebut kekuasaan). Sehingga Yì memimpin pasukan gabungan dengan suku Dōngyímenyerang Qǐ. Setelah melalui perang selama beberapa tahun, akhirnya Yì dibunuh oleh Qǐ, sehingga Qǐ berhasil naik takhta sebagai raja. Dan ini oleh kebanyakkan sejarawan dianggap sebagai awal dari dinasti pertama di Tiongkok yang menerapkan cara Shìxízhì (Putra tertua merupakan ahli waris Kekan) - Dinasti Xià. Kemudian juga terdapat banyak suku yang masih menganut cara Chánràng (bawahan terkuat menjadi penerus kekuasaan) tidak puas dengan kekuasaan Qǐ. Pemimpin dari suku Yǒuhùshì yang tinggal disekitar daerah sekarangGuānzhōng provinsi Shǎnxī, memimpin pasukan gabungannya menyerang Qǐ, dan di daerah Gān (sekarang selatan dari Hùxiàn provinsi Shaanxi) melakukan pertempuran sengit. Sebelum perang, Qǐ menyebut kedudukan kekuasaannya sebagai Gōngxíngtiān(melaksanakan mandat langit), yang juga merupakan dasar dari terbentuknnya Tiānzǐlùn(teori putra langit). Qǐ memiliki dukungan dari masyarakat di Zhōngyuán, dalam hal jumlah pasukan jauh lebih unggul, sehingga akhirnya berhasil mengalahkan Yǒuhùshì. Kemenangan kedua dari Qǐ membuktikan bahwa prinsip dalam masyarakat di Zhōngyuán telah berubah dari tradisi Chánràngzhì menjadi Shìxízhì.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Suku Xià pada mulanya bermarga Sì, tetapi mulai dari Qǐ diubah menjadi Xià sesuai dengan nama kerajaannya. Dan pada waktu yang bersamaan, Qǐ tidak lagi menggunakan Bósebagai gelar kebesaran dan diganti menjadi Hòu, dengan gelar Xiàhòu Qǐ.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Selama masa pemerintahan Qǐ, putranya Wǔguān sering melakukan pemberontakan.Hánfēizǐ Shuōyí mengatakan Wǔguān adalah seorang yang Hàiguóshāngmínbàifǎ(merugikan negara, menyakiti rakyat, merusak hukum), sehingga akhirnya dibunuh. Selain kekacauan dalam suku Xià sendiri, guna untuk memperkuat kekuasaan gabungan antar suku bangsa disekitarnya, suku Xià juga sering melakukan peperangan dengan suku Dōngyí.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tàikāng Kehilangan Kerajaan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Qǐ meninggal, putranya Tàikāng meneruskan singgasana. Tàikāng hanya tahu hidup foya-foya, tidak mengurusi pemerintahan, selama masa pemerintahannya, kekuatan suku Xià menjadi lemah, sehingga suku Tàihào dan Shǎohào dari Dōngyí mengambil kesempatan menyerang ke barat. Pemimpin suku Dōngyí merupakan seorang jagoan memanah yang bernama Yì. Dalam catatan Lǚshìchūnqiū Wùgōng menganggap bahwa busur panah adalah diciptakan oleh Yì. Yì memimpin pasukan Dōngyí pindah kedaerah milik Yǒuxiàshì, Qióngshí(sekarang selatan Luoyang, provinsi Hénán), dan melakukan perkawinan dengan orang setempat, menjalin hubungan yang baik, dan membentuk suku Yǒuqióngshì. Yì dengan dukungan dari rakyat Xià berhasil mendapatkan kekuasaan atas pemerintahan Dinasti Xià. Sedangkan Tàikāng melarikan diri kebawah naungan Zhēnxúnshì.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Yì setelah mendapat kekuasaan tidak mengangkat diri sendiri sebagai raja, tetapi mengangkat adik dari Tàikāng, Zhòngkāng sebagai raja. Tetapi sebenarnya seluruh kekuasaan dan keputusan berada ditangan Yì. Hal ini menimbulkan rasa tidak puas dari banyak suku lainnya. Diantaranya Yǒuhéshì dan Yǒuxīshì yang bertanggung jawab atas astronomi secara terang-terangan menentang. Yì dengan alasan merusak tata astronomi dan sia-sia pada jabatannya, mengerahkan pasukan menyerang mereka dan mendapatkan kemenangan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Zhòngkāng meninggal, anaknya Xiàng mengantikannya. Tidak lama kemudian Xiàng lari kebawah naungan Zhēnxúnshì dan Zhēnguànshì yang mendukung Dinasti Xià. Akhirnya Yì menjadi penguasa tunggal Dinasti Xià. Tetapi setelah mendapat kekuasaan, Yì sama seperti dengan Tàikāng, tidak lagi mengurusi urusan negara, setiap hari pergi berburu. Ia memecat menteri-menteri setia seperti Wǔluó , Bókùn, Lóngyǔ, dan malahan memakaiHánzhuó yang diusir dari suku Bómíngshì. Hánzhuó mengumpulkan komplotannya, sehingga kekuasaannya semakin besar. Sampai suatu hari, ia mengambil kesempatan waktu Yì pergi berburu, membunuh Yì dan seluruh keluarganya. Setelah merampas kekuasaan dari Yì. Hánzhuó menganugerahkan daerah Gē kepada putranya Yì, dan menganugerahkan daerah Liáo kepada putranya yang lain, Jiāo. Jiāo memimpin pasukannya memusnahkan Zhēnxúnshì dan Zhēnguànshì yang mendukung Dinasti Xià, membunuh Xiàng yang bersembunyi di Zhēnxún. Istri Xiang, Mín pada waktu itu telah hamil, dari lubang tembok, ia berhasil melarikan diri dari serangan Jiāo, dan bersembunyi di rumah ibunya di suku Yǒuréngshì, dan tidak lama kemudian melahirkan Shǎokāng (Tàikāng, Zhòngkāng, dan Shǎokāng sama bernama Kāng, agar tidak membingungkan, mulai ditambahkan tanda generasi - yaitu nama tengah - di depan namanya).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa kejayaan Shǎokāng</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Shǎokāng setelah dewasa, bekerja sebagai pengurus peternakan suku Yǒuréngshì, akibatnya ketahuan oleh Jiāo tempat keberadaannya. Jiāo mengutus orang ke suku Yǒuréngshì untuk membunuhnya, Shǎokāng terpaksa lari dan bersembunyi di sukuYǒuyúshì (keturunan dari Shùn). Pemimpin dari Yǒuyúshì pada waktu itu tidak ada anak laki-laki, hanya ada dua anak perempuan, sehingga sangat sayang kepada Shǎokāng. Ia menghadiahkan daerah Lúnyì kepada Shǎokāng, sehingga Shǎokāng dapat memakai Lúnyì sebagai markasnya, membentuk pasukannya sendiri. Ia mulai mengumpulkan sisa-sisa pasukan Dinasti Xià, dan membagikan tugas masing-masing. Ia menempatkan mata-mata di pasukan Jiāo, untuk persiapan merebut kembali kekuasaan Dinasti Xià. Pada saat itu, bekas menteri Dinasti Xià, Mǐ yang bersembunyi di suku Yǒugéshì - setelah mendengar kabar bahwa Shǎokāng ingin merebut kembali kekuasaan Dinasti Xià - memimpin sisa pasukan suku Zhēnguànshì dan Zhēnxúnshì bergabung dengan Shǎokāng dan mengalahkan pengkhianat Hánzhuó lalu mengangkat Shǎokāng sebagai raja Dinasti Xià. Shǎokāng juga berhasil memusnahkan Jiāo (putra Hánzhuó) di daerah Guò, dan mengutus putranya Zhù memusnahkan Yì (kakak Jiāo) di daerah Gē, sehingga suku Yǒuqióngshì dari kaum Dōngyíyang menguasai Zhōngyuán sebanyak 3 generasi dan ratusan tahun akhirnya musnah. Shǎokāng berhasil merebut kembali kekuasaan Dinasti Xià, yang dalam sejarah disebut sebagai Shǎokāngzhōngxìng (masa kejayaan Shǎokāng). Dari Tàikāng kehilangan kekuasaan sampai Shǎokāngzhōngxìng menunjukkan keberhasilan suku Huáxiàmenaklukkan suku-suku disekitar Zhōngyuán (terutama suku Dōngyí).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pertengahan Periode</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Putra Shǎokāng, Zhù mengantikan kedudukan raja. Ia mengerti ketidak puasan suku Yí di timur terhadap Dinasti Xià, untuk memperkokoh kekuasaan di timur, ia memindahkan ibukota dari Yuán (sekarang Jǐyuán, provinsi Hénán) ke Lǎoqiū (sekarang utara dari Kāifēngxiàn, provinsi Hénán). Ia berkonsentrasi mengembangkan peralatan perang dan perlengkapan prajurit. Ia juga mengutus orang untuk menyerang suku Yí di daerah pesisir pantai timur (sekarang bagian barat provinsi Shāndōng, bagian timur provinsi Ānhuī dan sekitar provinsi Jiāngsū). Pada waktu itu, ia juga mendapatkan barang keramat, Jiǔwěihú (serigala sembilan ekor - Jepang: Bijuu). Wilayah Dinasti Xià juga pada masa pemerintahan Zhù meluas sampai kedaerah pesisir Dōnghǎi (sekarang Huánghǎi). Selama masa pemerintahan Zhù, boleh dikatakan merupakan masa paling makmur dan maju dari Dinasti Xià. Orang Xià juga sangat menghargai dan menghormati Zhù. Menurut catatan Guóyǔ Lǔyǔ menganggap Zhù secara keseluruhan mewarisi karier dari Yǔ.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada masa pemerintahan putra dari Zhù, Huái, suku Dōngyí dan suku Huáxià hidup dalam damai. Sembilan suku Yí (Jiǔyí): Quǎnyí, Yúyí, Fāngyí, Huángyí, Báiyí, Chìyí, Xuányí, Fēngyí, dan Yángyí yang tinggal di daerah perairan Huáihé (Sungai Huai) dan Sìshuǐ sering datang menyembah dan menyerahkan upeti. Setelah Huái meninggal, digantikan oleh putranya Máng. Setelah Máng meninggal, digantikan oleh putranya Xiè. Selama periode ini, hubungan antara suku Dōngyí dan suku Huáxià terus berkembang. Pada masa pemerintahan Xiè, suku Dōngyí pada umumnya sudah membaur dengan suku Huáxià, maka ia mengalihkan perhatiannya ke barat. Dan pada waktu itu, ia mulai melakukan anugerah tempat dan gelar kepada negara-negara upeti. Dan ini merupakan permulaan dari Zhūhóuzhì(sistem feodal) Cina beberapa abad kemudian. Setelah Xiè meninggal, putranya Bùjiàngmengantikan. Bùjiàng sempat beberapa kali memimpin pasukannya menyerang Jiǔyuàn di barat.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Akhir Periode </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Bùjiàng meninggal, adiknya Jiōng mengantikannya. Setelah Jiōng meninggal, putranya Jìn mengantikannya. Jìn naik takhta tidak lama, meninggal karena sakit, kemenakannya, putra dari Bùjiàng, Kǒngjiǎ yang naik takhta. Ia mengubah tradisi Dinasti Xià yang sembahyang terhadap leluhur, mulai menitik-beratkan sembahyang kepada langit. Dalam Shǐjì Xiàběnjì dikatakan Kǒngjiǎ adalah seorang yang Hàofāngguǐshén (suka meniru dewa dan hantu), Shìyínluàn (urusan negara menjadi kacau). Banyak suku dan negara upeti mulai tidak puas dengan pemerintahan Dinasti Xià, tetapi hubungan antara suku Dōngyí dan suku Huáxià masih baik. Ini mungkin karena pembauran antara suku Dōngyí dan suku Huáxià udah sangat tinggi. Setelah Kǒngjiǎ meninggal, digantikan oleh putranya Gāo. Setelah Gāo meninggal, digantikan oleh putranya Fā. Pada periode ini, hubungan antara Dinasti Xià dengan suku dan negara upetinya memburuk, keributan dalam istana kerajaan juga semakin parah. Mulai dari masa pemerintahan Kǒngjiǎ sampai Lǚgǔi (Xià Jié), gejolak dalam kerajaan sendiri tidak pernah berhenti.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Jie</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Fā meninggal, putranya Jié mengantikannya. Selama masa pemerintahan Jié, hubungan antara suku dan negara upeti dengan Dinasti Xià sudah retak. Suku dan negara yang membayar upeti kepada Dinasti Xià semakin berkurang sehingga Jié sering menyerang suku dan negara upeti yang tidak taat kepada Dinasti Xià. Dalam catatan literatur kuno dikatakan bahwa Jié sangat hidung belang, setiap kali setelah mengalahkan suatu suku, pasti memilih perempuan dari suku tersebut yang ia sukai, kemudian dibawa pulang ke istana untuk dijadikan selir. Guóyǔ Jínyǔ mencatatkan suku Yǒushīshì, Zhúshūjìnián mencatatkan suku Mínshānshì dan Mòxǐshì, semua pernah mengalami nasib yang sama. Di antaranya selir dari Mòxǐshì terlebih dahulu sudah terikat perkawinan dengan Yīyǐn, tetapi dirampas oleh Jié di Luó, sehingga Yīyǐn dalam amarahnya pergi bergabung dengan Shāng Tāng. Serangan-serangan yang dilakukan oleh Jié juga membuat marah beberapa suku yang cukup kuat dan berpengaruh. Suku Yǒumínshì (keturunan Shùn) oleh karena tidak menuruti kemauan Jié sehingga dimusnahkan. Suku Shāng bermarga Zǐ yang aktif di daerah barat daya provinsi Shāndōng, pada waktu Dinasti Xià yang sedang mengalami kekacauan mulai berkembang dan maju. Jié juga dengan alasan suku Shāng tidak patuh, menyerang dan mengalahkan pemimpin suku Shāng yang bernama Tāng. Tāng dipenjarakan di Xiàtái(ada yang mengatakan Diàotái), kemudian dilepas. Selain hubungan luar Dinasti Xià yang semakin memburuk, dalam catatan literatur juga diceritakan Jié salah memakai orang dalam pemerintahannya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Jié hanya tahu berfoya-foya untuk diri sendiri, tidak memedulikan penderitaan rakyat. Sekitar akhir abad ke 17 SM, pemimpin dari suku Shāng, Tāng memimpin pasukan gabungan dari berbagai suku dan negara upeti menyerang Jié dan memusnahkan suku-suku yang membela Dinasti Xià: Wéi, Gù, Kūn, Wú, dan terakhir di Cānghuáng berperang dengan Jié. Kekuatan Tāng sangat besar, Jié tidak sanggup bertahan sambil melarikan diri dan berperang. Akhirnya ia akalah di daerah suku Yǒusōngshì. Jié lari ke Míngtiáo (sekarang pertengahan provinsi Hénán - versi lain mengatakan sekarang merupakan Ānyi, provinsi Shanxi) dan dikejar oleh Tāng. Perang besar-besaran terjadi di Míngtiáo. Sekali lagi Jié mengalami kekalahan, dan diasingkan oleh Tāng ke Lìshān - Gunung Li (ada yang mengatakan Géshān - Gunung Ke), tinggal bersama Mòxǐshì. Akhirnya Jié melarikan diri keNáncháo(sekarang Cháoxiàn, provinsi Anhui) dan meninggal di sana.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Pertempuran Míngtiáo, Dinasti Xià digulingkan, dan atas dukungan dari suku-suku dan negara upeti, di Háo mengelar diri sebagai Wáng (raja). Dinasti pertama dalam sejarah Tiongkok dengan kekuasaan Shìxízhì, Dinasti Xià, yang diwariskan sebanyak 13 generasi (buku sejarah Shìběn mencatat 12 generasi), 16 raja, selama 471 tahun (menurutZhúshūjìnián), pada akhir abad ke-17 SM, awal abad ke-16 SM musnah.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Keturunan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Dinasti Xià musnah, sisa keturunannya masih bermukim di Zhōngyuán. Ada dua kelompok masing-masing pindah ke selatan dan utara. Jié membawa banyak keturunan Dinasti Xià dari Lìshān pindah ke Náncháo di selatan, ini adalah kelompok selatan. Kelompok utara masuk ke dataran Mongol, dan berbaur dengan masyarakat setempat, dan inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan suku Xiōngnú. Dalam Shǐjì Xiōngnúlièzhuàntercatat "Xiōngnú, leluhurnya adalah keturunan dari raja Xià (yaitu Yǒuxiàshì)". Kuòdìpǔsecara lebih jelas menyatakan "Putranya (yang dimaksud putra dari Jié), Xūnzhōu (atau Xūnyù) mengawini selir dari Jié, pindah ke padang luar di utara, hidup beternak dan berpindah-pindah (yang dimaksud adalah kaum suku pengembala di padang rumput utara) yang oleh orang Cina disebut sebagai Xiōngnú".</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wilayah kekuasaan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wilayah kekuasaan Dinasti Xià dari barat mulai dari barat provinsi Hénán dan selatanprovinsi Shānxī; timur sampai perbatasan tiga provinsi Hénán, Shandong dan Héběi; selatan mulai dari provinsi Húběi, utara sampai provinsi Héběi. Pada waktu itu kekuasaan Dinasti Xià merambah sampai bagian selatan dan utara Huánghé (Sungai Huang), sampai perairan Chángjiāng (Sungai Jang). Ibukota Dinasti Xià antara lain: Yángchéng (sekarang timur dariDēngfēng, provinsi Henan), Zhuóxín (sekarang barat laut Dēngfēng, provinsi Hénán), Ānyi (sekarang barat laut Xiàxiàn, provinsi Shānxī).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Struktur negara Dinasti Xià adalah berasal dari gabungan suku, dengan ciri-ciri seperti:</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wilayah yang diperintah langsung oleh negara adalah wilayah dalam suku sendiri. Di luar wilayah suku Xià sendiri, pemimpin dari suku lain diatas wilayah sendiri, memiliki kekuasaan pemerintahan yang mandiri; terhadap raja Dinasti Xià, mereka hanya bernaung di bawah kerajaan dan membayar upeti, sebagai tanda saling menghormati.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dalam struktur kekuasaan dan pemerintahan, ada dua cara, yaitu monarki dan demokrasi, dimana struktur pemerintahan negara mengutamakan demokrasi suku dari pada monarki raja.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Daftar penguasa dinasti</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama anumerta (Shi Hao 諡號)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Urutan<span style="white-space: pre;"> </span>Lama memerintah. Tionghoa<span style="white-space: pre;"> </span>Hanyu Pinyin<span style="white-space: pre;"> </span></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">01<span style="white-space: pre;"> </span>45<span style="white-space: pre;"> </span>禹<span style="white-space: pre;"> </span>Yǔ<span style="white-space: pre;"> </span>juga dipanggil (大禹; dà yǔ)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">02<span style="white-space: pre;"> </span>10<span style="white-space: pre;"> </span>啟<span style="white-space: pre;"> </span>Qǐ<span style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">03<span style="white-space: pre;"> </span>29<span style="white-space: pre;"> </span>太康<span style="white-space: pre;"> </span>Tài Kāng<span style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">04<span style="white-space: pre;"> </span>13<span style="white-space: pre;"> </span>仲康<span style="white-space: pre;"> </span>Zhòng Kāng<span style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">05<span style="white-space: pre;"> </span>28<span style="white-space: pre;"> </span>相<span style="white-space: pre;"> </span>Xiāng<span style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">06<span style="white-space: pre;"> </span>21<span style="white-space: pre;"> </span>少康<span style="white-space: pre;"> </span>Shǎo Kāng<span style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">07<span style="white-space: pre;"> </span>17<span style="white-space: pre;"> </span>杼<span style="white-space: pre;"> </span>Zhù<span style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">08<span style="white-space: pre;"> </span>26<span style="white-space: pre;"> </span>槐<span style="white-space: pre;"> </span>Huái<span style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">09<span style="white-space: pre;"> </span>18<span style="white-space: pre;"> </span>芒<span style="white-space: pre;"> </span>Máng<span style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">10<span style="white-space: pre;"> </span>16<span style="white-space: pre;"> </span>泄<span style="white-space: pre;"> </span>Xiè<span style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">11<span style="white-space: pre;"> </span>59<span style="white-space: pre;"> </span>不降<span style="white-space: pre;"> </span>Bù Jiàng<span style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">12<span style="white-space: pre;"> </span>21<span style="white-space: pre;"> </span>扃<span style="white-space: pre;"> </span>Jiōng<span style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">13<span style="white-space: pre;"> </span>21<span style="white-space: pre;"> </span>廑<span style="white-space: pre;"> </span>Jǐn<span style="white-space: pre;"> </span>Guoyu: jìn, putonghua: jǐn</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">14<span style="white-space: pre;"> </span>31<span style="white-space: pre;"> </span>孔甲<span style="white-space: pre;"> </span>Kǒng Jiǎ<span style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">15<span style="white-space: pre;"> </span>11<span style="white-space: pre;"> </span>皋<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gāo<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">16<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>11<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>發<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Fā<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span> </span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">17<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>52<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>桀<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jié<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>juga Lu Gui (履癸 lǚ guǐ)</span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="background-color: #fb5e53; font-family: sans-serif;">
</div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-76064674746072849542016-01-21T05:55:00.005-08:002016-04-30T05:54:25.709-07:00Sejarah Dinasti Zhou<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: #2198a6; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">Dinasti Zhou (Hanzi: 周朝, hanyu pinyin: Zhou Chao) (</span><span style="color: #0073bc; font-family: sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18.2000007629395px;">1066 SM - 221 SM</span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">) adalah dinasti terakhir sebelum Cina resmi disatukan di bawah Dinasti Qin. Dinasti Zhou adalah dinasti yang bertahan paling lama dibandingkan dengan dinasti lainnya dalam sejarah Tiongkok, dan penggunaan besi mulai diperkenalkan di Tiongkok mulai zaman ini.</span></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-731771547890707224" itemprop="description articleBody" style="color: #666666; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; width: 580px;">
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sejarah</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Mandat langit</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sesuai tradisi feodal Cina, para penguasa Zhou mengantikan Dinasti Shang (Yin) dan mengesahkan aturan yang menetapkan mereka sebagai mandat langit, dimana para penguasa memerintah atas mandat dari langit. Bila mandat dari langit dicabut, rakyat berhak menggulingkan penguasa tadi. Perintah langit ditetapkan oleh asumsi nenek moyang Zhou, Tian-Huang-Shangdi, berada di atas nenek moyang Shang,Shangdi. Doktrin ini menjelaskan dan membenarkan kekalahan Dinasti Xia dan Shang, dan pada waktu yang sama mendukung hak kekuasaan para penguasa sekarang dan masa depan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Bangsawan keluarga Ji</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Zhou didirikan oleh keluarga Ji (姬) beribukota di Hao (鎬, sekarang di sekitarXi'an), meneruskan corak budaya dan bahasa dari dinasti sebelumnya, ekspansi Zhou pada awalnya adalah melalui penaklukan. Secara berangsur-angsur Zhou memperluas budaya Shang sampai ke wilayah utara Sungai Panjang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada awalnya keluarga Ji mengendalikan negara Zhou secara terpusat. Pada tahun771 SM, setelah Raja You (周幽王) menggantikan ratunya dengan Selir Baosi, ibukota diserang oleh kekuatan gabungan dari ayah ratu, pangeran Shen yang bersekutu dengan suku-suku asing. Kemudian, putra sang ratu, Ji Yijiu (姬宜臼) dinaikkan menduduki tahta sebagai raja baru oleh para bangsawan dari negara Zheng, Lü, Qin dan pangeran Shen. Ibukota negara kemudian terpaksa dipindahkan ke sebelah timur pada tahun 722 SM, tepatnya ke Luoyang di propinsiHenan sekarang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pembagian Dinasti Zhou Barat dan Zhou Timur</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Oleh karena pemindahan ibukota ini, para sejarahwan kemudian membagi Dinasti Zhou menjadi Dinasti Zhou Barat (西周) dari akhir abad ke-10 SM sampai dengan tahun 771 SM, serta Dinasti Zhou Timur (東周) dari tahun 770 SM sampai dengan tahun 221 SM. Tahun permulaan Zhou Barat tetap masih dalam perdebatan, antara – tahun <a href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTEyMi1TTSIsImRhdGEiOiJNVEV5TWlCVFRRQT0ifQ==" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1122 SM</a>, tahun <a href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTAyNy1TTSIsImRhdGEiOiJNVEF5TnlCVFRRQT0ifQ==" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1027 SM</a> atau tahun lain dalam ratusan tahun dari akhir abad ke-12 SM. Pada umumnya, sejarawan Cina menetapkan tahun 841 SM sebagai tahun awal mula dari tahun pemerintahan Dinasti Zhou dalam sejarah Tiongkok.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dan berdasarkan sejarahwan Cina terkenal, Sima Qian di dalam karya tulisnyaCatatan Sejarah Agung, Zhou Timur dibagi lagi dalam dua zaman yaitu Zaman Musim Semi dan Gugur dan Zaman Negara-negara Berperang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kemunduran</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah perpecahan di pusat kekuasaan, pemerintah Zhou makin lemah dalam menjalankan pemerintahan. Setelah Raja Ping (周平王), raja-raja Zhou yang kemudian berkuasa tidak memiliki kekuasaan yang nyata karena kekuasaan sebenarnya ada di tangan para bangsawan yang kuat. Mendekati penghujung Dinasti Zhou, para bangsawan tidak meletakkan lagi eksistensi keluarga Ji sebagai simbol pemersatu kerajaan dan masing-masing mengangkat diri mereka sendiri sebagai raja. Dinasti Zhou pecah menjadi beberapa negara kecil-kecil yang bertempur satu sama lainnya. Zaman ini kemudian terkenal sebagai Zaman Negara-negara Berperang, di mana kemudian diakhiri dengan penyatuan Cina di bawah Dinasti Qin.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pertanian</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pertanian di Dinasti Zhou sangat intensif dan dalam banyak kesempatan diarahkan langsung oleh pemerintah. Semua tanah pertanian dimiliki oleh para bangsawan, yang kemudian memberikan tanah mereka kepada budak mereka. Sebagai contoh, suatu lahan dibagi menjadi sembilan bujur sangkar dalam ukuran jing (巾), dengan hasil gandum dari pertengahan bujur sangkar diambil oleh pemerintah dan sisanya disimpan oleh petani. Dengan cara ini, pemerintah bisa menyimpan surplus makanan dan mendistribusikan kembali pada waktu kelaparan atau panen tidak baik. Beberapa sektor manufactur penting selama periode ini termasuk kerajinan perunggu, yang di integralkan dalam pembuatan senjata dan perkakas pertanian. Sekali lagi, industri ini dikuasai oleh bangsawan yang mengarahkan material produksi.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Daftar Raja Dinasti Zhou</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Penguasa Dinasti Zhou masih bergelar raja(王), dikarenakan gelar kaisar (皇帝) baru diperkenalkan pada zaman Dinasti Qin. Di bawah adalah tabel daftar raja-raja penguasa Dinasti Zhou Barat dan Timur.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama pribadi<span style="white-space: pre;"> </span>Gelar<span style="white-space: pre;"> </span>Masa berkuasa1<span style="white-space: pre;"> </span>Sebutan populer</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Fa</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬發<span style="white-space: pre;"> </span>Wuwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">武王<span style="white-space: pre;"> </span>1046 SM-1043 SM1<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Wuwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Wu dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Song</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬誦<span style="white-space: pre;"> </span>Chengwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">成王<span style="white-space: pre;"> </span>1042 SM-1021 SM1<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Chengwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Cheng dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Zhao</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬釗<span style="white-space: pre;"> </span>Kangwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">康王<span style="white-space: pre;"> </span><a href="invoke://1,default:0,eyJ1cmkiOiJ0ZWw6MTAyMC1TTS05OTYtU00xIiwiZGF0YSI6Ik1UQXlNQ0JUVFMwNU9UWWdVMDB4QUE9PSJ9" style="color: #0073bc; font-weight: bold; text-decoration: none;">1020 SM-996 SM1</a><span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Kangwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Kang dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Xia</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬瑕<span style="white-space: pre;"> </span>Zhaowang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">昭王<span style="white-space: pre;"> </span>995 SM-977 SM1<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Zhaowang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Zhao dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Man</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬滿<span style="white-space: pre;"> </span>Muwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">穆王<span style="white-space: pre;"> </span>976 SM-922 SM1<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Muwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Mu dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Yihu</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬繄扈<span style="white-space: pre;"> </span>Gongwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">共王<span style="white-space: pre;"> </span>922 SM-900 SM1<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Gongwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Gong dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Jian</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬?<span style="white-space: pre;"> </span>Yiwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">懿王<span style="white-space: pre;"> </span>899 SM-892 SM1<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Yiwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Yi dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Pifang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬辟方<span style="white-space: pre;"> </span>Xiaowang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">孝王<span style="white-space: pre;"> </span>891 SM-886 SM1<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Xiaowang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Xiao dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Xie</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬燮<span style="white-space: pre;"> </span>Yiwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">夷王<span style="white-space: pre;"> </span>885 SM-878 SM1<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Yiwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Yi dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Hu</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬胡<span style="white-space: pre;"> </span>Liwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">厲王<span style="white-space: pre;"> </span>877 SM-841 SM1<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Liwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Li dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"> <span style="white-space: pre;"> </span>Gonghe (masa transisi)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">共和<span style="white-space: pre;"> </span>841 SM-828 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Kabupaten Gonghe</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Jing</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬靜<span style="white-space: pre;"> </span>Xuanwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">宣王<span style="white-space: pre;"> </span>827 SM-782 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Xuanwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Xuan dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Gongsheng</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬宮湦<span style="white-space: pre;"> </span>Youwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">幽王<span style="white-space: pre;"> </span>781 SM-771 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Youwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja You dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Berakhirnya Dinasti Zhou Barat / Dimulainya Dinasti Zhou Timur</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Yijiu</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬宜臼<span style="white-space: pre;"> </span>Pingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">平王<span style="white-space: pre;"> </span>770 SM-720 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Pingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Ping dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Lin</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬林<span style="white-space: pre;"> </span>Huanwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">桓王<span style="white-space: pre;"> </span>719 SM-697 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Huanwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Huan dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Tuo</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬佗<span style="white-space: pre;"> </span>Zhuangwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">莊王<span style="white-space: pre;"> </span>696 SM-682 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Zhuangwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Zhuang dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Huqi</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬胡齊<span style="white-space: pre;"> </span>Xiwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">釐王<span style="white-space: pre;"> </span>681 SM-677 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Xiwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Xi dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Lang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬閬<span style="white-space: pre;"> </span>Huiwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">惠王<span style="white-space: pre;"> </span>676 SM-652 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Huiwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Hui dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Zheng</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬鄭<span style="white-space: pre;"> </span>Xiangwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">襄王<span style="white-space: pre;"> </span>651 SM-619 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Xiangwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Xiang dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Renchen</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬壬臣<span style="white-space: pre;"> </span>Qingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">頃王<span style="white-space: pre;"> </span>618 SM-613 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Qingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Qing dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Ban</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬班<span style="white-space: pre;"> </span>Kuangwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">匡王<span style="white-space: pre;"> </span>612 SM-607 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Kuangwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Kuang dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Yu</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬瑜<span style="white-space: pre;"> </span>Dingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">定王<span style="white-space: pre;"> </span>606 SM-586 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Dingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Ding dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Yi</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬夷<span style="white-space: pre;"> </span>Jianwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">簡王<span style="white-space: pre;"> </span>585 SM-572 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Jianwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Jian dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Xiexin</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬泄心<span style="white-space: pre;"> </span>Lingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">靈王<span style="white-space: pre;"> </span>571 SM-545 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Lingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Ling dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Gui</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬貴<span style="white-space: pre;"> </span>Jingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">景王<span style="white-space: pre;"> </span>544 SM-521 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Jingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Jing dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Meng</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬猛<span style="white-space: pre;"> </span>Daowang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">悼王<span style="white-space: pre;"> </span>520 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Daowang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Dao dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Gai</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬丐<span style="white-space: pre;"> </span>Jingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">敬王<span style="white-space: pre;"> </span>519 SM-476 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Jingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Jing dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Ren</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬仁<span style="white-space: pre;"> </span>Yuanwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">元王<span style="white-space: pre;"> </span>475 SM-469 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Yuanwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Yuan dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Jie</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬介<span style="white-space: pre;"> </span>Zhendingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">貞定王<span style="white-space: pre;"> </span>468 SM-442 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Zhendingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Zhending dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Quji</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬去疾<span style="white-space: pre;"> </span>Aiwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">哀王<span style="white-space: pre;"> </span>441 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Aiwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Ai dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Shu</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬叔<span style="white-space: pre;"> </span>Siwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">思王<span style="white-space: pre;"> </span>441 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Siwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Si dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Wei</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬嵬<span style="white-space: pre;"> </span>Kaowang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">考王<span style="white-space: pre;"> </span>440 SM-426 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Kaowang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Kao dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Wu</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬午<span style="white-space: pre;"> </span>Weiliewang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">威烈王<span style="white-space: pre;"> </span>425 SM-402 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Weiliewang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Weilie dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Jiao</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬驕<span style="white-space: pre;"> </span>Anwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">安王<span style="white-space: pre;"> </span>401 SM-376 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Anwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja An dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Xi</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬喜<span style="white-space: pre;"> </span>Liewang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">烈王<span style="white-space: pre;"> </span>375 SM-369 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Liewang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Lie dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Bian</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬扁<span style="white-space: pre;"> </span>Xianwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">顯王<span style="white-space: pre;"> </span>368 SM-321 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Xianwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Xian dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Ding</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬定<span style="white-space: pre;"> </span>Shenjingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">慎靚王<span style="white-space: pre;"> </span>320 SM-315 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Shenjingwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Shenjing dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ji Yan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">姬延<span style="white-space: pre;"> </span>Nanwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">赧王<span style="white-space: pre;"> </span>314 SM-256 SM<span style="white-space: pre;"> </span>Zhou Nanwang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Nan dari Zhou)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"> <span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Huiwang</span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">惠王<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>255 SM-249 SM<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Zhou Huiwang2</span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">(Raja Hui dari Eastern Zhou)</span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">1 Masa permulaan Dinasti Zhou yang diterima secara luas pertama kalinya adalah pada tahun 841 SM, di masa pemerintahan transisi Gonghe. Data masa berkuasa di dalam tabel ini bersumber dari Projek Kronologi Xia-Shang-Zhou yang dispensori oleh pemerintahan RRT yang dipublikasi pada tahun 2000.</span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">2 Keluarga bangsawan keluarga Ji mendudukkan Raja Hui sebagai pengganti Raja Nan setelah ibukota Luo Yang ditaklukkan oleh pasukan Qin pada tahun 256 SM. Raja Nan secara umum dipandang sebagai penguasa terakhir Dinasti Zhou.</span></div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-31297041414735004562016-01-21T05:54:00.004-08:002016-04-30T05:55:06.877-07:00Sejarah Dinasti Qin<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: #2198a6; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">Zaman Musim Semi, dan Gugur (Hanzi: 春秋時代, hanyu pinyin: chunqiu shidai,bahasa Inggris: Spring and Autumn Period) (770 SM - 476 SM) adalah sebuah zaman dalam penghujung Dinasti Zhou di Cina. Zaman Musim Semi, dan Gugur mendapat namanya karena nama sebuah buku terkenal dari zaman itu Chun Qiu yang artinya "Musim Semi dan Gugur".</span></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-6296957561439919975" itemprop="description articleBody" style="color: #666666; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; width: 580px;">
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Permulaan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Zaman Musim Semi, dan Musim Guguradalah sebuah kitab klasik Cina yang ditulis oleh Nabi Konfusius (Kong Hu Cu) yang masuk dalam kumpulan Kitab Suci Yang Lima (Wu Jing) bagi umat Ru dunia, dan terjadi pada masa Dinasti Zhou pada tahun 722 SM - 481 SM. Roman klasik ini juga biasa disebut Zaman Lima Raja Besar Chun Qiu, karena pada masa itu terdapat 5 raja besar yang saling mencari pengaruh, dan kekuatan, walaupun masih terdapat banyak negeri-negeri, dan bangsa-bangsa kecil (sekitar 40-an) yang pada akhirnya satu persatu ditaklukkan atau ditarik kesalah satu pihak yang kuat, kelima raja negeri besar itu adalah Adipati Huan dari Qi (齐桓公), Adipati Wen dari Jin (晋文公),Raja Zhuang dari Chu (楚庄王), Adipati Mu dari Qin (秦穆公), dan Adipati Xiang dari Song (宋襄公). Pada umumnya mereka masih mengakui kerajaan Zhou, tetapi beberapa ada yang sudah tidak mengirimkan upeti.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Perseteruan Qi dan Chu</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dari lima negeri tersebut, negeri Qi dannegeri Chu adalah yang terkuat, dan ditakuti. Negeri Qi menguasai negeri-negeri kecil dibagian utara, dan negeri Chumenguasai negeri-negeri dibagian selatan. Cara penguasaan negeri Qi, dan Chu berbeda, negeri Qi menggunakan cara memberikan bantuan kepada negeri-negeri kecil lain seperti menyelesaikan politik dalam negeri orang lain ataupun mencegah negeri lain dari serangan musuh negeri itu, dan kemudian membuat perserikatan dengan menggunakan sistem "menjunjung Dewan Kerajaan Zhou" (pada puncaknya, perserikatan ini terdiri dari gabungan lebih dari 10 negeri) ,sedangkan negeri Chu menggunakan cara memberi terror, dan ketakutan melalui kekuatan pasukannya yang membuat negeri-negeri kecil gentar, ngeri, dan akhirnya takluk. Persaingan Qi - Chu semakin memuncak ketika kerjaan Zhou yang sebelumnya memihak negeri Qi kemudian berpindah pihak ke negeri Chu karena hasutan permaisuri kerajaan Zhou. Kerajaan Zhou juga mengajak beberapa negeri yang sebelumnya memihak negeri Qi untuk bergabung dengan negeri Chu, seperti negara The yang mempunyai letak wilayah di antara negeri Qi, dan Chu.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kematian Adipati Huan membuat negeri Qi menjadi lemah</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ketika kematian Adipati Huan dari Qi, kemudian negeri Qi menjadi lemah, juga terjadi perebuatan kekuasaan, dan negeri Song ingin merebut menjadi ketua raja-raja muda menggantikan negeri Qi, tapi gagal karena negeri-negeri kecil masih mendukung negeri Chu. Pada akhirnya, negeri Chu karena sogokan negeri Zheng kemudian menyerang negeri Song, kemudian negeri Song meminta bantuan kepada negeri Qin yang saat itu menjadi negeri yang sangat kuat setelah terjadi pergantian Kaisar. Negeri Qin bergabung dengan ketiga negari besar lainnya (Qi,Jin,Song) dan mengalahkan Chu.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Negeri Qin mengangkat diri menjadi Ketua perserikatan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah memukul mundur negeri Chu. Raja dari negeri Qin mengumpulkan negeri Qi,Jin,Song, dan 7 negeri-negeri kecil berkumpul di Kerajaan Zhou dengan maksud mengangkat dirinya menjadi pengganti raja Huan sebagai Ketua dariperserikatan raja-raja. Saat itu negeri Zheng tidak hadir dalam pertemuan dikerajaan Zhou, sehingga raja Qin marah, dan bersama-sama negeri Jin menyerang negeri Zheng. Zheng meminta bantuan kepada negeri Chu tetapi karena baru kalah perang, negeri Chu tidak mengirim pasukan bantuan. Akhirnya negeri Zheng menggunakan taktik adu domba dengan mengirimkan surat kepada negeri Jin bahwa negeri Jin, dan negeri Qin sekarang ini sama kuatnya, karena negeri Zheng dekat dengan negeri Qin, maka Zheng akan menjadi milik Qi, dan negeri Qi akan menjadi lebih besar, dan kuat, yang kemudian suatu waktu akan menyerang negeri Jin. Raja negeri Jin yang berhasil dihasut kemudian menarik pasukan kembali ke negerinya. Pada saat itu, negeri Chu mengirimkan surat perdamaian dengan negeri Qin. Setelah perdamaian antara 2 negeri paling besar pada saat itu yaitu Chu, dan Qin, perang-perang berikutnya tidak lagi dianggap dalam skala besar. Peperangan berlanjut sampai kepada masa "Zaman Negara-Negara Berperang"</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tokoh - Tokoh</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Adipati Huan dari Qi, Raja Muda yang paling besar pengaruhnya pada zaman ini dibanding Raja-raja muda lain. Dia berhasil menjadi ketua perserikatan raja-raja muda</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Guan Zhong '', penasehat militer negeri Qi</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Baili Xi , perdana menteri negeri Qin</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Qin (Hanzi: 秦朝, hanyu pinyin: Qin Chao) (221 SM - 206 SM) adalah satu dari tiga dinasti yang paling berpengaruh diTiongkok sepanjang sejarahnya. Dinasti Qin terkenal sebagai dinasti yang pendek umurnya, namun meletakkan dasar-dasar kekaisaran yang kemudian akan diteruskan selama 2000 tahun oleh dinasti-dinasti setelahnya. Dinasti ini juga adalah dinasti pertama yang mempersatukan suku bangsa beragam di Tiongkok ke dalam entitas tunggal nasional Cina.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Karena lemahnya kemiliteran, dinasti ini tidak bertahan lama. Setelah kematian kaisar yang pertama di 210 SM, puteranya digantikan oleh dua penasihat kerajaan sebelumnya, yang mengatur semua masalah administrasi di wilayah dinasti. Keduanya bertengkar, dan menyebabkan kematian keduanya dan kematian darikaisar kedua Dinasti Qin. Pemberontakan muncul, dan kepemimpinan yang lemah ini dilimpahkan kepada Letnan Chu, yang akhirnya mendirikan Dinasti Han. Meski terjadi keahkiran yang cepat, dinasti ini telah membawa pengaruh besar untuk dinasti-dinasti berikutnya, dan nama Chinadari Eropa diyakini diambil dari dinasti ini.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kronologi sejarah</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Penghujung Dinasti Zhou</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Qin berawal dari kerajaan Qin yang dikuasai bangsawan bermarga Ying pada masa Dinasti Zhou. Leluhur marga Ying,Bo Yi diceritakan pernah berjasa membantu Yu untuk meredakan banjir. Untuk itu, Kaisar Shun kemudian menganugrahkan marga Ying kepada Bo Yi.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Salah satu keturunan Bo Yi kemudian mengabdi kepada Raja Xiao dari Dinasti Zhou. Berjasa untuk memelihara kuda kerajaan, Raja Xiao lalu memberikan wilayah di Lembah Qin (sekarang di sekitar Tianshui, Gansu) untuk keturunan Bo Yi tadi. Dari sinilah kerajaan Qin bermula.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun 770 SM, Xiang dari Qin berjasa di dalam mengawal Raja Ping dari Dinasti Zhou dan mendapat gelar bangsawan. Kerajaan Qin terbentuk dan kemudian menguasai wilayah Dinasti Zhou di sekitarShaanxi. Masa ini disebut sebagai Zaman Negara-negara Berperang karena puluhan negara besar-kecil saling bermusuhan dan kerap berperang untuk merebut wilayah dan pengaruh kekuasaan. Tahun 221 SM,Raja Yingzheng (yang kemudian dikenal sebagai Qín Shǐ Huáng atau Qin Shihuang) dari Qin melakukan agresi militer terhadap kerajaan lainnya di Dinasti Zhou dan mempersatukan Cina di bawah satu pemerintahan terpusat.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Penyatuan daratan Tiongkok</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Artikel utama Penaklukan enam negara oleh Negara Qin</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">230 SM: Penaklukan kerajaan Han</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">228 SM: Menyerang kerajaan Zhao</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">227 SM: Menyerang kerajaan Yan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">225 SM: Penaklukan kerajaan Wei</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">224 SM: Penaklukan kerajaan Chu</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">222 SM: Penaklukan kerajaan Zhao dan Yan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">221 SM: Penaklukan kerajaan Qi, mempersatukan Cina</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Memusatkan kekuasaan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ying Zheng setelah mempersatukan Cina kemudian menciptakan gelar Huangdi yang merupakan gabungan dari Huang (皇) dan Di (帝). Ia merasa ia lebih berjasa daripadaTiga Penguasa (三皇) dan Lima Kaisar (五帝) dari Tiongkok kuno. Huangdi sendiri secara harfiah berarti penguasa dan kaisar tak tertandingi. Ia kemudian digelari sebagai Shi Huangdi, yang bermakna Kaisar Pertama.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ia kemudian menetapkan beberapa kebijakan pemerintahan yang memusatkan kekuasaan lebih lanjut di tangan kaisar. Kaisar mempunyai kekuasaan absolut, para menteri mempunyai hak untuk memberikan pandangan dan nasihat dalam penetapan kebijakan pemerintahan namun tidak punya hak untuk memutuskan kebijakan. Pemerintahan pusat dijalankan oleh 3 menteri utama dan 9 menteri biasa. Menteri utama terdiri dari perdana menteridan 2 wakil perdana menteri. Perdana menteri menjalankan pemerintahan, sedangkan 2 wakil perdana menteri masing-masing bertugas sebagai pelaksana militer dan pemeriksa (kontrol pemerintahan).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Menyatukan unit satuan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Di masa ini juga, berbagai aspek kehidupan seperti satuan berat, panjang, unit mata uang, aksara diseragamkan. Bahkan jarak antara sumbu roda kereta kuda disamakan untuk memudahkan pembangunan jalan antar prefektur. Qin Shihuang juga memerintahkan perbaikan dan pembangunan tembok besar yang sebelumnya telah dibangun pada masa Dinasti Zhou untuk menahan serangan dari bangsa Xiongnu di utara.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Membangun Istana E Fang</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah mempersatukan Cina, demi menonjolkan wibawa dan kekuasaannya, Qin Shihuang membangun Istana E Fangdi Gunung Li yang pada saat merupakan istana terbesar dan termegah dalam sejarah Tiongkok.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Du Mu dari Dinasti Tang mengisahkan bahwa istana ini kemudian dibumi-hanguskan oleh Xiang Yu setelah berhasil menggulingkan Dinasti Qin. Namun sebenarnya dalam sejarah resmi, tidak ada catatan mengenai terbakarnya istana ini.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Runtuhnya Dinasti Qin</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sepeninggal Qin Shihuang, Zhao Gao berkomplot bersama Hu Hai dan Li Si memalsukan surat wasiat Qin Shihuang untuk mewariskan tahta kepada Hu Hai serta memerintahkan eksekusi mati atas anak sulungnya, Fu Su. Hu Hai lalu naik tahta dengan gelar Kaisar Qin Kedua.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Hu Hai sendiri adalah seorang kaisar yang lalim dan tidak cakap. Ini menyebabkan ia tak dapat menahan pemberontakan di daerah-daerah. Bulan Juli 209 SM, 2 pejabat kekaisaran, Chen Sheng dan Wu Guang memberontak. Pemberontakan besar-besaran kemudian dipimpin olehXiang Yu dan Liu Bang. Setelah Dinasti Qin runtuh, peperangan pecah antara Liu Bang dan Xiang Yu yang kemudian dimenangkan oleh Liu Bang dan mendirikan Dinasti Han yang akan berkuasa selama 400 tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wilayah </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Qin mewarisi wilayah Dinasti Zhou sebelumnya ditambah dengan ekspansi wilayah ke wilayah selatan sampai ke tepiLaut Cina Selatan. Di zaman ini, wilayah selatan Cina untuk pertama kalinya dimasukkan sebagai wilayah Cina.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Qin menerapkan pembagian wilayah daerah terpusat, yang berbeda dari Dinasti Zhou yang menerapkan sistem feodalisme. Dinasti Qin membagi wilayahnya ke dalam 36 daerah administrasi (prefektur) yang kemudian dibagi-bagi lagi menjadi daerah yang lebih kecil. Di penghujung Dinasti Qin, pemerintah daerah bertambah sampai 46 prefektur.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Umur dinasti Qin ini yang berhasil menyatukan Tiongkok dari perpecahan dan peperangan antar negara sesungguhnya tergolong singkat, yakni hanya dari tahun 221 – 207 SM atau hanya sekitar 14 tahun. Asal mulanya Qin merupakan salah satu dari tujuh negara bagian terkuat pada akhir Dinasti Zhou.Meskipun usianya hanya singkat, namun dinasti ini memiliki beberapa arti penting bagi perkembangan budaya Tionghoa. Untuk memahaminya kita perlu mempelajari secara singkat riwayat pendiri dinasti ini yang bergelar Qin Shihhuangdi.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qin Shihuangdi dilahirkan pada tahun 259 SM dengan nama Ying Zheng. Masa kelahirannya merupakan saat peperangan yang tidak ada putus-putusnya antara negara-negara bagian feodal untukmemperebutkan kekuasaan tertinggi (disebut dengan “Masa Perang Antar Negeri” yang berlangsung dari tahun 475 – 221 SM). Ayahnya adalah Raja Zhuang Xiang dari Kerajaan Qin dan ibunya bernama Zhao Ji yang merupakan bekas selir dari pedagang kaya Lu Buwei. Para kritikus kemudian mengatakan bahwa Zheng sesungguhnya adalah anak dari Lu Buwei, namun sifat-sifat anak tersebut, yakni kemampuannya dalam strategi digabungkan dengan semangat peperangan merupakan ciri khas para penguasa Qin sebelumnya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tatkala berusia 13 tahun, ayahnya meninggal dan Zheng dinobatkan sebagai penguasa baru dari Kerajaan Qin. Pada mulanya Lu Buwei dan Ratu Zhao Ji memerintah sebagai wali, namun tatkala keduanya terlibat skandal, jabatan sebagai wali raja itupun dihapuskan dari tangan mereka. Semenjak tahun 238 SM Zheng memerintah sendirian. Kerajaan Qin saat itu menganut ajaran legalisme (Fajia) dari Shang Yang, yang mengatakan bahwa pemerintah harus diperintah dengan keras. Shang Yang mengajarkan bahwa manusia pada dasarnya jahat dan harus diperintah dengan menggunakan kekerasan. Ia adalah penganut legalisme yang menekankan tentang pelaksanaan hukum dengan tegas sebagai landasan pembangunan negara, tetapi bukan berarti memerintah dengan kekerasan dan penindasan (teror) sehingga rakyat takut. Tegasnya pelaksanaan undang-undang ini tidak pandang bulu, bahkan ada bangsawan juga yang dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku..</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kebijaksanaan yang digariskan oleh Shang Yang untuk negara Qin antara lain:</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">1. Menghapus gelar bangsawan secara waris, hanya orang yang memiliki jasa dalam perang yang dapat memperoleh gelar bangsawan, anak cucu tidak dapat mewarisinya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">2. Menata administrasi pemerintahan, mengumpulkan kota-kota kecil menjadi 31 kabupaten dan menetapkan pejabat untuk menjalankan kebijakan pemerintah pusat.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">3. Melarang terciptanya keluarga besar, yakni bila satu keluarga terdiri dari dua kepala keluarga, maka keluarga itu harus membayar pajak ganda, dengan cara ini mendorong masyarakat berkembang untk mendirikan rumah tangga sendiri setelah berkeluarga dan berkembanglah populasi rakyat.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">4. Melaksanakan landreform, bagi rakyat yang membukan lahan diberikan hak milik atas lahan yang dibuka, sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat dan pendapatan rakyat bertambah.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">5. Otonomi daerah. Membagi penghuni di daerah menjadi kelompok-kelompok dan masing-masing memilih sendiri ketua kelompoknya. </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">6. Menetapkan pangkat militer dan hadiah atas jasa mereka, sehingga kemampuan militernya meningkat drastis. </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">7. Memberikan hadiah atas hasil pertanian kepada petani yang sukses dalam bercocok tanam dan menghukum mereka yang panennya berkurang. Jadi yang dirangsang adalah kompetisi produksi. (bukankah ini juga berlangsung dalam manajemen modern di negara industri yang maju dewasa ini ? dan bukannya dengan memberikan subsidi)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">8. Mendirikan ibukota baru di Xianyang yang lebih strategis secara geografis.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">9. Menyatukan segala macam ukuran, antara lain ukuran satuan panjang, ukuran kereta, lebar jalan raya, dan lain sebagainya, agar memiliki standar yang tetap.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">10. Menetapkan undang-undang yang adil dan tegas dalam pelaksanaannya, jika putra mahkota melanggar hukum, bukan dia saja yang akan dihukum namun gurunya yang mengajarnya juga harus menerima hukuman. (zaman dulu guru itu menetap di istana dan selalu mendampingi putra mahkota).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Reformasi dari Shang Yang tersebut di terapkan di masa Qin Shiaugong, sebelum masa Qin Shihhuang, bahkan setelah Qin Shiaugong meninggal, Shang Yang dicincang sampai mati oleh para bangsawan yang membencinya karena mereka kehilangan eksklusivitas setelah penerapan sistim ketatanegaraan yang baru. Sepuluh tahun setelah reformasi Shang Yang, Qin dari negara yang lemah tumbuh menjadi negara yang kuat, kira-kira seabad kemudian barulah Zheng lahir, dimana ia telah memiliki modal kuat untukmenyatukan daratan Tiongkok.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Antara tahun 230 – 221 SM, mulailah usaha Zheng untuk menaklukkan seluruh Tiongkok. Pada tahun 221 SM usaha ini berhasil dan ia mendirikan dinasti baru sebagai pengganti Dinasti Zhou serta menggelari dirinya sebagai Qin Shihuangdi, yang berarti “Kaisar Pertama dari Dinasti Qin”. Dia adalah raja pertama yang tidak menobatkan dirinya sebagai raja, melainkan Kaisar. Istilah baru yang dipergunakan untuk menggelari dirinya terdiri dari dua huruf, “huang” dan “di”, yang keduanya sama-sama berarti raja (penggunaan dua kata ganda yang berarti raja ini mengindikasikan bahwa Ying Zheng hendak mengatakan bahwa dirinya lebih dari sekedar raja).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Gelar baru sebagai sebutan bagi kaisar tersebut digunakan hingga dinasti Qing (dinasti terakhir Tiongkok). Keberhasilannya ini menunjukkan kejeniusannya untuk menyatukan Tiongkok dari keterpecah-belahannya menjadi suatu pemerintahan terpusat yang kuat. Untuk memudahkan administrasi pemerintahan, Zheng membagi negerinya menjadi 36 provinsi, yang dihubungkan oleh jalan raya dengan total panjang sebesar 7500 km, dimana ini jauh melebihi prestasi Bangsa Romawi dalam membangun jalan raya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada masa pemerintahnnya Tiongkok juga masih sering mengalami serangan bangsa barbar dari utara. Untuk menangkal hal tersebut Kaisar Qin Shihuangdi memerintahkan pembangunan tembok besar yang kemudian para prakteknya dilakukan dengan penuh kekejaman. Tembok yang membentang sekitar 3000 km ini merupakan satu-satunya bangunan di dunia yang dapat dilihat di bulan dan merupakan salah satu prestasi Bangsa Tionghoa. Kaisar Qin juga melakukan standardisasi huruf dan ukuran yang berlaku di negerinya, sehingga sebagai hasilnya kita pada hari ini hanya mengenal satu sistim penulisan huruf Mandarin. Ini semua dapat dikatakan jasa dari Kaisar Qin Shihuangdi.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Meskipun demikian terlepas dari jasa tersebut, Kaisar Qin Shihuangdi merupakan seorang tiran yang kejam. Salah satu kekejaman yang dilakukannya adalah dengan membakar buku-buku karya para ahli filsafat pada jaman sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kritik terhadap pemerintahannya. Para sarjana yang menolak untuk menyerahkan kitab-kitab tersebut menjalani hukuman dikubur hidup-hidup. Sedangkan buku2 yang tidak dimusnahkan adalah buku2 pertanian dari Nong Jia (ilmu pertanian), buku2 seni perang dari Bing Jia, buku-buku ramalan , dan buku-buku pengobatan. Yang dimusnahkan terutama adalah buku2 yang bertentangan dengan Aliran Fajia. Tapi buku-buku itu tidak semuanya habis dibakar atau disensor. Buktinya pada masa Dinasti Han masih banyak yang memiliki buku2 yang beraliran Ru Jia (Konfusianisme). Salah satu faktor yang membuat Qin Shihuang marah terhadap penganut Ru Jia adalah ketika Qin Shihuang hendak mengadakan upacara Feng Shan (semacam upacara pengukuhan/legitimasi sebagai kaisar oleh para leluhur) digunung Tai, ternyata penganut Ru Jia tidak tahu bagaimana tata cara upacara Feng Chan itu, bahkan sesama penganut Konfusianisme itu sendiri malah saling bertengkar tentang tata cara Feng Shan , dan kasus ini juga menimpa kaisar Han Wudi.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pembangunan tembok besar itupun juga menimbulkan banyak korban jiwa. Hal ini terjadi karena buasnya alam dan minimnya prasarana pada masa itu. Bahkan, karena tidak ada waktu untuk mengubur orang yang meninggal, maka mayat-mayat tersebut juga ikut dimasukkan ke dalam tembok besar tersebut.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Karena kekejamannya Dinasti Qin tidak bertahan lama, dan hanya berlangsung selama dua generasi. Kaisar Zheng wafat pada tahun 210 SM saat sedang dalam perjalanan. Seharusnya yang ditunjuk sebagai pengganti adalah putera pertama kaisar yang bernama Fu Su. Namun Li Si, penasehat kaisar memalsukan surat perintah yang isinya memerintahkan agar Fu Su melakukan bunuh diri. Li Si kemudian merekayasa agar putera kedua raja, yang bernama Hu Hai naik tahta dan bergelar Er Shihuangdi (Kaisar Kedua). Pada jamannya terjadi penindasan yang lebih besar terhadap rakyat dengan jalan menaikkan pajak. Para petani yang telah menderita hidupnya di bawah Dinasti Qin melakukan pemberontakan, dimana pemberontakan – pemberontakan ini kemudian semakin meluas bagaikan cendawan di musim hujan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sejarahwan terkenal pada jaman Dinasti Han, Tong Zhongshu menyebutkan mengenai jaman sengsara tersebut dengan ungkapan sebagai berikut: “Orang miskin kerapkali memakai pakaian lembu dan kuda serta makan makanan anjing dan babi”.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Salah satu pemberontakan yang paling terkenal dipimpin oleh Liu Bang. Pada tahun 206 SM, pemberontakan ini berhasil dan Ziying, kaisar terakhir Dinasti Qin yang baru memerintah selama 46 harimenyerah pada Liu Bang. Dinasti Qinpun tamat sudah riwayatnya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, arti penting Dinasti Qin bagi kebudayaan Tionghoa adalah penyeragaman tulisan, dimana sebelumnya terdapat beberapa ragam tulisan. Kalau pada masa ini kita hanya menjumpai satu sistim penulisan Bahasa Mandarin, maka ini adalah jasa Kaisar Qin Shihhuangdi. Lebih jauh lagi nama “China”, yakni sebutan Bangsa Barat untuk Tiongkok adalah berasal dari nama dinasti ini.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Catatan tambahan mengenai Kaisar Qin Shihhuangdi</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Berikut ini ada catatan tambahan mengenai Kaisar Qin Shihuangdi yang juga menarik untuk disimak. Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa Qin Shihhuangdi tidak bisa disebut kejam dan lalim, tapi seorangpelaksana yang tegas, taat dan modern. Raja yang terdahulu jika mengusai negara lain, maka raja tersebut akan membagi-bagikan daerah kekuasaan barunya kepada sanak famili dan para bangsawan, namun tidak demikian halnya dengan Qin Shihhuang. Dia menciptakan pemerintahan pusat yang belum ada sebelumnya, membagi negara menjadi propinsi, kabupaten, kecamatan dan kelurahan, pejabat propinsi dan kabupaten ditetapkan oleh pemerintah pusat. Struktur negara juga diringkas menjadi 3 perdana menteri dan 9 menteri, dia mengubah system feodalisme istana menjadi system ketatanegaraan. Untuk hal ini, mungkin dialah penguasa pertama di dunia ini yang menerapkan manajemen modern.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dia seorang pekerja keras, walaupun telah mengalami berkali-kali penghadangan tapi dia tetap melakukan perjalanan dalam peninjauan dan pengawasan perbangunan negaranya, bahkah dia mati dalam perjalanan tugasnya. Selain membuat terusan yang menghubungkan sungai Huang He, Huai He dan Chang Ciang, dia juga membangun jaringan transportasi seluruh negara dari pusat ibukota danmengagalkan reboisasi. Mengenai korban pembangunan Tembok Besar, tentu bukan suatu kelaliman kaisar, tapi itu adalah salah satu benteng pertahanan strategis secara militer, hanya karena medan yang sangat buruk maka terjadilah banyak korban, kalau dibandingkan dengan para kaisar zaman sebelumnya yang membangun istana dengan memaksa rakyat berbakti denan cuma-cuma yang juga memakan korban banyak, tentu korban dalam pembangunan Tembok Besar lebih memiliki nilai yang lebih tinggi. Dan tembok-tembok itu sebenarnya adalah menyambung tembok-tembok yang telah ada serta membangun tembok-tembok baru. Pada masa itu, keturunan dari para bangsawan dan kerabat raja-raja dari 6 negara yang dikalahkan, terus berusaha membunuh atau menjatuhkan Qin Shihuangdi, selain mencari satria untuk menghadang, mereka juga mendekati para sarjana terutama aliran Konfusianis, para sarjana dan rakyat memang belum terbiasa hidup dalam pola hidup yang disiplin sesuai undang-undang Qin, maka banyak sarjana aliran ini menulis kritikan yang tidak membangun dan mencela kebijaksanaan Qin, mereka menolak penerapan sistim baru yang membongkar habis pola pikir feodal dan menuntut kembali pada pola kekaisaran tempo dulu.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Untuk mengamankan pelaksanaan reformasi, maka para sarjana itu ditangkap dan tulisan-tulisan mereka disita. Buku-buku tradisional yang tidak sesuai dengan kemajuan zaman diperintahkan untuk dibakar oleh pemiliknya. Apabila dalam kurun waktu 60 hari tidak dibakar maka akan dijatuhi hukuman. Empat ratus enam puluh orang sarjana dari aliran Konfusianis terbukti mencela dan menyebarkan kebencian terhadap kaisar, maka mereka dihukum mati dengan jalan dikubur hidup – hidup (hukuman ini tidak hanya dilakukan oleh Qin Shihuang. Namun tidak ada sarjana yang menulis, bahwa raja lainnya juga pernah melakukan kekejaman semacam ini . Hal inu tentunya tidak adil secara sejarah). Tulisan mereka dan buku-buku yang disita dari mereka juga dibakar. Namun buku-buku yang tersimpan di perpustakaan atau karya asli dan aliran-aliran pemikir tidak dibakar, maka catatan sejarah masih utuh hingga kini.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Salah penafsiran atas Qin Shihhuang adalah dikarenakan hukumannya terhadap para sarjana Aliran Konfusianisme, dimana mereka selanjutnya justru mendapatkan tempat pada masa raja-raja berikutnya. Maka tulisan atau tafsiran tentang Qin Shihhuang selalu tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Penulis atau pencatat sejarah kebanyakan sarjana dari aliran tersebut.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tokoh-tokoh terkenal</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Lu Buwei (吕不韦), perdana menteri Qin dan wali Qin Shihuang ketika ia naik tahta dalam usia muda. Orang yang berjasa dalam mendidik Qin Shihuang menjadi seorang kaisar yang bertangan besi. Ada kontroversi mengenai garis keturunan dari Kaisar Qin, bahwa Kaisar Qin adalah anak dari Lu Buwei, dimana Lu Buwei menyerahkan istrinya, Zhao Ji, pemain opera di kota Handan (wilayah kerajaan Zhao) yang sudah hamil, kepada Raja Qin (Ying Yiren/raja sebelum Qin Shi Huang).Pada akhirnya, dia dibunuh secara tidak langsung oleh Qin Shi Huang dengan dipaksa minum anggur beracun.(Kaisar Qin takut Lu Bu Wei direkrut oleh 6 negara lainnya, padahal Bu Wei sendiri sudah memutuskan pensiun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Li Si (李斯), murid dari Xun Zi, direkrut oleh Lu Buwei sebagai guru untuk Kaisar Qin/Ying Zheng. Orangnya cerdas,namun agak pengecut. Ada suatu peristiwa dimana dia bekerja sama dengan pejabat tertentu untuk membuat surat permohonan pembagian kekuasaan kepada kaisar Qin, namun karena takut dia membuat satu surat lagi yang isinya bertentangan dengan surat pertama, lebih mendukung kaisar Qin, itulah alasan mengapa Fu Su, sang putra mahkota membencinya. Setelah Lu Buwei tiada, dia ditunjuk sebagai perdana menteri.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Zhao Gao (赵高), kasim dari Kaisar Qin. Orangnya lumayan cerdas, tapi "penjilat". Dia dan Li Si melakukan suatu konspirasi besar mengenai penerus kaisar Qin, mereka mengatur sedemikian rupa sehingga Huhai, putra ke-26 Qin Shihuang, yang masih muda dan intelektualnya lebih rendah dari putra mahkota Fu Su, menjadi kaisar berikutnya, padahal mandat kaisar Qin sebelum mangkat bahwa Fu Su seharusnya menjadi penerus kekaisaran Qin. Li Si takut dipenggal karena Fu Su tidak menyukai Li Si, sementara Zhao Gao takut ingin Huhai naik tahta sehingga dengan demikian statusnya ikut terangkat.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Fu Su (扶苏), putra mahkota kekaisaran Qin, yang seharusnya menjadi penerus Qin Shi Huang. Qin Shi Huang sendiri menganggap Fu Su hatinya terlalu lunak dan lemah. Sebenarnya dia bisa melakukan kudeta kekuasaan, tapi ada suatu peristiwa dimana dia dan Li Si saling berbicara setelah menerima mandat palsu (Isinya Pangeran Kedua yang menjadi penerus tahta, sementara Fu Su dihukum mati).Dia bertanya, bagaimana masa depan kekaisaran Qin ke depannya, dan Li si menjawab, "tidak akan ada lagi Dinasti Qin", akhirnya dia mati bunuh diri.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Lao Ai (嫪毐), pemain opera di Handan yang dekat dengan ibu suri Zhao (ibu Ying Zheng), yang kemudian dipromosikan oleh Lu Buwei menjadi menteri, dengan alasan diperbantukan ke ibu suri. </span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sayangnya, Lao Ai punya niat tersembunyi, termasuk perselingkuhannya dengan ibu suri. Dia melakukan pemberontakan pada saat Ying Zheng mengetahui skandal perselingkuhannya dengan ibusuri Zhao. Pemberontakannya gagal dan ia tertangkap, lalu ia mengakui pada Ying Zheng mengenai segalanya tentang perselingkuhan dengan ibusuri dan rahasia mengenai Lu Buwei adalah ayah biologis Ying Zheng.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Meng Tian (蒙恬), jenderal kesayangan Qin Shi Huang, berjasa besar dalam penaklukan 6 kerajaan, termasuk peperangan di utara melawan Mongolia. Sebenarnya, Fu Su bermaksud menjadikannya perdana menteri jika naik takhta. Ia turut dipaksa bunuh diri bersama Fu Su.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Li Mu (李牧), jenderal besar dari negeri Zhao, berhasil menggagalkan penyerangan negeri Qin, Qin Shi Huang sendiri sangat terkesan dengan kegagahan Li Mu. Negara Qin mengirim mata-matanya ke Zhao untuk menghasut Raja Zhao sehingga menyingkirkan Li dari jabatan komandan tertinggi. Li dibunuh tidak lama setelah dicabut dari jabatannya oleh orang-orang suruhan Raja Zhao. Setelah negeri Zhao kalah, namanya diabadikan menjadi nama suatu tempat.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Makam kaisar yang unik</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Makam kaisar Tiongkok, Qin Shi Huang, disebut-sebut sebagai salah satu penemuan arkeologi terbesar abad ke-20. Sejarah mencatat, Qin Shi Huang merupakan kaisar pertama Dinasti Qin yang memimpin Tiongkok diantara periode 221 SM – 210 SM. Salah satu karya monumentalnya selain penyempurnaan konstruksi bangunan Tembok Besar China ialah pembangunan makam agungnya sendiri. Berbeda dengan Fir’aun Mesir Kuno, Cheops (Khufu) yang memilih untuk membangun sebuah Piramida Agung di Giza sebagai tempat peristirahatan terakhirnya, Kaisar Qin Shi Huang lebih memilih menjadikan makamnya bak sebuah Istana dengan penjagaan ribuan patung prajuritnya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Makam sang kaisar memang begitu mempesona. Terdapat kurang lebih 8000 patung yang menggambarkan sosok para prajurit beserta kuda-kuda perang berdiri berjejer disepanjang makam. Yang lebih menarik lagi, semua patung-patung tersebut tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya baik itu bentuk pakaian, mimik wajah, model rambut, hingga persenjataan yang mereka bawa. Selain itu, mereka juga dibedakan oleh pangkat kemiliterannya seperti Jendral, perwira, hingga para prajurit biasa. Patung prajurit yang memiliki ukuran tubuh paling tinggi ialah yang berpangkat jendral.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Patung-patung yang disebut sebagai Prajurit Terracotta ini keselururuhan terbuat dari tanah liat yang dibentuk didalam cetakan. Tingginya pun bervariasi antara 183 – 195 cm. Untuk bagian kepala, dibuat secara terpisah dari bagian badan agar memiliki bentuk dan mimik wajah yang berbeda satu sama lain. Sementara bagian-bagian wajah seperti bibir, mata, dan telinga ditambahkan secara manual dan bentuknya disempurnakan oleh polesan tangan si pematung. Patung yang telah jadi kemudian dibakar agar dihasilkan konstruksi yang lebih keras dan kokoh. Untuk tahap akhir, dilakukan pengecatan walaupun kebanyakan patung kini catnya telah memudar.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Sejak ditemukan oleh beberapa petani lokal diwilayah Xi’an, Propinsi Shaanxi, China ditahun 1974 silam, hingga kini masih terus dilakukan penggalian di sana. Para Arkelog memperkirakan masih banyak patung dan artifak-artifak lainnya yang masih terpendam. Mereka juga belum dapat memastikan berapa jumlah angka-angka penemuan ini akan terus bertambah. Kalkulasi terbaru menyebutkan, terdapat lebih dari 8000 patung prajurit, 130 kereta perang beserta 520 kudanya, serta 150 pasukan berkuda yang terdapat di tiga terowongan utama makam. Sungguh merupakan pemandangan yang menakjubkan mengingat baru satu persen dari keseluruhan bagian makam yang telah digali!</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tidak semua harta benda dan perhiasan sang kaisar telah ditemukan. Konon, masih banyak harta benda berharga Kaisar Qin Shi Huang yang tersimpan disuatu bagian makam, dimana ditempat itu terpasang perangkap-perangkap yang dapat menembakkan anak panah secara otomatis kepada siapapun yang berani mengusiknya. Bahkan diyakini para pekerja yang memasang perangkap-perangkap tersebut turut dikuburkan hidup-hidup agar kerahasiannya tetap terjaga. Terdengar cukup menakutkan, bukan?</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Menurut sejarawan Sima Qian (145 – 90 SM), pembangunan makam agung kaisar Qin Shi Huang dimulai disekitar 246 SM – disaat usia sang Kaisar baru menginjak 13 tahun – dengan memperkerjakan kurang lebih 700.000 pekerja. Namun apa tujuan Kaisar Qin Shi Huang membangun semua ini?</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Faktanya, makam ini didirikan sebagai gambaran akan sebuah istana bawah tanah yang begitu besar dan mewah. Bahkan dikatakan ia adalah istana bawah tanah dengan struktur paling rumit dalam kemegahan dan fasilitasnya. Tiruan sungai yang terbuat dari air raksa serta langit-langit dengan hiasaan mutiara turut mempercantik istana. Kepercayaan di lingkungan kerajaan menyebutkan bahwa Kaisar Qin Shi Huang akan terus memimpin kerajaan dikehidupan berikutnya (alam baka/akhirat). Untuk itu ia membutuhkan sebuah istana sebagai pusat kerajaan, lengkap beserta para bala tentaranya dan pegawai-pegawai pemerintahan.</span></div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-36297113515403257322016-01-21T05:53:00.004-08:002016-04-30T05:54:52.391-07:00Sejarah Dinasti Qing<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: #2198a6; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">Dinasti Qing [清朝] (baca : Qīng Cháo) adalah Dinasti Terakhir dalam sejarah kekaisaran China yang didirikan oleh Suku Minoritas Manchu (atau disebut dengan suku Nu Zhen [女真]) setelah berhasil menggulingkan Dinasti Ming. Dinasti Qing berkuasa selama 295 tahun (tahun 1616 – 1911) dan memiliki Kaisar sebanyak 12 Kaisar. Pada masa pemerintahan Kaisar Kang Xi, Kaisar Yong Zhen dan Kaisar Qian Long, Dinasti Qing mencapai puncak kejayaannya dan merupakan salah satu Dinasti yang paling berpengaruh di sepanjang sejarah Kekaisaran di China. oleh karena itu Dinasti Qing sering disebut juga Dinasti Manchu. Setelah Dinasti Qing, China memasuki era baru dengan sistem Pemerintahan Republik.</span></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-2927094834784501720" itemprop="description articleBody" style="color: #666666; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; width: 580px;">
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Suku Nu Zhen[女真族] merupakan pendahulunya Suku Manchu adalah suku minoritas yang bertempat tinggal di daerah Hei Long Jiang China dengan mata pencaharian sebagai peternak dan pemburu hewan. Pada masa akhir-akhirnya Dinasti Ming sekitar tahun 1616, Suku Nu Zhen yang dipimpin oleh Ai Xin Jue Luo – Nu Er Ha Chi [爱新觉罗·努尔哈赤] mendirikan Kerajaan yang bernama “Hou Jin [后金]” dan menyatakan kemerdekaannya dari pemerintahaan Dinasti Ming. Meskipun Dinasti Ming berkali-kali melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Jin (Hou Jin), tetapi tidak pernah berhasil.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada tahun 1636, Putra Nu Er Ha Chi yang bernama Huang Tai Ji [皇太极] sebagai penerus tahta kerajaan menggantikan nama kerajaannya menjadi Qing [清] dan memulai peperangan untuk memusnahkan Dinasti Ming. Tahun Ke-17 Kaisar Ming Chong Zhen [明崇祯], Pemberontak Li Zi Cheng berhasil menduduki Ibukota Dinasti Ming yaitu Beijing dan Kaisar Ming Chong Zhen akhirnya memilih untuk bunuh diri di Gunung Mei. Militer Qing kemudian mengambil kesempatan ini dan bekerjasama dengan Jenderal Ming yang bernama Wu San Gui berhasil menduduki Ibukota Dinasti Ming dengan mudah. Pada saat itu, Huang Tai Ji telah meninggal dunia, putranya Fu Ling yang dibantu oleh Duo Er Gun memindahkan Ibukota Dinasti Qing ke Bei Jing.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada masa pemerintahaan Kaisar Sun Zhi [顺治] (Qing Shi Zu [清世祖]), Pemerintah Dinasti Qing melakukan pembasmian terhadap tentara Li Zi Cheng dan sisa-sisa kekuatan Militer Dinasti Ming. Pada tahun ke 18 Kaisar Sun Zhi, Wu San Gui memimpin penyerangan ke daerah Myanmar dan berhasil membasmi kekuatan terakhir Dinasti Ming. Dinasti Qing akhirnya berhasil menguasai keseluruhan China.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wu San Gui, Geng Zhong Ming dan Shang Ke Xi mempunyai Jasa dalam penaklukan Dinasti Ming, oleh karena itu, mereka diberikan gelar Raja dan diberikan wilayah kekuasaan masing-masing di Yun Nan, Fu Jian dan Guang Dong. Pada Tahun 1662, Kaisar Shun Zhi wafat, Putranya Xuan Ye [玄晔] naik tahta menjadi Kaisar Qing Sheng Zu [清圣 祖] dengan sebutan masa pemerintahan Kang Xi [康熙]. Kaisar Kang Xi merupakan salah satu Kaisar yang terkenal dalam Sejarah China. Dalam masa pemerintahan Kaisar Kang Xi, Dinasti Qing mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pada awal pemerintahannya, Kaisar Kang Xi yang masih kecil dibantu oleh para pejabat pembantu seperti Ao Bai, Suo Ni dan Su Ke Sha Ha sehingga kekuasaan dan kebijakan Kaisar sepenuhnya dipegang oleh para pejabat pembantu tersebut. Untuk dapat memegang kekuasaan sendiri, Kaisar Kang Xi kemudian menyingkirkan Ao Bai dan kawan-kawannya pada usia 16 tahun. Pada tahun ke-8, Kaisar Kang Xi berhasil memberantas pemberontakan Wu San Gui, Geng Zhong Ming dan Shang Ke Xi, memberantas pemberontakan Tibet, memberantas pemberontakan Suku Zhun Ge Er, menenangkan Keluarga Zheng di Taiwan dan memukul mundur penyerangan Rusia. Dalam Bidang Perekonomian, Kaisar Kang Xi membatalkan sistem pembagian wilayah khusus untuk suku Manchu, mendorong rakyatnya membuka lahan pertanian yang baru, memperbaiki perairan, menurunkan pajak pertanian sehingga sektor pertanian dapat berkembang dengan cepat.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Kaisar Kang Xi, penerus tahta Kekaisaran adalah Kaisar Yong Zheng [雍正帝] yang kemudian diturunkan lagi ke Kaisar Qian Long [乾隆帝]. Kaisar Qian Long juga merupakan Kaisar yang Bijak dan terkenal dalam Sejarah China. Dalam masa pemerintahaan Kaisar Qian Long yang berlangsung selama 60 tahun, Dinasti Qing makin kuat dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dalam masa pemerintahan Kaisar Kang Xi, Yong Zheng dan Qian Long, Dinasti Qing menikmati kestabilan Politik, Rakyat hidup makmur dan sejahtera sehingga dalam sejarah masa tersebut disebut dengan “Kang Qian Sheng Shi [康乾盛世]” yaitu masa kejayaan Kaisar Kang Xi dan Kaisar Qian Long.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun 1796, Kaisar Qian Long yang berumur 88 tahun memberikan tahta kekaisarannya kepada anaknya Yong Yan [颙琰] dengan gelar Kaisar Ren Zong [仁宗], sebutan masa pemerintahannya adalah Jia Qing [嘉庆]. Kaisar Qing Long sendiri menobatkan dirinya sebagai Tai Shang Huang [太上皇] yaitu Maharaja. Kaisar Jia Qing tidak memiliki kemampuan seperti Kaisar-kaisar pendahulunya sehingga dalam masa pemerintahannya hanya meneruskan kebijakan politik ayahnya. Dinasti Qing mengalami masa perkembangan yang lamban.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun 1821, Kaisar Jia Qing wafat, Dao Guang naik tahta dengan gelar Kaisar Qing Xuan Zong [宣宗]. Pada masa Kaisar Dao Guang, Negara-negara barat mulai memasuki wilayah China. Negara-negara Barat tersebut menggunakan Candu sebagai bahan perdagangannya sehingga banyak rakyat China yang mengalami kecanduan dan memiliki ketergantungan yang luar biasa terhadap candu tersebut. Tahun 1838, Kaisar Dao Guang memerintahkan Lin Ze Xu [林则徐] sebagai utusan kekaisaran menuju ke Guang Dong untuk mengadakan larangan terhadap penggunaan Candu. Lin Ze Xu kemudian menangkap pengedar candu dan menyita sekitar 2 jutaan kilogram candu serta menghancur candu sitaan tersebut di depan umum tepatnya di daerah Pintu Harimau [虎门].</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada tahun 1840, Kerajaan Inggris menyatakan peperangan terhadap China dengan alasan untuk melindungi warganya yang berada di China. Kerajaan Inggris kemudian mengirimkan Kapal Perang untuk menyerang Guang Zhou. Militer Inggris berhasil mengepung daerah Zhu Jiang Gou, menduduki Zhe Jiang Ding Hai hingga mendekati Kota Nan Jing. Kaisar Dao Guang sangat panik dengan kekuatan militer Inggris dan mengutuskan Qi Shan untuk melakukan negosiasi dengan Inggris. Pada saat yang sama untuk menenangkan Inggris, Lin Ze Xu dihukum, Pelabuhan Guang Zhou dibuka kembali. Tetapi Inggris masih tidak puas dan terus melakukan penyerangan terhadap Hu Men, Ning Bo, dan Xia Men serta menguasai daerah Wu Song pada tahun 1842. Dengan demikian, Pemerintah Dinasti Qing terpaksa menandatangani Perjanjian Nan Jing [南京条约]. Perancis dan Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama seperti Inggris, kemudian memaksa China untuk menandatangani Perjanjian Huang Bu [黄埔条约] dengan Perancis dan Perjanjian Wang Xia [望夏条约] dengan Amerika Serikat.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada tahun 1851 masa pemerintahan Kaisar Xian Feng [咸丰], terjadi pemberontakan “Tai Ping Tian Guo [太平天国]” yang dipimpin oleh Hong Xiu Quan [洪秀全]. Hong Xiu Quan mendeklarasikan pemberontakannya di Propinsi Guang Xi Kabupaten Gui Ping, Desa Jin Tian. Dalam waktu 2 tahun, militer Tai Ping berhasil merebut Han Yang, Yue Zhou, Han Kou dan Nan Jing. Pada tahun 1853, Tai Ping Tian Guo menetapkan Ibukotanya di Nan Jing. Tetapi karena terjadinya Insiden Tian Jing pada tahun 1856 yang mengakibatkan sebagian tentara dibawah pimpinan Jenderal Shi Da Kai memisahkan diri dari Negara Tai Ping Tian Guo yang tentu sangat merugikan Negara Tai Ping Tian Guo. Pemerintah Dinasti Qing juga terus melakukan peperangan untuk menghancurkan pemberontakan Tai Ping Tian Guo. Akhirnya pada tahun 1846, Militer Dinasti Qing dibawah pimpinan Zheng Guo Fan [曾国藩] berhasil menghancurkan kekuatan Tai Ping Tian Guo. Pemberontakan Tai Ping Tian Guo dinyatakan berakhir.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada Tahun 1856 sampai 1860, Perancis mendeklarasikan peperangan dengan China yang dalam sejarah dikenal dengan sebutan “Perang Candu ke-2”. Dinasti Qing mengalami kekalahan yang mengakitbatkan Kaisar Qing Xian Feng terpaksa untuk mundur ke “Bi Shu Shan Zhuang”. Tahun 1856, Inggris dan Perancis berhasil menduduki bagian barat Taman Yuan Ming Yuan [圆明园] Ibukota Bei Jing. Mereka juga membakar Taman yang megah tersebut. Setelah kejadian tersebut, Dinasti Qing terpaksa harus menandatangani perjanjian Tian Jing, Perjanjian Bei Jing dan Perjanjian Ai Hui yang menguntungkan pihak asing terutama Inggris dan Perancis. Perjanjian-perjanjian tersebut juga memaksa pemerintah Dinasti Qing untuk memberikan sebagian besar wilayah China kepada pihak asing.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun 1862, Kaisar Qing Xian Feng wafat di Bi Shu Shan Zhuang. Pangeran Zai Chun [载淳] naik tahta dengan gelar Kaisar Tong Zhi [同治]. Karena masih berumur muda, Ibu Suri Ci Xi [慈禧太后] memegang kekuasaan kekaisaran sehingga kebijakan-kebijakan penting semua diputuskan oleh Ibu Suri Ci Xi. Hal tersebut dikenal dengan istilah Pemerintahan dibalik tirai. Ibu Suri Ci Xi memegang kekuasaan Dinasti Qing hampir setengah abab mulai dari Kaisar Tong Zhi sampai Kaisar Guang Xu. Di masa kekuasaan Ibu Suri Ci Xi terjadi beberapa peperangan dengan Perancis dan Jepang yang mengakibatkan China melepas Taiwan ke tangan Jepang dan membayar ganti rugi perang.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun 23 Kaisar Guang Xu (Tahun 1889), Kaisar Guang Xu melakukan Reformasi untuk memperbaiki kondisi China yang makin memburuk, tetapi reformasi tersebut hanya bertahan 103 hari setelah Ibu Suri Ci Xi berhasil menahan Kaisar Guang Xu untuk tidak melakukan komunikasi dengan luar dan menangkap 6 orang pemikir reformasi. Diantaranya Kang You Wei dan Liang Qi Chao yang terpaksa harus mengungsi keluar negeri.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah kegagalan Reformasi, di bagian utara China terjadi pemberontakan Boxer [义和团运动] dengan slogan perjuangan “Mendukung Qing, Menghancurkan Asing (Fu Qing Mie Yang [扶清灭洋])”. Sekutu 8 negara yang terdiri dari Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Rusia, Jepang, Jerman, Italia dan Austria sekali lagi melakukan serangan terhadap China dan menduduki Bei Jing. Ibu Suri Ci Xi dan Kaisar Guang Xu terpaksa melarikan diri. Setelah itu, Dinasti Qing terpaksa menandatangani Perjanjian Xin Chou [辛丑条约] yang mengharuskan pemerintah Dinasti Qing menghancurkan Pemberontakan Boxer serta ganti rugi kepada sekutu 8 negara tersebut.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Qing makin hari makin lemah, sejumlah patriot membentuk organisasi untuk menyelamatkan bangsa dan negeri tercintanya. Diantaranya adalah Sun Zhong Shan (Sun Yat Sen) [孙中山] yang membentuk organisasi yang bernama Xing Zhong Hui [兴中会] pada tahun 1894 dengan tujuan untuk membangkitkan kembali Bangsa China dan membentuk Negara China menjadi Negara Republik. Tahun 1905, Sun Zhong Shan (Sun Yat Sen) mempersatukan kekuatan revolusi China di seluruh penjuru dunia dan membentuk Organisasi baru yang bernama “Tong Meng Hui [同盟会]” yang kemudian berkembang menjadi Partai Nasional China atau KuoMinTang [国民党].</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada tahun 1911 terjadi pemberontakan di Wu Chang dan hanya dalam waktu 2 bulan, puluhan Propinsi medeklarasikan kemerdekaannya dari Dinasti Qing. Tanggal 01 Januari 1912, terbentuklah Republik China di Nan Jing, Sun Zhong Shan (Sun Yat Sen) dipilih sebagai Presiden dan pada tahun yang sama tanggal 2 Februari, Kaisar Qing dipaksa mundur. Dengan demikian pemerintahan Dinasti Qing yang berlangsung selama 295 tahun dinyatakan berakhir.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Dinasti Qing yang terakhir adalah Ai Xin Jue Luo Pu Yi [爱新觉罗-溥仪] atau disebut juga Kaisar Xuan Tong [宣统].</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Berikut ini adalah Kaisar-kaisar yang pernah berkuasa di Dinasti Qing :</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qing Tai Zu [清太祖]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Shin Jue Luo . Nu Er Ha Chi [爱新觉罗.努尔哈赤]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Tian Ming [天命]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1616 – 1927 (11 tahun)</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 68 Tahun di Shen Yang [沈阳]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Merupakan Pendiri Negara Jin lanjutan (Hòu jīn [后金])</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
</div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qing Tai Zong [清太宗]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Shin Jue Luo . Huang Tai Ji [爱新觉罗. 皇太极]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Tian Cong [天聪] kemudian diganti menjadi Chong De [崇德]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1627 – 1644 (17 tahun)</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 52 tahun di Shen Yang [沈阳]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Merupakan Pendiri Dinasti Qing dan menobatkan dirinya menjadi Kaisar pada tahun 1636.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
</div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qing Shi Zu [清世祖]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Shin Jue Luo . Fu Lin [爱新觉罗. 福临]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Shun Zhi [顺治]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1644 – 1662 (18 tahun)</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 24 tahun di Istana Bei Jing</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Merupakan Kaisar Dinasti Qing Pertama yang mempersatukan wilayah China setelah berhasil menggulingkan pemerintahan Dinasti Ming. Menjadi Kaisar pada Umur 6 tahun.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
</div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qing Sheng Zu [清圣祖]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Shin Jue Luo . Xuan Ye [爱新觉罗. 玄烨]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Kang Xi [康熙]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1662 – 1723 (61 tahun)</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 69 tahun di Taman Yuan Ming (Yuan Ming Yuan) Bei Jing.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Merupakan Kaisar yang berkuasa paling lama disepanjang sejarah China.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
</div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qing Shi Zong [清世宗]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Shin Jue Luo . Yin Zhen [爱新觉罗. 胤祯]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Yong Zheng [雍正]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1723 – 1736 (13 tahun)</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 58 tahun di Istana Bei Jing.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
</div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qing Gao Zong [清高宗]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Shin Jue Luo . Hong Li [爱新觉罗. 弘历]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Qian Long [乾隆]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1736 – 1796 (60 tahun)</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 89 tahun di Istana Bei Jing.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
</div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qing Ren Zong [清仁宗]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Shin Jue Luo . Yong Yan [爱新觉罗. 永琰]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Jia Qing [嘉庆]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1796 – 1821 (25 tahun)</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 61 tahun di Istana Bi Shu.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
</div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qing Xuan Zong [清宣宗]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Shin Jue Luo . Mian Ning [爱新觉罗. 绵宁]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Dao Guang [道光]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1821 – 1851 (30 tahun)</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 30 tahun di Taman Yuan Ming (Yuan Ming Yuan).</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
</div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qing Wen Zong [清文宗]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Shin Jue Luo . Yi Ning [爱新觉罗. 奕宁]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Xian Feng [咸丰]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1851 – 1862 (11 tahun)</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 20 tahun di di Istana Bi Shu.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
</div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qing Mu Zong [清穆宗]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Shin Jue Luo . Zai Chun [爱新觉罗. 载淳]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Tong Zhi [同治]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1862 – 1875 (13 tahun)</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 19 tahun di di Istana Bei Jing.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada masa pemerintahan Kaisar Qing Mu Zong, Kekuasaan sebenarnya berada sepenuhnya di tangan Ibu Ci Xi [慈禧皇太后].</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
</div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qing De Zong [清德宗]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Shin Jue Luo . Zai Tian [爱新觉罗. 载恬]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Guang Xu [光绪]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1875 – 1909 (34 tahun)</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 38 tahun di di Istana Bei Jing.</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada masa pemerintahan Kaisar Qing De Zong, Kekuasaan sepenuhnya juga berada di tangan Ibu Ci Xi [慈禧皇太后].</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
</div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Qing Xuan Tong [宣统]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Ai Shin Jue Luo . Pu Yi [爱新觉罗. 载恬]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Xuang Tong [宣统]</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1909 – 1911 (3 tahun)</span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 61 tahun di di Bei Jing.</span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Merupakan Kaisar paling terakhir Dinasti Qing dan juga Kaisar paling terakhir di sepanjang sejarah kekaisaran China. </span></div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-77376137256282256312016-01-21T05:52:00.004-08:002016-04-30T05:55:01.783-07:00Sejarah Dinasti Ming<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: #2198a6; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">Dinasti Ming [明朝] (Tahun 1368 ~ 1644) adalah Dinasti yang didirikan oleh Suku Han setelah meruntuhkan kekuasaan Suku Mongol yang mendirikan Dinasti Yuan di daratan China. Pada Tahun 1368 bulan 8, Dinasti Yuan dinyatakan berakhir setelah Pasukan Militer Zhu Yuan Zhang [朱元璋] yang dipimpin oleh Jenderal Xu Da dan Jenderal Chang Yu Chun berhasil memasuki Kota Dadu (Bei Jing) Ibukota Dinasti Yuan. Pada Tahun yang sama, Zhu Yuan Zhang menobatkan dirinya menjadi Kaisar dengan Gelar Kaisar Ming Tai Zu [明太祖] dan menyebutkan Dinasti yang baru didirikannya tersebut menjadi Dinasti Ming dengan nama pemerintahannya Hong Wu [洪武] dan beribukota di Ying Tian (sekarang di daerah Nan Jing).</span></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-2230516906933895253" itemprop="description articleBody" style="color: #666666; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; width: 580px;">
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Tai Zu (Zhu Yuan Zhang) kemudian melakukan beberapa reformasi (pembaruan) terhadap sistem lama yang diterapkan oleh Dinasti Yuan. Pembaruan di sistem pemerintahan antara lain menghilangkan jabatan Perdana Menteri dan membentuk 6 (enam) Kementerian yang menangani operasional pemerintahannya. Keenam Kementerian tersebut adalah Li Bu [吏部](Kementerian Aparat Negara), Hu Bu [户部] (Kementerian Keuangan), Li Bu [礼部] (Kementerian Tata Krama atau Ritual), Bing Bu [兵部](Kementerian Pertahanan), Xing Bu[刑部] (Kementerian Hukum) dan Gong Bu [工部] (Kementerian Pekerjaan Umum). Keenam Kementerian tersebut dikendalikan langsung oleh Kaisar sendiri sehinggan Kaisar memiliki kekuasaan penuh terhadap setiap kebijakan penting dalam pemerintahan. Sistem Pemerintahan yang menggunakan 6 Kementerian ini kemudian juga digunakan oleh Dinasti Qing sebagai sistem pemerintahannya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Untuk menyeleksi Kepegawaiannya, Dinasti Ming menggunakan Sistem Ujian Nasional Kekaisaran atau disebut juga dengan Ke Ju [科举]. Dinasti Ming juga menggunakan waktu selama 12 tahun untuk menyusun Undang-undang Dinasti Ming yang merupakan dasar dari kestabilan politik ekonominya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Tai Zu (Zhu Yuan Zhang) memegang kekuasaan selama 31 tahun hingga meninggal dunia. Tahta Kekaisaran kemudian diteruskan oleh Kaisar Ming Hui Di [惠帝] Zhu Yin Wen [朱允文]. Tetapi Putra keempat Zhu Yuan Zhang yang bernama Zhu Di [朱棣] yang saat itu menjabat Raja Yen melakukan perlawanan dengan alasan mengusir Pengkhianat, perlawanan tersebut kemudian dikenal dengan nama Jing Nan zhi Yi [ 靖难之役]. Perang Saudara tersebut berlangsung selama 4 tahun yang kemudian dimenangkan oleh Zhu Di. Zhu Di naik tahta menjadi Kaisar ketiga Dinasti Ming dengan gelar Kaisar Ming Cheng Zu [明成祖] . Masa Pemerintahaannya disebut dengan Yong Le [永乐].</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Untuk memperkuat pertahanan di bagian utara, Kaisar Ming Cheng Zu melakukan 5 kali penyerangan ke suku minoritas utara pada tahun 1410 sampai tahun 1424. Kelima penyerangan tersebut dipimpin oleh Kaisar Ming Cheng Zu sendiri. Pada tahun 1421, Kaisar Ming Cheng Zu memindahkan Ibukotanya dari Ying Tian (Nan Jing) ke Bei Jing dengan alasan memperkuat pertahanan terhadap ancaman suku minoritas dibagian Utara.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Ming mengalami perkembangan yang pesat saat Pemerintahan Kaisar Ming Cheng Zu, Kaisar Ren Zong, Xuan Zong dan Ying Zong. Pada Tahun 1449, Suku Wala melakukan penyerangan ke daerah perbatasan Dinasti Ming, Kaisar Ming Ying Zong beserta Kasim Wan Zhen memimpin pasukan yang berjumlah 500 ribu orang melakukan perlawanan terhadap invasi tersebut. Tetapi Suku Wala berhasil menangkap Kaisar Ming Ying Zong dan menawannya. Perperangan tersebut terkenal dengan sebutan “Tu Mu Zhi Bian [土木之变].”</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wakil Menteri Pertahanan saat itu Yu Qian langsung meminta adiknya Kaisar Ming Ying Zong yang bernama Zhu Qi Yu [朱祁钰] untuk naik tahta menjadi Kaisar Baru (Kaisar Jing Tai [景泰帝]) dengan maksud mempersatu kekuatan militer dan rakyat untuk mengadakan perlawanan. Akhirnya Militer Dinasti Ming berhasil memukul mundur Suku Wala dan melepaskan Kaisar Ming Ying Zong, Suku Wala terpaksa melakukan perjanjian perdamaian dengan Dinasti Ming. Pada tahun 1457, mantan Kaisar Ming Ying Zong berhasil memperebutkan kembali tahta kekaisarannya dari Kaisar Jing Tai atas bantuan para Kasim ([huan guan [宦官]]. Setelah kembali menjadi Kaisar, Kaisar Ming Ying Zong langsung menangkap Yu Qian dan memberikan kenaikan pangkat dan posisi para Kasim yang pernah membantunya. Dengan demikian, kekuasaan para kasim menjadi sangat besar melebihi kekuasaan para pejabat kekaisaran lainnya seperti para Menteri dan Jenderal. Hampir seluruh kekuasaan Dinasti Ming dipegang oleh para Kasim tersebut.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Di akhir-akhir masa Dinasti Ming dibawah pemerintahaan Kaisar Ming Shen Zong [明神宗], kondisi perpolitikan menjadi sangat kacau. Pada tahun 1573, Kaisar Ming Shen Zong memerintahkan Zhang Ju Zheng [张居正] sebagai Sekretaris Jenderal untuk melakukan reformasi terhadap kondisi perpolitikan dan perekonomian yang makin memburuk ini. Zhang Ju Zheng mengukur ulang semua tanah milik Negara dan menaikan pajak Negara. Hal ini mendapat perlawanan yang luar biasa dari para bangsawan, tetapi Zhang Ju Zheng tidak mempedulikannya dan terus melakukan reformasi di Dinasti Ming. Zhang Ju Zheng juga memperbaiki pengairan Sungai Huang He sehingga sektor pertanian dapat berkembang dengan baik. Zhang Ju Zheng juga memecat pegawai-pegawai yang tidak produktif dan membangun menara pemantauan musuh sehingga memperkuat pertahanan di bagian Utara. Setelah beberapa tindakan reformasi yang dilakukan oleh Zhang Ju Zheng, Dinasti Ming dapat menikmati masa yang sangat stabil di bidang perpolitikan dan perekonomian serta merupakan masa yang terbaik dan makmur setelah Kaisar Ming Ying Zong.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Masa Kaisar Ming Sheng Zong, Dinasti Ming mengalami penurunan. Pada tahun 1628, Kaisar Dinasti Ming yang terakhir naik tahta, yaitu Kaisar Ming Shi Zong [思宗] atau disebut juga Kaisar Cong Zhen [崇祯帝]. Pada Masa tersebut merupakan masa yang paling kacau dalam sejarah Dinasti Ming. Pada tahun ke-13 pemerintahan Kaisar Cong Zhen, para pemberontak yang dipimpin oleh Li Zhi Cheng [李自成] dan Zhang Xian Zhong [张献忠] masing-masing menyerang daerah Sichuan dan Henan, kekuatan para pemberontak tersebut makin hari makin membesar. Pada tahun 1664, Li Zhi Cheng berhasil memasuki Ibukota Bei Jing, Kaisar Zhong Zhen kemudian terpaksa bunuh diri di gunung Mei [煤山]. Dinasti Ming berakhir.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Karena perpolitikan pada Dinasti Ming lebih stabil dari dinasti-dinasti sebelumnya sehingga perekonomian, pertanian dan kerajinan tangan serta industri produksi peralatan dapat berkembang dengan lebih baik jika dibandingkan dengan dinasti sebelumnya. Di bidang sastra, terdapat 3 maha karya seperti Xi You Zi [西游记], Shui Hu [水浒] dan San Guo Yan Yi [三国演义]. Di bidang kelautan, pada masa pemerintahan Kaisar Ming Cheng Zu (Yongle), Pelaut terkenal China yang bernama Laksamana Cheng Ho (Zheng He [郑和]) memimpin 6 kali misi ekspedisi, yang terjauh sampai ke pantai bagian Timur Afrika sehingga memperkuat hubungan Dinasti Ming dengan negara-negara lainnya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">16 Kaisar Dinasti Ming China</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Berikut ini adalah Daftar urutan Kaisar-kaisar Dinasti Ming yang pernah berkuasa dalam sejarah China :</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Tai Zu [明太祖]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu Yuan Zhang [朱元璋]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Hong Wu [洪武]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1328</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1368 – 1398 (31 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 71 Tahun di Nan Jing</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Merupakan Pendiri Dinasti Ming (Kaisar Pertama Dinasti Ming) dan menetapkan Nan Jing [南京] sebagai Ibukota Dinasti Ming.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Hui Di [明惠帝]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu Yun Wen [朱允炆]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Jian Wen [建文]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1377</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1398 – 1402 (5 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Merupakan cucu dari Kaisar Ming Tai Zu. Setelah naik tahta, Kaisar Ming Hui Di melakukan pembasmian terhadap Raja-raja Negara Adipati sehingga Raja Yan yang juga pamannya sendiri melakukan pemberontakan yang akhirnya menggulingkan pemerintahan Kaisar Ming Hui Di. Keberadaan Kaisar Ming Hui Di tidak memiliki kejelasan, ada yang mengatakan telah meninggal dunia akibat kebakaran di Istana, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa Kaisar Ming Hui Di menyembunyikan diri untuk menghindari pencarian Raja Yan yang kemudian naik tahta menjadi Kaisar Ming Cheng Zu.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Cheng Zu [明成祖]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu Di [朱棣]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Yong Le [永乐]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1360</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1402 – 1424 (23 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 65 Tahun di Bei Jing</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Merupakan Kaisar ketiga Dinasti Ming. Kaisar Ming Cheng Zu berhasil merebut kekuasaan dari keponakannya Kaisar Ming Hui Di dalam pemberontakan “Jing Nan [靖难]”. Kaisar Ming Cheng Zu kemudian memindahkan Ibukota Dinasti Ming dari Nan Jing ke Bei Jing.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Ren Zong [明仁宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu Gao Zhi [朱高炽]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Hong Xi [洪熙]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1378</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1424 – 1425 (1 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 48 Tahun</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Xuan Zong [明宣宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu Zhan Ji [朱瞻基]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Xuan De [宣德]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1398</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1425 – 1435 (11 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 38 Tahun</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Ying Zong [明英宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu Qi Zhen [朱祁镇]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Zheng Tong [正统] dan Tian Shun [天顺]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1427</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1435 – 1449 dan 1457 – 1464 (23 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 38 Tahun</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Ying Zong ditawan oleh Suku Wala yang melakukan Invasi terhadap perbatasan Dinasti Ming. Dalam sejarah, peristiwa tersebut dikenal dengan “Tu Mu Zhi Bian [土木之变]”. Suku Wala kemudian melepaskan Kaisar Ming Ying Zong pada tahun 1450. Pada tahun 1457, Kaisar Ming Ying Zong kembali naik tahta menjadi Kaisar.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Jing Di [明景帝]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu Qi Yu [朱祁钰]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Jing Tai [景泰]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1428</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1449 – 1457 (9 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 30 Tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Jing Zong mengambil alih tahta kekaisaran setelah kakaknya ditawan oleh Suku Wala. Kaisar Ming Jing Zong mengembalikan tahta kekaisaran kepada Kaisar Ming Ying Zong pada tahun 1457.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Xian Zong [明宪宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu Jian Shen [朱见深]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Cheng Hua [成化]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1447</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1464 – 1487 (24 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 41 Tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Xiao Zong [明孝宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu You Tang [朱佑樘]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Hong Zhi [弘治]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1470</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1487 – 1505 (19 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 36 Tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Wu Zong [明武宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu You Tang [朱厚照]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Zheng De [正德]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1491</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1505 – 1521 (17 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 31 Tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Shi Zong [明世宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu Hou Cong [朱厚璁]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Jia Jing [嘉靖]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1507</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1521 – 1566 (46 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 60 Tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Mu Zong [明穆宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu Zai Gou [朱载垢]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Long Qing [隆庆]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1537</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1566 – 1572 (7 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 36 Tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Mu Zong adalah anak ketiga dari Kaisar Ming Shi Zong.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Shen Zong [明神宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu Yi Jun [朱翊钧]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Wan Li [万历]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1563</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1572 – 1620 (48 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 58 Tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Shen Zong merupakan anak ketiga dari Kaisar Ming Mu Zong.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Guang Zong [明光宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu Chang Luo [朱常洛]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Tai Chang [泰昌]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1582</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1620 (1 bulan)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 39 Tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Shen Zong adalah anak pertama dari Kaisar Ming Shen Zong. Jatuh sakit pada hari naik tahta, sebulan kemudian meninggal dunia.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Xi Zong [明熹宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu You Xiao [朱由校]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Tian Qi [天启]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1605</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1620 – 1627 (8 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 23 Tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Xi Zong adalah anak pertama dari Kaisar Ming Guang Zong.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Shi Zong [明思宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama asli : Zhu You Jian [朱由检]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Era : Chong Zhen [崇祯]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1610</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1627 – 1644 (17 Tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 35 Tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Ming Shi Zong adalah anak kelima dari Kaisar Ming Guang Zong dan merupakan Kaisar yang terakhir Dinasti Ming.</span></div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-83361069925605711722016-01-21T05:51:00.004-08:002016-04-30T05:55:17.891-07:00Sejarah Dinasti Tang<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: #2198a6; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">Dinasti Tang [唐朝] (Tahun 618 ~ 907) adalah Dinasti yang didirikan oleh Li Yuan [李渊] yang pada saat itu merupakan Kepala Negara Adipati “Tang [唐]” dibawah pemerintahaan Dinasti Sui. Dinasti Tang berhasil membawa China menjadi sebuah Negara yang makmur dan sejahtera dengan perekonomian yang kuat dan menjadi salah satu Dinasti yang paling berpengaruh sepanjang sejarah China.</span></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-5087853280962330279" itemprop="description articleBody" style="color: #666666; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; width: 580px;">
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada akhir-akhir masa pemerintahan Dinasti Sui, banyak terjadi pemberontakan-pemberontakan terhadap kekejaman Kaisar Sui Yang Di [隋炀帝]. Pasukan Militer pimpinan Li Yuan yang saat itu bertugas di wilayah Tai Yuan [太原] mengambil kesempatan tersebut dan berhasil menduduki Ibukota Dinasti Sui. Pada tahun 618, Li Yuan menobatkan dirinya menjadi Kaisar dan menyebutkan Dinasti barunya dengan nama Dinasti Tang. Li Yuan adalah Kaisar Pertama Dinasti Tang dengan Nama Eranya adalah “Wu De [武德]” dan bergelar Kaisar Tang Gao Zu [唐高祖]. Li Yuan juga menetapkan Ibukota kekaisarannya di Kota Chang’an [长安].</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah naik tahta menjadi Kaisar, Fokus utama Kaisar Tang Gao Zu adalah membasmi kekuatan pemberontakan lainnya yakni kekuatan Xue Ju [薛举] dan Xu Ren Gao [薛仁杲] di Shang Gui [上邽], Kekuatan Wang Shi Chong [王世充] di Luo Yang dan Dou Jian De [窦建德] di Hebei sehingga kekuasaan seluruh wilayah China benar-benar berada di bawah Kekuasaan Dinasti Tang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada tahun ke-9 pemerintahan Kaisar Tang Gao Zu tepatnya pada bulan 6 tanggal 4 tahun 626, Anak kedua Li Yuan yang bernama Li Shi Min [李世民] bersama beberapa pengikut setianya melakukan insiden di Gerbang Xuan Wu. Dalam Insiden tersebut, Li Shi Min membunuh kakaknya Li Jian Cheng [李建成] yang juga merupakan Putra Mahkota Dinasti Tang saat itu dan juga adiknya Li Yuan Ji [李元吉]. Ayahnya Li Yuan yang juga merupakan Kaisar Dinasti Tang terpaksa menyerahkan tahta Kekaisarannya kepada Li Shi Min. Insiden tersebut kemudian dikenal dengan “Insiden Gerbang Xuan Wu [玄武门之变]”. Pada tahun yang sama bulan ke 8, Li Shi Min naik tahta menjadi Kaisar Kedua Dinasti Tang dengan gelar Tang Tai Zong [唐太宗] dan nama era kekaisarannya adalah Zhen Guan [贞观]. Kaisar Tang Tai Zong adalah salah satu Kaisar yang bijak dan berprestasi di dalam sejarah China.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada tahun kedua masa pemerintahan Kaisar Tang Tai Zong, Beliau memerintahkan Menteri Pertahanan Jenderal Li Jing [李靖] melakukan perang terhadap Negara Tu Ju [突厥] (Turki Timur), Jenderal Li Jing berhasil meraih kemenangan dalam peperangan tersebut. Dengan demikian, ancaman dari Negara-negara tetangga di bagian barat Dinasti Tang dapat diminimalisasi. Kaisar Tang Tai Zong sangat bijak dalam memakai orang-orang yang berbakat dalam membantunya mengurusi masalah pemerintahan. Beberapa diantaranya adalah Wei Zheng [魏 征], Gao Shi Lian [高士廉], Fang Xuan Ling [房玄龄], Du Ru Mei [杜如晦], Zhang Sun Wu Ji [长孙无忌]. Dalam masa pemerintahannya, Kaisar Tang Tai Zong melakukan berbagai reformasi seperti di bidang perpolitikan, pemerintahan, perekonomian serta sosial budaya. Masa tersebut merupakan puncak kejayaan Dinasti Tang. Dalam Sejarah Masa pemerintahan Kaisar Tang Tai Zong ini disebut dengan “Zhen Guan Zhi Zhi [贞 观之治]” atau “Masa Pemerintahan Zhen Guan”.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun 649 bulan 4, Kaisar Tang Tai Zong yang memerintah Dinasti Tang selama 23 tahun tersebut wafat. Anak yang kesembilannya Li Zhi [李治] naik tahta menggantikan ayahnya sebagai Kaisar dengan gelar Kaisar Tang Gao Zong dan memakai nama era kekaisaran “Yong Hui [永徽]”. Setelah naik tahta, Kaisar Tang Gao Zong tetap menjalankan kebijakan ayahnya sehingga perpolitikan tetap stabil dan pertumbuhan ekonomi berkembang dengan baik. Pada tahun 655, tepatnya 6 tahun masa pemerintahan Kaisar Tang Gao Zong, beliau mengangkat Wu Ze Tian [武则天] sebagai Permaisuri. Permaisuri Wu Ze Tian mulai ikut dalam rapat dengan para menteri dan pejabat kekaisaran dan juga memiliki wewenang dalam mengambil keputusan penting. Pada tahun 655, Kaisar Tang Gao Zong meninggal dunia, putranya yang ketiga Li Xian [李显] naik tahta dengan gelar Kaisar Tang Zhong Zong [唐中宗]. Tapi tak lama kemudian dipecat oleh Ibu Suri Wu Ze Tian. Ibu Suri Wu Ze Tian kemudian mengangkat Putra keempat Li Dan [李旦] sebagai kaisar baru dengan gelar Kaisar Tang Rui Zong [唐睿宗] . Pada tahun 690, Ibu Suri Wu Ze Tian yang saat itu berusia 67 tahun memecat Kaisar Tang Rui Zong dan mendeklarasikan dirinya menjadi Kaisar serta menggantikan nama negara menjadi Zhou [周]. Kaisar Wu Ze Tian adalah satu-satunya Kaisar Wanita di sepanjang sejarah Kekaisaran China.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dalam Masa pemerintahan Kaisar Wu Ze Tian [武则天], Dinasti Tang mengalami kemajuan di bidang ekonomi. Kaisar Wu Ze Tian mendorong peningkatan produktivitas di bidang Pertanian sehingga Kekayaan Dinasti Tang bertambah dan Rakyat juga hidup makmur sejahtera. Tetapi pada akhir-akhir masa pemerintahannya, Kaisar Wu Ze Tian bertindak tidak bijak dan sangat mempercayai pejabat yang hanya menyenangkan dirinya sendiri sehingga Perdana Menterinya yang bernama Di Ren Jie [狄仁杰] melakukan pemberontakan yang memaksa Kaisar Wu Ze Tian untuk mengundurkan diri. Li Xian yang pernah menjabat sebagai Kaisar Tang Zhong Zong kemudian naik tahta kembali menjadi Kaisar.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Tang Zhong Zong adalah Kaisar yang lemah dan kurang berkemampuan sehingga kekuasaan pemerintahaan sepenuhnya jatuh ke tangan Permaisurinya. Putra Li Dan [李旦] yang bernama LI Long Ji [李隆基] kemudian melakukan perlawanan dan berhasil merebut kembali kekuasaan serta menobatkan dirinya menjadi Kaisar Tang dengan gelar Kaisar Tang Xuan Zong [唐玄宗]. Pada awal pemerintahannya, Kaisar Tang Xuan Zong merupakan Kaisar yang bijak, Kaisar Tang Xuan Zong melakukan Reformasi terhadap sistem pemerintahan dan memperbaiki perekonomian serta melakukan penyesuaian pajak. Dalam masa pemerintahannya, Dinasti Tang mencapai kemajuan yang pesat, Rakyat hidup dengan makmur dan sejahtera. Tetapi karena puas dengan segala pencapaiannya, Kaisar Tang Xuan Zong akhirnya menjadi malas dan kurang memperhatikan urusan pemerintahan. Pada tahun 742, Kaisar Tang Xuan Zong mempergunakan Yang Guo Zhong [杨国忠] sebagai Perdana Menteri dan memberikan kekuasaan militer yang besar kepada Jenderal An Lu Shan [安禄山] sehingga kekuasaan Kaisar menjadi semakin lemah. Pada tahun 755 bulan 11, Jenderal An Lu Shan melakukan kudeta dan berhasil menduduki Ibukota Dinasti Tang, Chang’an. Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan “An Shi Zhi Luan [安史之乱]”. Kaisar Tang Xuan Zong mundur ke Kota Chengdu Propinsi Sichuan sedangkan Putera Mahkota Li Heng [李亨] menuju ke Kota Ling Wu [灵武]. Sesampai di Kota Ling Wu, Li Heng langsung menobatkan dirinya menjadi Kaisar dengan gelar Kaisar Tang Su Zong [唐肃宗] dan menyebut Kaisar Tang Xuan Zong (Ayahnya) menjadi Tai Shang Huang [太上皇].</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun 763, An Lu Shan berhasil dikalahkan oleh Pasukan Militer Dinasti Tang, Pemberontakan An Lu Shan dinyatakan berakhir. Pemberontakan An Lu Shan ini semakin memperlemah kondisi Dinasti Tang hingga terjadinya pemisahan diri (perpecahan) dari Dinasti Tang yang dilakukan oleh para kepala daerah.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada masa akhir-akhir Dinasti Tang, kekuasaan daerah menjadi lebih besar dari pemerintahaan Pusat. Kepala Daerah yang pada saat itu disebut dengan istilah Jie Du Shi [节度使] sudah tidak menghiraukan perintah dari pemerintahan pusat. Saat tersebut, pemerintahan pusat Dinasti Tang hanya disibukan dengan pembasmian pemberontakan dan sudah tidak terlalu memperhatikan perkembangan perekonomian dan sosial budayanya. Kaisar-kaisar setelah Kaisar Tang Su Zong [tahun 756-762] seperti Kaisar Tang Dai Zong (tahun 762-780) dan Kaisar Tang De Zong (tahun 780-805) adalah Kaisar-kaisar yang lemah dan kurang berkemampuan. Tahun 806, Kaisar Tang Xian Zong naik tahta, atas bantuan para Menterinya, Kaisar Tang Xian Zong berhasil merebut kembali semua kekuasaan daerah dan mempersatukan kembali daerah-daerah dibawah pemerintahan pusat Dinasti Tang. Tetapi karena merasa sangat berjasa dan hebat, Kaisar Tang Xian Zong kemudian menindak semena-menanya dan mempercayai para kasim yang akhirnya Kaisar Tang Xian Zong dibunuh oleh para kasim-nya sendiri pada tahun 828 bulan 2. Tahun berikutnya, Kaisar Tang Mu Zong [唐穆宗] naik tahta menjadi Kaisar baru. Semenjak Kaisar Tang Mu Zong, rata-rata semua Kaisar penerusnya mempercayai adanya Obat Hidup Abadi serta sering meminum obat-obat tersebut. Bahkan terdapat 3 Kaisar yang langsung meninggal setelah meminum obat yang katanya dapat hidup abadi tersebut. Hal ini juga mempercepat musnahnya Dinasti Tang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun 874, munculah beberapa pemberontakan yang diantaranya adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Huang Chao [黄巢] dan Wang Xian Zhi [王仙芝]. Semenjak itu, Pemerintahan Dinasti Tang hanya berada di daerah Ibukotanya saja yaitu Chang’an. Hingga pada tahun 907, Zhu Quan Zhong [朱全忠] yang saat itu menjabat Raja Liang [梁王] memaksa Kaisar Tang Ai Di [唐哀帝] untuk turun tahta. Zhu Quan Zhong sendiri menobatkan diri menjadi Kaisar dengan nama Dinasti barunya Dinasti Liang. Dengan demikian Dinasti Tang dinyatakan berakhir.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Dinasti Tang, China mengalami masa perpecahan yang disebut dengan zaman 5 Generasi 10 Negara (Wu Dai Shi Guo [五代十国]).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Tang Sebagai Puncak Kebudayaan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">“Dinasti Tang dianggap sebagai era keemasan dalam sejarah China, masa dimana China menjadi bangsa yang terbesar dan terkuat di dunia. Puncak kejayaan Dinasti Tang merujuk pada masa antara pemerintahan Kaisar Taizong dan Xuanzong. Selama periode ini, China menganut sebuah sistem politik etis dan berkembang pesat di semua aspek termasuk perdagangan, sosial, budaya, dan kesenian.”</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Musik dan Tarian</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tarian dan musik zaman Dinasti Tang menampilkan gerakan terbaik dari generasi sebelumnya, dan mengadopsi saripati kebudayaan dari banyak bangsa minoritas maupun bangsa di Barat. Musik dan tarian pada periode ini adalah gambaran sejati dari sebuah masyarakat yang damai dan makmur dengan kemajemukan ratusan bangsa dalam keharmonisan yang sempurna.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Musik dan tarian Dinasti Tang sangat luar biasa dan mewah. Puisi dan prosanya tersusun ke dalam lagu-lagu dan syair pujian. Alat musiknya bermacam-macam, termasuk di dalamnya kecapi, harpa China dan drum.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tariannya sangat anggun dan halus. Busananya kaya warna dan gaya. Di antara musik dan tarian Dinasti Tang ada “Musik Qingshang”, yang termasuk di dalam musik tradisional dari sejak zaman Dinasti Han dahulu. Terdapat pula “musik daratan Barat Laut” dan “musik Goryeo”, yang dinamakan serupa tempat mereka berasal.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Potongan asli yang tersusun lengkap selama Dinasti Tang adalah sebuah kombinasi antara musik, tarian dan puisi, seringkali dalam bentuk skala besar mewakili multi golongan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Salah satu hasil karya paling terkenal yang pernah dibuat selama Dinasti Tang adalah “Li Shimin menaklukan Wuzhou”, yakni sebuah pertunjukan megah musik dan tarian yang menggambarkan dan mengagungkan keluhuran budi Taizong dalam mengalahkan seorang musuh yang keji, menyatukan bangsa dan membawa perdamaian bagi rakyat. Musiknya sangat populer, bahkan secara luas dikenal hingga ke negara lain di luar China.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ideologi dan kepercayaan</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Tang adalah sebuah periode ketika era Konfusianisme, Buddhisme dan Taoisme terus berkembang ke puncak kepopuleran mereka. Mengajarkan tiga ajaran ini membantu mengatur perilaku masyarakat dan menyebar ke seluruh aspek masyarakat. Sebagai hasilnya, seluruh masyarakat mampu mempertahankan sebuah standar moral yang tinggi.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Taizong tidak hanya menghormati aliran Konfusianisme namun juga mendukung Taoisme dan Buddhisme. Selama era Dinasti Tang, terdapat sebuah sistem pemujaan yang lengkap kepada langit dan bumi serta para Dewa. Orang menghargai surga dan percaya akan Tuhan. Para cendikiawan menghormati Taoisme dan menjunjung sikap pemimpin berbudi luhur, bertanggung jawab terhadap kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Konfusianisme mengajarkan “seorang yang bajik mencintai sesama”. Aliran Taoisme mengajarkan, “penerangan Tao dan kebenaran”. Aliran Buddha mengajarkan “keselamatan dengan belas kasih”. Masyarakat pada zaman itu gigih berusaha mencari kebenaran dan dengan teguh memelihara hati yang luhur.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Taizong memerintahkan agar beberapa cendikiawan menyusun buku “Lima Keklasikan Konfusianisme”, yang menjadi standar buku pelajaran bagi siswa yang akan mengikuti ujian kerajaan. Demikian pula meninggalkan standar buku pelajaran untuk generasi berikutnya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dalam kesenian yang murni, terdapat pembelajaran yang didedikasikan kepada tokoh aliran Tao dan Buddha. Para musisi menyusun potongan-potongan musik Tao yang agung.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dalam ilmu pengetahuan, seorang dokter pengobatan China terkenal, dokter Sun Simiao, penganut Taoisme yang mendedikasikan hidupnya untuk berkultivasi Tao dan menyediakan pelayanan pengobatan bagi masyarakat. Generasi selanjutnya menganugerahinya sebagai “Putra Matahari Sejati Tao” dan “Raja Pengobatan”.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ajaran Buddha juga secara luas dipromosikan. Sejumlah besar kitab Buddha diterjemahkan dan disebarkan pada waktu itu. Orang mempercayai dharma-dharma dalam agama Buddha, dan hubungan sebab akibat karma. Mereka mengultivasi hati dan berusaha keras agar untuk menjadi lebih belas kasih.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Biksu pandai, Xuanzang, dengan hati belas kasih memutuskan pergi ke India untuk mencari beberapa kitab Buddha. Ia menghabiskan 17 tahun perjalanan jauh dan penuh rintangan ke India, dan kembali dengan membawa 657 kitab. Setelah kepulangannya, ia menerjemahkan semua kitab ke dalam bahasa Mandarin di Kuil Ci’en di Chang’an.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Taizong sangat menyambut prestasi rahib dan memberinya dorongan yang luar biasa. Selain itu, Taizong secara pribadi menuliskan beberapa kalimat prakata untuk koleksi Xuanzang. Dimulai dengan penjelasan bumi dan langit, yin dan yang, transformasi empat musim, nampak dan tak nampak, makrokopis dan mikrokopis, lalu transisi ajaran Buddha dan pujian luar biasa atas pencarian kitab Buddha. Prakata penuh dengan keagungan di setiap momentumnya, anggun dalam gaya kesusastraannya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pertukaran Budaya</span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"></span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pemerintahan Zheng Guan sangat dikagumi oleh negara tetangga. Lebih dari 300 negara dan suku secara teratur mengirimkan utusan doplomatiknya ke China. Oleh karena itu istana kerajaan Tang mendirikan banyak organisasi untuk menyambut pengunjung asing dan menjaga hubungan baik bilateral. Banyak negara di Asia dan Afrika mengirimkan utusannya ke China. Negara lain mengadopsi banyak kebijakan dari Dinasti Tang. Di antara yang pergi ke ibu kota Chang’an, untuk mempelajari budaya Tang adalah anggota keluarga kerajaan, utusan, pelajar, seniman dan biksu. Chang’an menjadi ibu kota terbesar di dunia pada saat itu.</span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"></span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Guozijian (Pusat Akademi Feodal China) adalah akademi yang paling diakui di dunia. Jepang sendiri mengirimkan 19 grup utusan ke China, dengan total lebih dari 5.000, yang disebut sebagai Duta Tang Jepang. Para pelajar dari luar negeri mengakui institusi pendidikan tertinggi Tang, Guozjian.</span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"></span></div>
<div caretmarkerset="INVALID" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah beberapa tahun menuntut ilmu, para pelajar diizinkan menetap dan bekerja pada instansi pemerintahan China atau kembali ke negara asal mereka untuk menyebarkan budaya Han di negara mereka. Para biksu dari negara lain menetap dalam kuil dan berusaha tekun mempelajari kitab agama Buddha.</span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Beberapa negara mengundang para ahli China untuk mengajar di negara mereka. Sebagai contoh, biksu Jianzhen pergi ke Jepang sebanyak enam kali, membawa patung Buddha dan kitab agama Buddha ke Jepang dan menyebarkan Buddha Dharma beserta kebudayaan Tang di Jepang. demikian Ia telah membuat kontribusi yang besar kepada pertukaran budaya antara Jepang dan China.</span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"></span></div>
<div caretmarkerset="" dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kebudayaan Tang memiliki prestasi gemilang yang akan terus bersinar di peradaban masyarakat China. Juga menjadi sebuah harta karun bagi seluruh dunia dengan makna yang dalam dan pengaruh luar biasa pada negara tetangga. Akan selalu meninggalkan kebanggaan dan kemuliaan bagi rakyat China. Kemakmuran, kerajaan yang bagaikan surga dan ketulusan Taizong, kebajikannya serta kelapangan hatinya, tidak akan terlupakan dari ingatan. </span></div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-85562993329040508752016-01-21T05:50:00.003-08:002016-04-30T05:55:27.771-07:00Sejarah Dinasti Song<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: #2198a6; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px;">Dinasti Song Utara (Bei Song [北宋]) (Tahun 960 ~ 1127) adalah Dinasti yang didirikan oleh Zhao Kuang Yin [赵匡胤] setelah menyatukan kembali daratan China dari perpecahan yang diakibatkan runtuhnya Dinasti Tang. Tetapi seiring dengan semakin kuatnya Negara tetangga seperti Negara Jin [金国], Negara Liao [辽国] dan Negara Xi Xia [西夏国], Pemerintahan Dinasti Song Utara maupun Dinasti Song Selatan selalu mendapat ancaman dari Negara tetangganya tersebut.</span></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-2455585186246898189" itemprop="description articleBody" style="color: #666666; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2000007629395px; width: 580px;">
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada Tahun 960, seorang Jenderal Dinasti Hou Zhou [后周] (Dinasti Zhou Lanjutan) yang bernama Zhao Kuang Yin [赵匡胤] melakukan kudeta terhadap Dinasti Hou Zhou dan memaksa Kaisar Zhou Gong Di [周恭帝] mundur dari tahta Kekaisarannya. Setelah berhasil, Zhao Kuang Yin menobatkan dirinya menjadi Kaisar dengan gelar Kaisar Song Tai Zu [宋太祖] dan menamakan Dinasti barunya dengan nama Dinasti Song. Dalam Sejarah, Dinasti Song yang didirikan oleh Zhao Kuang Yin ini disebut dengan “Dinasti Song Utara”. Selain Dinasti Song, terdapat juga Negara-negara lainnya yang juga merupakan perpecahan dari Dinasti Tang sebelumnya, diantaranya adalah Negara Hou Shu [后蜀], Negara Han Selatan [南汉], Negara Tang Selatan [南唐], Negara Wu Yue [吴越] dan Negara Han Utara [北汉]. Dengan tekad yang kuat, Kaisar Song Tai Zu (Zhao Kuang Yin) berjuang untuk mempersatukan kembali Daratan China dibawah kepemimpinannya yaitu Dinasti Song. Akhirnya pada tahun 974, Dinasti Song berhasil menyatukan kembali daratan China dengan mengalahkan Negara Hou Shu, Han selatan dan Tang Selatan. Negara-negara lainnya juga menyerahkan diri dan menyatakan negaranya berada dibawah kekuasaan Dinasti Song.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada zaman 5 Generasi 10 Negara [五代十国], Negara Jin pernah memberikan 16 propinsi di bagian utara daratan China kepada Negara Liao yaitu Negara yang didirikan oleh Suku Qi Dan [契丹]. Untuk merebut kembali wilayah tersebut, Kaisar kedua Dinasti Song yaitu Kaisar Song Tai Zong [宋太宗] dan juga Kaisar-kaisar penerus lainnya sering melakukan peperangan terhadap Negara Liao, tetapi tidak pernah membuahkan hasil. Akhirnya, Dinasti Song dan Negara Liao mengadakan perjanjian damai pada masa pemerintahaan Kaisar Song Zhen Zong [宋真宗], tetapi Dinasti Song harus memberikan upeti kepada Negara Liao setiap tahunnya. Perjanjian Damai tersebut dikenal dengan istilah “Zhan Yuan Zi Meng [澶渊之盟]”.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada awal terbentuknya Dinasti Song, Zhao Kuang Yin menetapkan kebijakan-kebijakan politik baru yang dapat memperkuat Kekuasaan Kaisar. Kebijakan-kebijakan tersebut diantaranya adalah mengurangi kekuatan Militer para Jenderal dan menyerahkan kekuasaan Militer sepenuhnya kepada Kaisar serta Mengurangi wewenang Pegawai Pemerintahan sehingga kekuasaan Kaisar semakin besar dan kuat. Dalam sistem Ujian seleksi Pejabat yang berbakat, penentu terakhir hasil ujian berada di tangan Kaisar, Kaisar menguji langsung para pengikut ujian sehingga orang yang benar-benar memiliki intelektual tinggi saja yang dapat menjabat posisi penting. Sistem Ujian yang langsung diseleksi oleh Kaisar merupakan hal yang pertama dalam sejarah karena belum pernah dilakukan oleh Kaisar-kaisar pada Dinasti sebelumnya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada masa pemerintahaan Kaisar Song Zhen Zong, Kaisar Song Ren Zong, Kaisar Song Ying Zong hingga pada Kaisar Song Shen Zong, Wilayah Dinasti Song sering diserang oleh Negara-negara Tetangganya dan ditambah lagi dengan ketidakmampuan Kaisar-kaisar yang memerintah, kondisi Dinasti Song menjadi sangat lemah dan tidak mengalami perkembangan yang berarti. Untuk mengatasi kondisi yang makin parah ini, Kaisar Song Shen Zong pada tahun 1069 menugaskan Wang An Shi [王安石] sebagai Perdana Menteri untuk melakukan perubahan dan menjalankan Sistem Pemerintahan Baru. Akan tetapi pengaruh Kelompok Konvensional yang sangat kuat menyebabkan Sistem Pemerintahan Baru tidak dapat diterapkan sebagai mestinya. Akhirnya Sistem Pemerintahan Baru tersebut dihapuskan pada masa pemerintahan Kaisar Song Zhe Zong [哲宗] yang menyebabkan kondisi Dinasti Song semakin terpuruk hingga menuju ke jalan keruntuhan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ketidakmampuan Kaisar dan juga Pejabat pemerintahan yang mementingkan diri sendiri menyebabkan Rakyat Dinasti Song melakukan perlawanan dan pemberontakan. Awal Dinasti Song terdapat pemberontakan Wang Xiao Bo [王小波] dan Li Shun [李顺] hingga pada akhir-akhir Dinasti Song terjadi lagi pemberontakan Fang La [方腊] dan Song Jiang [宋江] yang menyebabkan kondisi Dinasti Song semakin mengalami kemerosotan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada saat yang bersamaan, di bagian Utara, Negara Jin [金国] yang didirikan oleh Suku Nu Zhen [女真] menjadi semakin kuat hingga akhirnya berhasil memusnahkan Negara Liao. Setelah Negara Liao dimusnahkan, sasaran selanjutnya adalah Dinasti Song. Pada bulan 2 tahun 1125, Negara Jin mengadakan penyerangan secara besar-besaran terhadap Dinasti Song. Pasukan Militer Jin menggunakan strategi penyerangan 2 arah, Pasukan Militer arah Timur dipimpin oleh Jenderal Wo Bu Li [斡不离] dan Pasukan Militer arah Barat dipimpin olen Jenderal Zhan Han [粘罕]. Kedua Pasukan Militer tersebut menyerang Wilayah Tai Yuan dalam waktu yang bersamaan. Kondisi Dinasti Song semakin kacau hingga akhirnya Kaisar Song Hui Zong [宋徽宗] menyerahkan tahta kekaisaran kepada Putra Mahkotanya Zhao Heng [赵恒] (Kaisar Song Qin Zong [宋钦宗]) dengan maksud untuk lebih baik mengatasi kekacauan sehingga dapat memusatkan kekuatan dalam melawan Negara Jin. Pada saat tersebut, Pasukan Militer Jin sudah berada di seberang Sungai Huang dan sangat dekat dengan Ibukota Dinasti Song yaitu Kota Kai Feng [开封]. Kaisar Song Hui Zong sendiri melarikan diri ke Kota Jin Ling (sekarang Kota Nan Jing).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pasukan Militer Dinasti Song yang dipimpin oleh Perdana Menteri Li Gang [李纲] berhasil mengalahkan sementara Tentara Jin. Tetapi karena ketakutan dan ketidakmampuan Kaisar Song Hui Zong dan Kaisar Song Qin Zong yang hanya mengharapkan berdamai dengan Negara Jin. Kedua Kaisar tersebut akhirnya menyetujui pembayaran sejumlah uang ganti rugi dan menyerahkan sejumlah Wilayah kepada Negara Jin serta memecat Perdana Menteri Li Gang dan juga sejumlah Pejabat setia. Hal ini membuat Negara Jin semakin percaya diri dalam memusnahkan Dinasti Song. Pada tahun 1127, Pasukan Militer Jin menyerang lagi Ibukota Kai Feng dan menangkap Kaisar Song Hui Zong dan Kaisar Song Qin Zong serta merampas Harta benda dalam jumlah yang sangat banyak sekali. Dengan demikian, Dinasti Song Utara dinyatakan berakhir.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada Zaman Pemerintahan Dinasti Song, peperangan kerap terjadi, tetapi karena Dinasti Song berhasil menyatukan sebagian besar wilayah daratan China, masih juga terdapat daerah-daerah tertentu yang tenang dan terhindar dari peperangan. Daerah-daerah tersebut mengalami kemajuan dalam bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan. Karena kebutuhan perang, Teknologi produksi senjata dan bahan peledak juga berkembang dengan pesat. Selain Ilmu Pengetahun dan Teknologi, ilmu sastra juga mengalami kemajuan yang berarti, beberapa sastrawan terkenal yang muncul pada Dinasti Song antara lain Wang An Shi, Fang Zhong Yan dan Sima Kuang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Berdirinya Dinasti Song menandakan berakhirnya perpecahan di daratan China. Semenjak pemerintahan Dinasti Song, kondisi perpecahan tidak pernah muncul lagi. Dinasti Song memerintah daratan China selama 167 tahun dan akhirnya dimusnahkan oleh kekuatan suku minoritas yaitu Negara Jin.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Dinasti Song Utara dimusnahkan oleh Negara Jin, keturunan Kaisar Song kemudian membentuk kekuatan baru dan mendirikan Dinasti Song dibagian selatan daratan China. Dalam Sejarah, disebut dengan Dinasti Song Selatan (Nan Song [南宋]) (Tahun 1127 ~ 1279). Tetapi nasib Dinasti Song Selatan juga hampir sama dengan Dinasti Song Utara yakni selalu mendapat ancaman dari Kerajaan Negara Jin.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Daftar Kaisar-kaisar Dinasti Song dalam Sejarah China – Dinasti Song merupakan Dinasti yang berkuasa di daratan China pada tahun 960 -1279. Sejarah Dinasti Song dibagi menjadi dua, yaitu Dinasti Song Utara (tahun 960 – 1127) dan Dinasti Song Selatan (tahun 1127 – 1279). Dinasti Song didirikan oleh Kaisar Pertamanya yang bernama Zhao Kuang Yin [赵匡胤] dengan gelar Kaisar Song Tai Zu [宋太祖] dan berakhir di tangan Kaisar Song Di Bing [宋帝昺]. Marga Kaisar-kaisar Dinasti Song adalah Marga Zhao [赵]. Secara keseluruhan, Dinasti Song memiliki 18 Kaisar yang diantaranya 9 Kaisar di Dinasti Song Utara dan 9 Kaisar di Dinasti Song Selatan.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Daftar Kaisar-kaisar Dinasti Song</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Berikut ini adalah daftar Kaisar-kaisar Dinasti Song yang pernah berkuasa dalam Sejarah China :</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Song Utara (Tahun 960 – 1279)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Song Utara adalah Dinasti yang didirikan oleh Kaisar Song Tai Zu yang beribukota di Kota Kai Feng [开封]. Berikut ini adalah Kaisar-kaisar yang pernah berkuasa pada Zaman Dinasti Song Utara :</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">1. Kaisar Song Tai Zu [宋太祖]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Kuang Yin [赵匡胤]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 927</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 960 – 976</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 50 tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Merupakan Kaisar pendiri Dinasti Song dengan melakukan kudeta terhadap Dinasti Hou Zhou [后周].</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">2. Kaisar Song Tai Zong [宋太宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Guang Yi [赵光义]; nama asli Zhao Kuang Yi [赵匡义]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 939</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 976 – 997 (21 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 59 tahun di Istana Bian Jing [汴京]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Zhao Kuang Yi adalah adik dari Kaisar Song Tai Zu dan merupakan salah satu Jenderal yang membantu kakaknya yaitu Zhao Kuang Yin melakukan kudeta terhadap Dinasti Hou Zhou.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">3. Kaisar Song Zhen Zong [宋真宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Heng [赵恒]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 968</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 997 – 1022 (25 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 55 tahun di Istana Bian Jing [汴京]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">4. Kaisar Song Ren Zong [宋仁宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Zhen [赵祯]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1010</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1022 – 1063 (41 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 54 tahun di Istana Bian Jing [汴京].</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">5. Kaisar Song Ying Zong [宋英宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Shu [赵曙]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1032</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1063 – 1067 (25 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 36 tahun di Istana Bian Jing [汴京].</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">6. Kaisar Song Shen Zong [宋神宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Xu [赵頊]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1048</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1067 – 1085 (18 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 38 tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">7. Kaisar Song Zhe Zong [宋哲宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Xu [赵煦]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1076</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1085 – 1100 (15 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 24 tahun.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">8. Kaisar Song Hui Zong [宋徽宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Ji [赵佶]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1082</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1100 – 1125 (25 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 54 tahun pada tahun 1135 di Kota Wu Guo [五国城] (Sekarang di Provinsi Heilongjiang Kota Yilan).</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Anak ke-11 dari Kaisar Song Shen Zong, Adik dari Kaisar Song Zhe Zong. Kaisar Song Hui Zong juga merupakan seorang Pelukis dan ahli kaligrafi. Tetapi karena kalah perang dalam melawan Kerajaan Jin, Kaisar Song Hui Zong terpaksa melepaskan tahta kekaisaran dan menyerahkan kepada Putranya Zhao Huan [赵桓] dengan gelar Kaisar Song Qin Zong. Kaisar Song Hui Zong sendiri menyebut dirinya sebagai Tai Shang Huang [太上皇] yang artinya Ayahnya Kaisar. Pada Tahun 1127, Kaisar Song Hui Zong dan Kaisar Song Qin Zong bersama-sama ditahan oleh Kerajaan Jin yang kemudian dibawa ke perbatasan Utara.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">9. Kaisar Song Qin Zong [宋钦宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Huan [赵桓]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1100</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1126 – 1127 (1 tahun 2 bulan)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 57 tahun pada tahun 1156 di Kota Yan Jing [燕京].</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Song Qin Zong merupakan Kaisar terakhir Dinasti Song, bersama Ayahnya ditahan oleh Kerajaan Jin pada tahun 1127.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
</div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Dinasti Song Selatan (Tahun 1127 – 1279)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Ditangkapnya Kaisar Song Qin Zong di tahun 1127 oleh Kerajaan Jin menandakan berakhirnya kekuasaan Dinasti Song Utara. Putra ke-9 Kaisar Song Hui Zong (Adik dari Kaisar Song Qin Zong) yaitu Zhao Gou [赵構] kemudian naik tahta dan memindahkan Ibukotanya ke Kota Ying Tian [应天]. Dalam Sejarah, Kekuasaan yang dipimpin oleh Zhao Gou disebut dengan Dinasti Song Selatan. Berikut ini adalah Kaisar-kaisar yang pernah berkuasa di Dinasti Song Selatan :</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">1. Kaisar Song Gao Zong [宋高宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Gou [赵構]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1107</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1127 – 1162 (35 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 81 tahun pada tahun 1187.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada tahun 1162 menyerahkan tahta Kekaisaran kepada Putranya Zhao Shen [赵昚] dan menobatkan dirinya sebagai Tai Shang Huang.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">2. Kaisar Song Xiao Zong [宋孝宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Shen [赵昚]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1127</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1162 – 1189 (27 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 63 tahun pada tahun 1194.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada tahun 1189 menyerahkan tahta kekaisaran kepada Putranya Zhao Dun [赵惇]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">3. Kaisar Song Guang Zong [宋光宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Dun [赵惇]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1147</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1189 – 1194 (5 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 54 tahun pada tahun 1200.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Pada tahun 1194 terpaksa menyerahkan tahtanya kepada putranya Zhao Kuo [赵扩].</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">4. Kaisar Song Ning Zong [宋宁宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Kuo [赵扩]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1168</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1194 – 1224 (30 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 55 tahun pada tahun 1224.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">5. Kaisar Song Li Zong [宋理宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Yun [赵昀]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1205</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1224 – 1264 (40 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 60 tahun pada tahun 1224.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">6. Kaisar Song Du Zong [宋度宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Qi [赵祺]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1240</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1264 – 1274 (10 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 35 tahun pada tahun 1274.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">7. Kaisar Song Gong Zong [宋恭帝]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Xian [赵隰]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1271</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1274 – 1276 (10 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 53 tahun pada tahun 1323.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Naik Tahta sebagai Kaisar pada usia 4 tahun, merupakan anak kedua dari Kaisar Song Du Zong. Pada tahun 1276, pasukan militer Mongol (Dinasti Yuan) menyerang Ibukota Dinasti Song Selatan dan memaksa Kaisar Song Gong Zong menyerah. Akhirnya Song Gong Zong ditawan oleh Pasukan Mongol. Tahun 1289, tiba-tiba Kaisar Yuan yaitu Kubilai Khan memberikan sejumlah harta kepada Zhao Xian (sudah tidak menjabat Kaisar lagi) dan meminta Zhao Xian untuk menjadi Biksu di Tibet. Zhao Xian yang saat itu berusia 19 tahun pun menurutinya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">8. Kaisar Song Duan Zong [宋端宗]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Shi [赵昰]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1269</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1276 – 1278 (2 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 11 tahun pada tahun 1278.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Setelah Dinasti Yuan berhasil menduduki Ibukota Dinasti Song Selatan, Zhao Shi yang berusia 7 tahun naik tahta menjadi Kaisar di pengungsiannya. Dalam pelariannya menghindari kejaran pasukan Dinasti Yuan, Kaisar Song Duan Zong akhirnya meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">9. Kaisar Song Di Bing [宋帝昺]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Nama Asli : Zhao Bing [赵昺]</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Tahun Kelahiran : 1272</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Masa Pemerintahan : 1278 – 1279 (2 tahun)</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Wafat pada usia 8 tahun pada tahun 1279.</span></div>
<div dir="auto" name="BB10" style="font-family: sans-serif;">
<span style="background-color: white;">Kaisar Song Di Bing sering juga disebut dengan Raja Song Wei Wang [宋卫王] merupakan Kaisar yang terakhir dalam sejarah Dinasti Song Selatan. Kaisar yang berusia 8 tahun ini akhirnya terpaksa bunuh diri dengan menenggelamkan diri ke dalam laut bersama nenek Surinya.</span></div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-15852613060033409352016-01-21T05:49:00.001-08:002016-07-28T05:16:26.936-07:00Perlawanan Rakyat dan Bangsa Indonesia Melawan VOC<div class="td-post-header" style="box-sizing: border-box; font-family: verdana, geneva, sans-serif; line-height: 21px;">
<div style="font-size: 14px;">
</div>
<div class="td-post-header" style="box-sizing: border-box;">
<span style="color: #222222; font-size: large; line-height: 26px; text-align: justify;">a. Perlawanan Rakyat Maluku Melawan VOC</span></div>
<div class="td-post-content" style="box-sizing: border-box; color: #222222; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-top: 21px; padding-bottom: 16px;">
<div dir="ltr" style="box-sizing: border-box;" trbidi="on">
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
Pada tahun 1605 Belanda mulai memasuki wilayah Maluku dan berhasil merebut benteng Portugis di Ambon. Praktik monopoli dengan sistem pelayaran hongi menimbulkan kesengsaran rakyat. Pada tahun 1635 muncul perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC di bawah pimpinan Kakiali, Kapten Hitu. Perlawanan segera meluas ke berbagai daerah. Oleh karena kedudukan VOC terancam, maka Gubernur Jederal Van Diemen dari Batavia dua kali datang ke Maluku (1637 dan 1638) untuk menegakkan kekuasaan Kompeni. Untuk mematahkan perlawanan rakyat Maluku, Kompeni menjanjikan akan memberikan hadiah besar kepada siapa saja yang dapat membunuh Kakiali. Akhirnya seorang pengkhianat berhasil membunuh Kakiali.</div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
Dengan gugurnya Kakiali, untuk sementara Belanda berhasil mematahkan perlawanan rakyat Maluku, sebab setelah itu muncul lagi perlawanan sengit dari orang-orang Hitu di bawah pimpinan Telukabesi. Perlawanan ini baru dapat dipadamkan pada tahun 1646. Pada tahun 1650 muncul perlawanan di Ambon yang dipimpin oleh Saidi. Perlawanan meluas ke daerah lain, seperti Seram, Maluku, dan Saparua. Pihak Belanda agak terdesak, kemudian minta bantuan ke Batavia. Pada bulan Juli 1655 bala bantuan datang di bawah pimpinan Vlaming van Oasthoom dan terjadilah pertempuran sengit di Howamohel. Pasukan rakyat terdesak, Saidi tertangkap dan dihukum mati, maka patahlah perlawanan rakyat Maluku.</div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
Sampai akhir abad ke-17 tidak ada lagi perlawanan menentang VOC. Pada akhir abad ke-18, muncul lagi perlawanan rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Jamaluddin, namun segera dapat ditangkap dan diasingkan ke Sailan (Sri Langka). Menjelang akhir abad ke-18 (1797) muncullah perlawanan besar rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Nuku dari Tidore. Sultan Nuku berhasil merebut kembali Tidore dari tangan VOC. Akan tetapi setelah Sultan Nuku meninggal (1805), VOC dapat menguasai kembali wilayah Tidore.</div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<b style="box-sizing: border-box;">Perlawanan Pattimura (1817)</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKt0Kz_VNsm3e0l86YwFWoMVnZd0ivMmIbwcdClbHiblOWftCmkascClghlxCAeYuPfOrfY3ktnCE-kGPQ3gY-Kvd8qz-dQ-k9T66LRoB9Pz2GyzvwqKjeylvTuyZGfkDh1OC4Dz2Lu8XB/s1600/Pattimura-ahmad-lussy-1783-1817-jpeg.image_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKt0Kz_VNsm3e0l86YwFWoMVnZd0ivMmIbwcdClbHiblOWftCmkascClghlxCAeYuPfOrfY3ktnCE-kGPQ3gY-Kvd8qz-dQ-k9T66LRoB9Pz2GyzvwqKjeylvTuyZGfkDh1OC4Dz2Lu8XB/s1600/Pattimura-ahmad-lussy-1783-1817-jpeg.image_.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
Perlawanan Pattimura terjadi di Saparua, yaitu sebuah kota kecil di dekat pulau Ambon. Sebab-sebab terjadinya perlawanan terhadap Belanda adalah :</div>
<ol style="box-sizing: border-box; padding: 0px; text-align: justify;">
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Rakyat Maluku menolak kehadiran Belanda karena pengalaman mereka yang menderita dibawah VOC</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Pemerintah Belanda menindas rakyat Maluku dengan diberlakukannya kembali penyerahan wajib dan kerja wajib</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Dikuasainya benteng Duursteide oleh pasukan Belanda</li>
</ol>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
Akibat penderitaan yang panjang rakyat menetang Belanda dibawah pimpinan Thomas Matulesi atau Pattimura. Tanggal 15 Mei 1817 rakyat Maluku mulai bergerak dengan membakar perahu-perahu milik Belanda di pelabuhan Porto. Selanjutnya rakyat menyerang penjara Duurstede. Residen Van den Berg tewas tertembak dan benteng berhasil dikuasai oleh rakyat Maluku.</div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
Pada bulan Oktober 1817 pasukan Belanda dikerahkan secara besar-besaran, Belanda berhasil menangkap Pattimura dan kawan-kawan dan pada tanggal 16 Nopember 1817 Pattimura dijatuhi hukuman mati ditiang gantungan, dan berakhir perlawanan rakyat Maluku. </div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<br style="box-sizing: border-box;" />
<b style="box-sizing: border-box;">b. Mataram Menghadapi VOC</b><br />
<b style="box-sizing: border-box;"><br /></b>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi79hRDA9mM-C5d9mBekZSsd32P5DgbQYTucA7wuzLaIhJ2RXXULUIUb8a4Ka3xGWH6cuod1GtIsxCocZygiahWS1GEKvLxwmvbP04rZWdZ_vejlzJ3fJ-lJghwyosHIF0Fgvu9IBksW231/s1600/agung_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi79hRDA9mM-C5d9mBekZSsd32P5DgbQYTucA7wuzLaIhJ2RXXULUIUb8a4Ka3xGWH6cuod1GtIsxCocZygiahWS1GEKvLxwmvbP04rZWdZ_vejlzJ3fJ-lJghwyosHIF0Fgvu9IBksW231/s200/agung_1.jpg" width="181" /></a></div>
<b style="box-sizing: border-box;"><br /></b><b style="box-sizing: border-box;"><br /></b>Sultan Agung (1613-1645) adalah raja terbesar Mataram yang bercita-cita: (1) mempersatukan seluruh Jawa di bawah Mataram, dan (2) mengusir Kompeni (VOC) dari Pulau Jawa. Untuk merealisir cita-citanya, ia bermaksud membendung usaha-usaha Kompeni menjalankan penetrasi politik dan monopoli perdagangan.</div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<br style="box-sizing: border-box;" />
Pada tanggal 18 Agustus 1618, kantor dagang VOC di Jepara diserbu oleh Mataram. Serbuan ini merupakan reaksi pertama yang dilakukan oleh Mataram terhadap VOC. Pihak VOC kemudian melakukan balasan dengan menghantam pertahanan Mataram yang ada di Jepara. Sejak itu, sering terjadi perlawanan antara keduanya, bahkan Sultan Agung berketetapan untuk mengusir Kompeni dari Batavia.</div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
Serangan besar-besaran terhadap Batavia, dilancarkan dua kali. Serangan pertama, pada bulan Agustus 1628 dan dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang I di bawah pimpinan Baurekso dan Dipati Ukur, sedangkan gelombang II di bawah pimpinan Suro Agul-Agul, Manduroredjo, dan Uposonto. Batavia dikepung dari darat dan laut selama tiga bulan, tetapi tidak menyerah. Bahkan sebaliknya, tentara Mataram akhirnya terpukul mundur.</div>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
Serangan kedua dilancarkan pada bulan September 1629 di bawah pimpinan Dipati Purbaya dan Tumenggung Singaranu. Akan tetapi serangan yang kedua ini pun juga mengalami kegagalan. Kegagalan serangan-serangan tersebut disebabkan:</div>
<ol style="box-sizing: border-box; padding: 0px; text-align: justify;">
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Kalah persenjataan.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Kekurangan persediaan makanan, karena lumbung-lumbung persediaan makanan yang dipersiapkan di Tegal, Cirebon, dan Kerawang telah dimusnahkan oleh Kompeni.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Jarak Mataram – Batavia terlalu jauh.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Datanglah musim penghujan, sehingga taktik Sultan Agung untuk membendung sungai Ciliwung gagal.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Terjangkitnya wabah penyakit yang menyerang prajurit Mataram.</li>
</ol>
<div style="box-sizing: border-box; text-align: justify;">
<div style="box-sizing: border-box;">
<div style="text-align: justify;">
<b style="box-sizing: border-box;">c. Perlawanan Trunojoyo (1674-1680)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a href="https://tedy08067.files.wordpress.com/2011/05/ilustrasi_trunojoyo1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://tedy08067.files.wordpress.com/2011/05/ilustrasi_trunojoyo1.jpg" style="-webkit-user-select: none;" /></a>Trunojoyo, seorang keturunan bangsawan dari Madura tidak senang terhadap Amangkurat I, karena pemerintahannya yang sewenang-wenang dan menjalin hubungan dengan Kompeni. Perlawanan Trunojoyo di mulai pada tahun 1674, dengan menyerang Gresik. Dengan berpusat </div>
di Demung (dekat Panarukan), Trunojoyo melakukan penyerangan dan dalam waktu singkat telah berhasil menguasai beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah bahkan sampai pusat Mataram di Plered (Yogyakarta). Dalam perlawanan ini, Trunojoyo dibantu oleh Raden Kajoran, Macan Wulung, Karaeng Bontomarannu, dan Karaeng Galesung.</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
<br style="box-sizing: border-box;" />
Pada tanggal 2 Juli 1677, pasukan Trunojoyo telah berhasil menduduki Plered, ibukota Mataram. Amangkurat I yang sering sakit bersama putra mahkota, Adipati Anom melarikan diri untuk minta bantuan kepada Kompeni di Batavia. Dalam perjalanan, Amangkurat I meninggal di Tegal Arum (selatan Tegal), sehingga dikenal dengan sebutan Sultan Tegal Arum. Adipati Anom kemudian menaiki takhta dengan gelar Amangkurat II. Untuk menghadapi Trunojoyo, Amangkurat II minta bantuan Kompeni, akan tetapi tidak ke Batavia namun ke Jepara. Pimpinan Kompeni (VOC) Speelman menerima dengan baik Amangkurat II dan bersedia membantu dengan suatu perjanjian (1678) yang isinya:</div>
<ol style="box-sizing: border-box; padding: 0px;">
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">VOC mengakui Amangkurat II sebagai raja Mataram.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">VOC mendapatkan monopoli dagang di Mataram.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Seluruh biaya perang harus diganti oleh Amangkurat II</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Sebelum hutangnya lunas, pantai utara Jawa digadaikan kepada VOC.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Mataram harus menyerahkan daerah Kerawang, Priangan, Semarang dan sekitarnya kepada VOC.</li>
</ol>
<div style="box-sizing: border-box;">
Setelah perjanjian ini ditandatangani penyerangan di mulai. Pada waktu itu Trunojoyo telah berhasil mendirikan istana di Kediri dengan gelar Prabu Maduretno. Tentara VOC di bawah pimpinan Anthonie Hurdt, yang dibantu oleh tentara Aru Palaka dari Makasar, Kapten Jonker dari Ambon beserta tentara Mataram menyerang Kediri. Dengan mati-matian tentara Trunojoyo menghadapi pasukan gabungan Mataram-VOC, tetapi akhirnya terpukul mundur. Pasukan Trunojoyo terus terdesak, masuk pegunungan dan menjalankan perang gerilya. Demi keselamatan sebagian pengikutnya, pada tanggal 25 Desember 1679 menyerah dan akhirnya gugur ditikam keris oleh Amangkurat II pada tanggal 2 Januari 1680. Dengan gugurnya Trunojoyo, terbukalah jalan bagi VOC untuk meluaskan wilayah dan kekuasaannya di Mataram.</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
<br style="box-sizing: border-box;" />
<b style="box-sizing: border-box;">d. Perlawanan Untung Suropati (1868-1706)</b><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7SnMlMNQFoBBRe5p7HtpYy2HgERfcAY-ylW-v6QEODECN96PY_zMovio1YhfsIwWk1-HN-Jg-UDpOvPWYhHbm6INIOdyDAQ-t09sL5TGQdIZDLP0y0zrET-NE9qj3jgsoRwJ7CLqmSrZh/s1600/untung_surapati.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7SnMlMNQFoBBRe5p7HtpYy2HgERfcAY-ylW-v6QEODECN96PY_zMovio1YhfsIwWk1-HN-Jg-UDpOvPWYhHbm6INIOdyDAQ-t09sL5TGQdIZDLP0y0zrET-NE9qj3jgsoRwJ7CLqmSrZh/s1600/untung_surapati.jpg" /></a>Untung, menurut cerita adalah seorang putra bangsawan dari Bali, yang dibawa pegawai VOC ke Batavia. Semula Untung dijadikan tentara VOC di Batavia. Dalam peristiwa Cikalong (1684), merasa harga dirinya direndahkan, maka Untung berbalik melawan VOC.</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
<br style="box-sizing: border-box;" />
Dengan peristiwa Cikalong tersebut, Untung tidak kembali ke Batavia, namun melanjutkan perlawanan menuju Cirebon. Di Cirebon terjadi perkelahian dengan Suropati dan Untung menang sehingga namanya digabungkan menjadi Untung Suropati. Dari Cirebon Untung terus melanjutkan perjalanan menuju Kartasura, dan disambut baik oleh Amangkurat II yang telah merasakan beratnya perjanjian yang dibuat dengan VOC. Pada tahun 1686, datanglah utusan VOC di Kartasura di bawah pimpinan Kapten Tack dengan maksud: (1) merundingkan soal hutang Amangkurat II, dan (2) menangkap Untung. Amangkurat II menghindari pertemuan ini dan terjadilah pertempuran.</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
Kapten Tack bersama anak buahnya berhasil dihancurkan oleh Untung, dan Untung kemudian melanjutkan perjalanan ke Jawa Timur hingga sampai di Pasuruan. Di Pasuruan inilah Untung Suropati berhasil mendirikan istana dan mengangkat dirinya menjadi adipati dengan gelar Adipati Ario Wironegoro, dengan wilayah seluruh Jawa Timur, antara lain Blambangan, Pasuruhan, Probolinggo, Malang, Kediri dan Bangil. Di Bangil, dibangun perbentengan guna menghadapi VOC.</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
Pada tahun 1703, Amangkurat II wafat, putra mahkota Sunan Mas naik takhta. Raja baru ini benci terhadap Belanda dan condong terhadap perlawanan Untung. Pangeran Puger (adik Amangkurat II) yang ingin menjadi raja, pergi ke Semarang dan minta bantuan kepada VOC agar diakui sebagai raja Mataram. Pada tahun 1704, Pangeran Puger dinobatkan menjadi raja dengan gelar Paku Buwono I. Pada tahun 1705 Paku Buwono I dan VOC menyerang Mataram. Sunan Mas melarikan diri dan bergabung dengan pasukan Untung di Jawa Timur.</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
<br style="box-sizing: border-box;" />
Oleh pihak Kompeni di Batavia, dipersiapkan pasukan secara besar-besaran untuk menyerang Pasuruan. Di bawah pimpinan Herman de Wilde, pasukan Kompeni berhasil mendesak perlawanan Untung. Dalam perlawanan di Bangil, Untung Suropati terluka dan akhirnya pada tanggal 2 Oktober 1706 gugur. Jejak perjuangannya diteruskan oleh putra-putra Untung, namun akhirnya berhasil dipatahkan oleh Kompeni. Bahkan Sunan Mas sendiri akhirnya menyerah, kemudian dibawa ke Batavia, dan diasingkan ke Sailan (1708).</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
<b style="box-sizing: border-box;">e. Makasar Menghadapi VOC</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCaOW_2ZjlycdhmbX9WnC0vdNJrrpPjI55-YwF6-3NPLgie1s4pZ_P4-1JDyE7ccBGsUlRL-ZSyf9E-oyc2ICV47FkOH4q3FShF-f4Vbpi2gd_lPPR9wV59JWZC6oL6cLSg_Fb1j0sr1Ht/s1600/hasannudin_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCaOW_2ZjlycdhmbX9WnC0vdNJrrpPjI55-YwF6-3NPLgie1s4pZ_P4-1JDyE7ccBGsUlRL-ZSyf9E-oyc2ICV47FkOH4q3FShF-f4Vbpi2gd_lPPR9wV59JWZC6oL6cLSg_Fb1j0sr1Ht/s200/hasannudin_1.jpg" width="186" /></a></div>
Pada abad ke-17 di Sulawesi Selatan telah muncul beberapa kerajaan kecil seperti Gowa, Tello, Sopeng, dan Bone. Di antara kerajaan tersebut yang muncul menjadi kerajaan yang paling kuat ialah Gowa, yang lebih dikenal dengan nama Makasar. Adapun faktor-faktor yang mendorong perkembangan Makasar, antara lain :</div>
<ol style="box-sizing: border-box; padding: 0px;">
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Letak Makasar yang sangat strategis dalam lalu lintas perdagangan Malaka-Batavia-Maluku.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Timbulnya Banjarmasin sebagai daerah penghasil lada, yang hasilnya dikirim ke Makasar.</li>
</ol>
<div style="box-sizing: border-box;">
Usaha penetrasi kekuasaan terhadap Makasar oleh VOC dalam rangka melaksanakan monopolinya menyebabkan hubungan Makasar – VOC yang semula baik menjadi retak bahkan akhirnya menjadi perlawanan. Hal ini dikarenakan Makasar selalu menerobos monopoli VOC dan selalu membantu rakyat Maluku melawan Kompeni. Pertempuran besar meletus pada tahun 1666, ketika Makasar di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin (1654-1670). Dalam hal ini VOC berkoalisi dengan Kapten Jonker dari Ambon, Aru Palaka dari Bone, dan di pihak VOC sendiri dipimpin oleh Speelman. Makasar dikepung dari darat dan laut, yang akhirnya pertahanan Makasar berhasil dipatahkan oleh VOC. Para pemimpin yang tidak mau menyerah, seperti Karaeng Galesung dan Karaeng Bontomarannu melarikan diri ke Jawa (membantu perlawanan Trunojoyo). Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani <i style="box-sizing: border-box;"><b style="box-sizing: border-box;">Perjanjian Bongaya </b></i>pada tanggal 18 November 1667, yang isinya :</div>
<ol style="box-sizing: border-box; padding: 0px;">
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Wilayah Makasar terbatas pada Goa, wilayah Bone dikembalikan kepada Aru Palaka.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Kapal Makasar dilarang berlayar tanpa izin VOC.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Makasar tertutup untuk semua bangsa, kecuali VOC dengan hak monopolinya.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Semua benteng harus dihancurkan, kecuali satu benteng Ujung Pandang yang kemudian diganti dengan nama Benteng Roterrdam.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Makasar harus mengganti kerugian perang sebesar 250.000 ringgit.</li>
</ol>
<div style="box-sizing: border-box;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
Sultan Hasanuddin walaupun telah menandatangani perjanjian tersebut, karena dirasa sangat berat dan sangat menindas; maka perlawanan muncul kembali (1667-1669). Makasar berhasil dihancurkan dan dinyatakan menjadi milik VOC.</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
<br style="box-sizing: border-box;" />
<b style="box-sizing: border-box;">f. Perlawanan Banten Melawan VOC</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br style="box-sizing: border-box;" />
Pada waktu orang-orang Belanda datang pertama kali di Banten (1596), Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad. Pada saat itu Banten telah berkembang menjadi kota bandar yang ramai. Wilayah Banten meliputi seluruh Banten, Priangan, dan Cirebon. Maksud kedatangan Belanda yang semula berdagang, maka disambut dengan baik. Akan tetapi setelah Kompeni malakukan monopoli dan penetrasi politik, hubungan Banten – VOC menjadi buruk, bahkan sering terjadi pertentangan; lebih-lebih setelah VOC berhasil menduduki kota Jayakarta pada tahun 1619.</div>
<div style="box-sizing: border-box;">
<br style="box-sizing: border-box;" />
Pertentangan Banten – VOC menjadi perlawanan besar, setelah Banten di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtoyoso ( 1651 – 1682). Dalam hal ini VOC melakukan politik “devide et impera”. Pada tahun 1671 Sultan Ageng Tirtoyoso mengangkat putra mahkota (dikenal dengan sebutan Sultan Haji karena pernah naik haji) sebagai pembantu yang mengurusi urusan dalam negeri, sedangkan urusan luar negeri dipercayakan kepada Pangeran Purboyo ( adik Sultan Haji). Atas hasutan VOC, Sultan Haji mencurigai ayahnya dan menyatakan bahwa ayahnya ingin mengangkat Pangeran Purboyo sebagai raja Banten. Pada tahun 1680, Sultan Haji berusaha merebut kekuasaan, sehingga terjadilah perang terbuka antara Sultan Haji yang dibantu VOC melawan Sultan Ageng Tirtoyoso (ayahnya) yang dibantu Pangeran Purboyo. Sultan Ageng Tirtoyoso dan Pangeran Purboyo terdesak ke luar kota, dan akhirnya Sultan Ageng Tirtoyoso berhasil di tawan oleh VOC; sedangkan Pangeran Purboyo mengundurkan diri ke daerah Priangan. Pada tahun 1682 Sultan Haji dipaksa oleh VOC untuk menandatangani suatu perjanjian yang isinya :</div>
<ol style="box-sizing: border-box; padding: 0px;">
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">VOC mendapat hak monopoli dagang di Banten dan daerah pengaruhnya.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Banten dilarang berdagang di Maluku.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Banten melepaskan haknya atas Cirebon.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin-left: 21px;">Sungai Cisadane menjadi batas wilayah Banten dengan VOC.</li>
</ol>
<div style="box-sizing: border-box;">
Sejak adanya perjanjian ini, maka penguasa Banten sebenarnya ialah VOC.</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-39089332577919417842016-01-21T05:20:00.002-08:002016-04-30T05:55:55.367-07:00Sejarah VOC di Indonesia<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj1X9XJwdMc-l2GTqyZnPJt3g3zzx1TobvtYw3ceH7bYuRYb-TTp7rMu2VD2Nqvv2G76Ikk8ngHrvMAvxP7EinASxfRnAnR1WAKwlAz_bkPHl0SOysO4FM2vSN7Ma_LZbuaMzcEg2i6DEg/s1600/Sejarah-VOC-di-Indonesia.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj1X9XJwdMc-l2GTqyZnPJt3g3zzx1TobvtYw3ceH7bYuRYb-TTp7rMu2VD2Nqvv2G76Ikk8ngHrvMAvxP7EinASxfRnAnR1WAKwlAz_bkPHl0SOysO4FM2vSN7Ma_LZbuaMzcEg2i6DEg/s320/Sejarah-VOC-di-Indonesia.png" width="320" /></a></div>
<br /></div>
Sejarah VOC di Indonesia merupakan bagian dari masa kolonisasi Eropa yang terjadi pada tahun 1512 hingga tahun 1850 dan berlanjut pada tahun 1945 hingga 1950. Setelah sebelumnya berhasil mengusir pergi Portugis, pihak Belanda mendirikan kantor cabang VOC di Indonesia dengan pos pertama yang mereka dirikan terletak di daerah Banten pada tahun 1603 dan di Jayakarta yang nantinya berubah nama menjadi Batavia pada tahun 1611. Meskipun tujuan awal mereka datang ke Indonesia adalah untuk memonopoli tukar menukar rempah, mereka yang biasa menggunakan kekerasan untuk mendapatkan rempah kemudian mulai terlibat dalam masalah-masalah politik yang terjadi di sekitaran pulau Jawa sehingga tidak jarang mereka terlibat perang di beberapa daerah sebelum akhirnya dinyatakan bangkrut pada tahun 1800 dan segala kepentingan di Indonesia diserahkan kepada pemerintahan Hindia Belanda.<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;">Awal Mula Tibanya VOC di Indonesia</span><br />
Sejarah VOC di Indonesia mungkin tidak akan terjadi jika pada tahun 1596, anggota ekspedisi Belanda tidak kehilangan setengah kru kapalnya, tidak membunuh pangeran Jawa, dan tidak kehilangan kapal namun berhasil kembali ke Belanda dengan rempah yang banyak. Dari ekspedisi yang juga butuh biaya besar baik materi maupun nyawa pasukan mereka, pihak Belanda mendapatkan untung yang sangat besar dari penjualan rempah yang berhasil mereka dapatkan. Hal tersebut mendorong mereka untuk melakukan ekspedisi lagi dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih tinggi. Demi menekan timbulnya pesaing yang akan memotong keuntungan mereka, pemerintah Belanda menyatukan para perusahaan perdagangan yang saling bersaing menjadi sebuah perusahaan besar dengan nama Vereenigde Oostindische Compagnie (Persatuan Dagang Hindia Timur, VOC). Pada tahun 1602, States-General Belanda memberikan VOC kebebasan untuk melakukan monopoli rempah di Asia selama 21 tahun, dan VOC juga dianugerahi kekuatan quasi-pemerintahan termasuk kemampuan untuk mengadakan perang, memenjarakan dan membunuh tawanan, membuat perjanjian, mengeluarkan uang, dan mendirikan koloni.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEign1xoITH9-kdrqJgjkdVafq5RfjFZz6sNPUy1r5nT2Sn46kijewuNXH1SjDiJGx6VFMjPVAEG4LxfBWoTEo4wMcr6GfNU30a56_GsMEMd-R647zpSDos0bu3kdYHVL3V93l9FVC7-CpyK/s1600/imagesrt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEign1xoITH9-kdrqJgjkdVafq5RfjFZz6sNPUy1r5nT2Sn46kijewuNXH1SjDiJGx6VFMjPVAEG4LxfBWoTEo4wMcr6GfNU30a56_GsMEMd-R647zpSDos0bu3kdYHVL3V93l9FVC7-CpyK/s1600/imagesrt.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Koin Dimasa Kekuasaan VOC</span></div>
<br />
Sejarah VOC di Indonesia pertama kali tercatat ketika pada tahun 1603, mereka mendirikan pos perdagangan permanen di Banten yang terletak di bagian barat daya Jawa. Pos kedua mereka didirikan pada tahun 1611 di Jayakarta. Pada tahun 1604, pihak VOC kembali menjalankan pelayaran kedua mereka dan kali ini yang menjadi target adalah Maluku. Pada masa dimana banyak terjadi pendirian pos dagang ini, mulai terjadi kompetisi di sekitar Nusantara antara Inggris dan Belanda dalam hal akses terhadap rempah-rempah. Akhirnya, persetujuan diplomatis dan kerjasama antara Inggris dan Belanda mengenai perdagangan rempah berakhir dengan Pembantaian Ambon dimana 10 pasukan Inggris ditangkap, disiksa, dan dibunuh sebagai hasil dari konspirasi mereka kepada pemerintahan Belanda. Kejadian tersebut menuntut Inggris menarik seluruh pasukan yang telah mereka tempatkan di Indonesia kecuali Banten.<br />
<br />
Pendudukan Absolut VOC akan Indonesia<br />
Pada tahun 1610 hingga 1619, sejarah VOC di Indonesia terfokus pada posisi markas besar mereka yang berada di Ambon. Meskipun markas mereka ada di daerah yang merupakan pusat produksi rempah, daerah tersebut adalah area yang jauh dari rute dagang Asia dan aktivitas VOC lainnya yang membentang dari Afrika hingga Jepang. Karena hal ini, mereka mulai mencari daerah baru sebagai markas besar dan beberapa daerah mulai menjadi perhitungan. Salah satu daerah yang sempat mereka jadikan markas adalah selat Malaka yang dinilai strategis, tapi sayangnya Portugis sudah menduduki daerah tersebut dan membuatnya menjadi berbahaya. Baru pada tahun 1619 ketika Jan Pieterszoon Coen diangkat menjadi Gubernur Jenderal VOC, serangan terhadap Banten dilaksanakan dengan pasukan yang berisi 19 kapal, dan dari sisa-sisa Jayakarta, mereka membangun kota baru yang diberi nama Batavia sebagai markas baru.<br />
<br />
Pada masa pemerintahan Coen, keberadaan VOC di Indonesia semakin kuat dengan idenya untuk membuat Batavia sebagai pusat dagang intra-Asia yang membentang dari Jepang ke Tiongkok, Burma, Kepulauan Indonesia, Ceylon, dan bahkan Persia. Hal ini ia peroleh dengan mempekerjakan prajurit sewaan dari Ambon dan buruh Tiongkok untuk mengembangkan ambisinya. Meskipun rencana ini tidak berhasil direalisasikan, Coen berhasil memperkuat kekuatan VOC di Indonesia dengan membuat aliansi bersama Sultan Ternate pada tahun 1607 untuk mengontrol produksi cengkeh, dan pendudukkan kepulauan banda memberi mereka kendali akan perdagangan pala. Pada tahun 1641, pihak Belanda juga berhasil mengambil alih Malaka dari Portugis dan memberikan mereka kontrol akan laut sekitar.<br />
<br />
Pada pertengahan abad ke-17, Batavia telah menjadi pusat dagang yang penting. Beberapa kali juga kota tersebut telah berhasil menghalau serangan dari kerajaan Mataram. Pihak VOC juga berhasil menundukkan Makassar pada tahun 1667 dan mengambil alih pelabuhan di Sumatra pada tahun 1660, menyebabkan semakin kuatnya VOC di Indonesia. Pada masa-masa itu, VOC harusnya terfokus pada pendirian pos dagang baru dan sebisa mungkin menjauh dari urusan politik dari kerajaan manapun, tapi pada kenyataannya mereka terlalu jauh masuk dalam konflik internal Jawa.<br />
<br />
Pada tahun 1740-an, mulai banyak pemberontakan terhadap VOC yang dimulai dengan pembantaian orang-orang etnis maupun keturunan Tionghoa pada 9 Oktober 1740. Bermula dari Mei tahun 1741, beberapa pos VOC mulai diserang dan dihancurkan. Pada bulan November 1741, Pakubuwono II mulai turun tangan membantu orang-orang Tionghoa untuk mengepung pos VOC dengan total pasukan 20.000 orang Jawa, 3.500 orang Tionghoa, dan 30 pucuk meriam. Pada tanggal 1 Januari 1800, Belanda kalah perang dan VOC dibubarkan karena beberapa alasan seperti kebangkrutan yang mengakhiri sejarah VOC di Indonesia.SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-54301956010597121392016-01-20T04:33:00.007-08:002016-04-30T05:45:39.814-07:00Kebudayaan & Kesenian Masyarakat Jepang<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; line-height: 20.7999992370605px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; margin-left: 0.5in;">
Jepang adalah sebuah negara di timur Asia. Negara ini kaya akan kebudayaan dan adat istiadat. Berikut adalah beberapa dari kebudayaan tersebut<br />
<br />
<div style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Pakaian Tradisional Jepang</b><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Jepang memiliki pakaian Tradisional yang disebut Kimono, sudah banyak orang tau bahwa kimono adalah pakaian Tradisional Jepang. Dahulu kimono digunakan untuk kegiatan sehari-hari, namun pada saat ini, komono hanya digunakan di acara-acara khusu. Kimono bisa di pakai oleh pria atau wanita, kimono pria umumnya lebih sederhana baik dalam design, motif dan juga warnanya yang biasanya didominasi oleh berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam, sedangkan Kimono untuk wanita dikenal ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping itu kimono wanita juga memiliki berbagai aksesoris tambahan yang cukup banyak.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV2WhIKzfSIA_Zvq5xe24PiAKSEWYbpD5u9xJkrOmg8EBX-54CR2BYnAsA7kJdaJke1TAMrO-s-fF40hreOLSRdN_3KazP0YB08P9dBEqWwKPy1ylZlPQBhDV619QuuGTL74lnds0L10R4/s1600/5498190663_7e601e2446.jpg" imageanchor="1" style="color: #65bddf; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none; text-decoration: none;"><span style="color: black;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV2WhIKzfSIA_Zvq5xe24PiAKSEWYbpD5u9xJkrOmg8EBX-54CR2BYnAsA7kJdaJke1TAMrO-s-fF40hreOLSRdN_3KazP0YB08P9dBEqWwKPy1ylZlPQBhDV619QuuGTL74lnds0L10R4/s1600/5498190663_7e601e2446.jpg" style="border: none; max-width: 100%; padding: 0px;" width="144" /></span></a></div>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"><o:p style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;"></o:p><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;" /></span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Upacara Minum Teh</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Upacara minum teh atau yang dikenal dengan <span class="font16">Chadō atau Sadō. </span><span class="fonthighlight">Adalah upacara yang mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh (</span><span class="fontvocabulary">chashitsu</span><span class="fonthighlight">).</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><span class="fonthighlight"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxrMMTtOov2kF-ukIrjRXIZVdpNG1I8wStTdmXnaKgl7lo9mRgX3Z_sv_WwpBuS8QBnQ_OGwZ0Z97OVxV6J2ha1STd7DAdNvXH90doxHZslmnZ071EgqPvB0jRBV-81rH8bo9xqDD6YULr/s1600/280px-seiza_woman_tea1.jpg" imageanchor="1" style="color: #65bddf; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none; text-decoration: none;"><span style="color: black;"><img border="0" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxrMMTtOov2kF-ukIrjRXIZVdpNG1I8wStTdmXnaKgl7lo9mRgX3Z_sv_WwpBuS8QBnQ_OGwZ0Z97OVxV6J2ha1STd7DAdNvXH90doxHZslmnZ071EgqPvB0jRBV-81rH8bo9xqDD6YULr/s1600/280px-seiza_woman_tea1.jpg" style="border: none; max-width: 100%; padding: 0px;" width="200" /></span></a></div>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"><o:p style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;"></o:p><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;" /></span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Ikebana</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ikebana adalan kesenian merangkai bunga yang berasal dari Negara Jepang. Bunga memiliki kehormatan dalam kebudayaan Jepang, karena Bungan dianggap sebagai tempat bersemayamnya Tuhan, sang pencipta. Bunga dirangkai dalam bentuk tertentu dan diletakkan di altar utama. Awalnya dalam pembuatan bunga sangatlah sederhana, namun saat ini pembuatan bunga semakin sulit dan kompleks dan di butuh pembelajaran keahlian dalam pembuatannya.</span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsXK0EqCsLX7JBohjRi_uU_KZR6C6T4fnCQHqEiE20Fsfm-Ex-7f8uaBWNtbMwMZPHVbRkZIlxAIhSMlTtf3e0E3EmUgLy-KBlL2VvbVdIU5aSVlRl3FQHLdGCLxZcvAhr2iQElvCbzZCV/s1600/ikebana.jpg" imageanchor="1" style="color: #65bddf; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none; text-decoration: none;"><span style="color: black;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsXK0EqCsLX7JBohjRi_uU_KZR6C6T4fnCQHqEiE20Fsfm-Ex-7f8uaBWNtbMwMZPHVbRkZIlxAIhSMlTtf3e0E3EmUgLy-KBlL2VvbVdIU5aSVlRl3FQHLdGCLxZcvAhr2iQElvCbzZCV/s1600/ikebana.jpg" style="border: medium none; max-width: 100%; padding: 0px;" width="200" /></span></a></div>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"><o:p style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;"></o:p><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;" /></span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Tako</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kesenian Layang-layang ini sudah ada sejak jaman periode Nara (649-793 AD). Design layang layang dari negeri ini cukup unik dan sangat mudah dibedakan dengan design layang layang dari negara atau wilayah lain. Mainan ini dianggap berbahaya karena talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik yang bisa berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain. Layang layang hanya bisa dijumpai di event khusus atau dalam festival budaya saja yang mau tidak mau harus mereka hadirkan.</span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigoExFIVgSta9P2Bhv_i3OQTAXpJ1hCEQqlbI41S99QvreHvtUfA7JM58sdvfcHIv_T1H9KUQ81FyDSsE499bEbwhg2ktDi5G35QhYuT8ipoA8NjS3eu1as2Htya4Rr5uUnmyOabQaPqxo/s1600/tako.jpg" imageanchor="1" style="color: #65bddf; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none; text-decoration: none;"><span style="color: black;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigoExFIVgSta9P2Bhv_i3OQTAXpJ1hCEQqlbI41S99QvreHvtUfA7JM58sdvfcHIv_T1H9KUQ81FyDSsE499bEbwhg2ktDi5G35QhYuT8ipoA8NjS3eu1as2Htya4Rr5uUnmyOabQaPqxo/s1600/tako.jpg" style="border: none; max-width: 100%; padding: 0px;" width="165" /></span></a></div>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"><o:p style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;"></o:p><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;" /></span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span class="font24"><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Kendo dan Judo</b><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span class="fontjapanese"><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kendo</span></span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> adalah olah raga bermain pedang bambu sedangkan <span class="fontjapanese">Jud0</span> adalah nama dari olahraga bela diri dari Jepang. Kata <span class="fontjapanese">Do</span> yang terdapat pada akhiran kedua kata diatas mempunyai arti yang sama yaitu jalan dan kalau ditulis dengan huruf kanji mempunyai lambang jalan. Peralatan yang digunakan pada Kendo yaitu Seragam yang dikenal dengan nama Kendo gi dan hakama, pedang dari bamboo yang bernama shinai, pelindung kepala atau men, pelindung badan atau do, pelindung tangan atau kote, pelindung paha atau tare.</span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXXdVdnGZ_PrWkPeHoZgCkrMBrxWM2mo_3jLOc7a8h1TnaK-9vxvm0MN939JqR8G4zDUK5KernTMxytaVNium2RMl1obSQr1HXPI5eeTvsN49snc7y8hMp6ernrpx1Vt5a0V9d8EAZ-bvD/s1600/200px-Kendo.JPG" imageanchor="1" style="color: #65bddf; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none; text-decoration: none;"><span style="color: black;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXXdVdnGZ_PrWkPeHoZgCkrMBrxWM2mo_3jLOc7a8h1TnaK-9vxvm0MN939JqR8G4zDUK5KernTMxytaVNium2RMl1obSQr1HXPI5eeTvsN49snc7y8hMp6ernrpx1Vt5a0V9d8EAZ-bvD/s1600/200px-Kendo.JPG" style="border: none; max-width: 100%; padding: 0px;" /></span></a></div>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"><o:p style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;"></o:p><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;" /></span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Matsuri</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Matsuri adalah suatu festival budaya rakyat yang umumnya berkaitan dengan festival di kuil baik kuil Shinto (Jinja) maupun kuil Buddha (Tera) yang kebanyakan diselenggaran pada musim panas, pada saat ini matsuri tidak selalu berarti berdoa atau sembahyang, hal itu sudah pasti karena kebanyakan orang datang hanya untuk melihat saja.</span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGlc7Zz238dUMnCuKClz9_3LowWPMHHVjPKJNL6RPsXJYaXtXmAQaKJYOlBvZlI3NhQ2M1_aV_r50xjtjSuslEdr2lmlTgo1smnq9dj6tfpssp_gTdHk-HPd9ODZEFTdKYWDcZqLJ_go0C/s1600/220px-Naginata_hoko.jpg" imageanchor="1" style="color: #65bddf; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none; text-decoration: none;"><span style="color: black;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGlc7Zz238dUMnCuKClz9_3LowWPMHHVjPKJNL6RPsXJYaXtXmAQaKJYOlBvZlI3NhQ2M1_aV_r50xjtjSuslEdr2lmlTgo1smnq9dj6tfpssp_gTdHk-HPd9ODZEFTdKYWDcZqLJ_go0C/s1600/220px-Naginata_hoko.jpg" style="border: none; max-width: 100%; padding: 0px;" /></span></a></div>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"><o:p style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;"></o:p><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;" /></span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Shogi</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Shogi</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> atau catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente dan gote. Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara bergantian hingga selesai. satu set buah shogi yang berjumlah 20 buah.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPPrN1ISxnU2IqBRASVrkqXLP0OZQeM2Qw1L3u_AUDpx5tLUqt7riRF3ckTdEYvOuU7nHfxEIcp2INJ-mhYglxhW3QDfcmY1HippQlN0Ns6guSBdnmSSBsovMvF4EFr24nlUtxRTpN26wC/s1600/250px-Shogi_Ban_Koma.jpg" imageanchor="1" style="color: #65bddf; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none; text-decoration: none;"><span style="color: black;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPPrN1ISxnU2IqBRASVrkqXLP0OZQeM2Qw1L3u_AUDpx5tLUqt7riRF3ckTdEYvOuU7nHfxEIcp2INJ-mhYglxhW3QDfcmY1HippQlN0Ns6guSBdnmSSBsovMvF4EFr24nlUtxRTpN26wC/s1600/250px-Shogi_Ban_Koma.jpg" style="border: none; max-width: 100%; padding: 0px;" /></span></a></div>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"><o:p style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;"></o:p><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;" /></span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Kabuki</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kabuki</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> merupakan salah satu kebudayaan Jepang yang termasuk jenis seni teater karena memiliki unsur cerita yang dipadukan dengan seni tari dan musik. Para pemain mengenakan kostum mencolok dan sangat mewah. <i><span style="font-style: normal;">Make-up</span></i>-nya terbilang dramatis untuk menonjolkan sifat dan karakter tokoh.</span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUSKLlj_wN5xfYGzIM2w179Obb_NmSj-k9CgmHLmp5Bh-fz4Vull8LMlSoMiujyovQmF7JI0NryaX_HLqSF47KtfuzU_mpN9uvDvmNcPoq32WafNYL_P6AvxAhkPkM8j0O1S7WvyItcii8/s1600/kabuki2.jpg" imageanchor="1" style="color: #65bddf; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none; text-decoration: none;"><span style="color: black;"><img border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUSKLlj_wN5xfYGzIM2w179Obb_NmSj-k9CgmHLmp5Bh-fz4Vull8LMlSoMiujyovQmF7JI0NryaX_HLqSF47KtfuzU_mpN9uvDvmNcPoq32WafNYL_P6AvxAhkPkM8j0O1S7WvyItcii8/s1600/kabuki2.jpg" style="border: none; max-width: 100%; padding: 0px;" width="320" /></span></a></div>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"><o:p style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;"></o:p><br style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;" /></span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Origami</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Origami berasal dari kata ori yang berarti lipat, dan kami yang berarti kertas merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk kesenian yang modern. Origami sudah dikenal dibanyak Negara, secara umum untuk membuat origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah.</span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxrLYps9rWaZnoCBSxwRLA1y5qREJdqZhQcSKlMv9O60eAhdQ_0QIGAYAPHGsYsD5Nn1pce1uKBkJDWJN2dWDx4tj8edysy9Ww-esho414L8rhS1l7_hkXs3HzC5z3JEtW6s99C9b80uK0/s1600/boneka-jepang-6.jpg" imageanchor="1" style="color: #65bddf; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none; text-decoration: none;"><span style="color: black;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxrLYps9rWaZnoCBSxwRLA1y5qREJdqZhQcSKlMv9O60eAhdQ_0QIGAYAPHGsYsD5Nn1pce1uKBkJDWJN2dWDx4tj8edysy9Ww-esho414L8rhS1l7_hkXs3HzC5z3JEtW6s99C9b80uK0/s1600/boneka-jepang-6.jpg" style="border: none; max-width: 100%; padding: 0px;" width="320" /></span></a></div>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"><br /></span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.7999992370605px;"></span>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sudah dijelaskan beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Negara Jepang. Jepang memiliki berbagai kebudayaan dan kesenian yang dikenal banyak orang yang berada diluar Negara tersebut, karena kebudayaan yang khas maka banyak orang luar yang tertarik dengan kebudayaan yang dimiliki Jepang.</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Nah, bagaimana macam-macam kebudayaan Jepang sangat banyak dan menarik bukan? Demikian informasi mengenai Macam-Macam Kebudayaan Jepang. Semoga bermanfaat,Terimakasih telah membaca artikel ini.</span></div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-47608058606012891602016-01-20T01:02:00.001-08:002016-04-30T05:48:50.371-07:00Kebudayaan Bangsa China<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="margin: 20px 0px 0px; position: relative;">
<span style="background-color: white; font-family: 'trebuchet ms', trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: normal; line-height: 18.2px; text-align: justify;">Kebudayaan China ialah penempatan kepada salah satu tamadun tertua dan paling kompleks yang meliputi sejarah lebih 5,000 tahun. Negara China meliputi kawasan geografi besar yang penuh adat dan tradisi yang banyak berbeza antara pekan, bandar dan wilayah.</span></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-2121348983617044161" itemprop="description articleBody" style="line-height: 1.4; position: relative; width: 540px;">
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Kebudayaan kuno China dimulai pada massa kaisar T'ang dinasti Syang yang berlangsung selama tahun 1766- 1122 SM. Pada zaman dinasti ini berkembang semacam feodalisme, selain kaisar yang berkuasa di pusat wilayah ada pula bangsawan- bangsawan yang memerintah di daerah- daerah pesisir .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pada zaman dinasti Cou seorang raja atau kaisar disebut "Putra langit" yang di percaya sebagai dewa tertinggi alam semesta. Sistem pemerintahan masih sama dengan sistem pemerintahan sekarang, jika seorang raja bekerja dengan baik maka akan di dukung penuh oleh rakyat begitu pun sebaliknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<u style="background-color: white;"><b>Bahasa</b></u></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Bahasa Cina lisan terdiri daripada sebilangan dialek Cina sepanjang sejarah. Ketika Dinasti Ming, bahasa Mandarin baku dinasionalkan. Sengguhpun begitu, barulah ketika zaman Republik China pada awal abad ke-20 apabila kelihatan apa-apa hasil yang nyata dalam memupuk satu bahasa seragam di China.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pada zaman kuno, bahasa Cina Klasik menjadi standard penulisan selama beribu-ribu tahun, tetapi banyak terhad kepada golongan sarjana dan cendekiawana. Menjelang abad ke-20, jutaan rakyat, termasuk yang di luar kerabat diraja buta huruf. Hanya selepas Gerakan 4 Mei baru bermulanya usaha beralih ke bahasa Cina Vernakular yang membolehkan rakyat biasa membaca kerana dirangka berasaskan linguistik dan fonologi bagi suatu bahasa lisan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<u style="background-color: white;"><b>Kerohanian</b></u></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Sebahagian besar budaya Cina berasaskan tanggapan bahawa wujudnya sebuah dunia roh. Berbagai-bagai kaedah penelahan telah membantu menjawab soalan, dan dijadikan pun alternatif kepada ubat. Budaya rakyat telah membantu mengisi kekosongan untuk segala hal yang tiada penjelasannya. Kaitan antara mitos, agama dan fenomena yang aneh memang rapat sekali. Dewa-dewi menjadi sebahagian tradisi, antara yang terpenting termasuk Guan Yin, Maharaja Jed dan Budai. Kebanyakan kisah-kisah ini telah berevolusi menjadi perayaan tradisional Cina. Konsep-konsep lain pula diperluas ke luar mitos menjadi lambang kerohanian seperti dewa pintu dan singa penjaga. Di samping yang suci, turut dipercayai yang jahat. Amalan-amalan seperti menghalau mogwai dan jiang shi dengan pedang kayu pic dalam Taoisme adalah antara konsep yang diamalkan secara turun-temurun. Upacara penilikan nasibCina masih diamalkan pada hari ini selepas bertahun-tahun mengalami perubahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<u style="background-color: white;"><b>Pakaiaan bangsa Cina</b></u></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Sejarah kehadiran kaum Cina bermula dengan berkembangnya Melaka sebagi pusat perdagangan, diikuti Pulau Pinang dan Kula Lumpur. Kehadiran mereka ini membawa bersama bukan sahaja barangan dagangan untuk tukaran, tetapi jua adat resam, budaya dan corak pakaian tradisional mereka yang kemudiannya disesuaikan dengan suasana tempatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Busana klasik Cina yang asalnya berlapis-lapis, sarat dengan sulaman benang emas dan sutera, kini masih boleh dilihat dengan diubahsuai mengikut peredaran masa dan kesesuaian. Jubah Labuh, Cheongsam, Baju Shanghai dan Samfoo kekal dipakai di dalam majlis dan upacara. Kebanyakannya masih dihasilkan dari negeri China menggunakan fabrik sutera dan broked yang berwarna terang dengan ragamhias benang emas dan perak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<u style="background-color: white;"><b>Alat Musik Tradisional</b></u></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Alat musik tradisional Cina mengacu kepada semua jenis alat musik yang digunakan dalam budaya Cina. Alat musik tradisional China dapat dimainkan secara solo, ataupun secara bersama-sama dalam sebuah orkes yang besar (seperti zaman dahulu di istana kerajaan) atau dalam grup-grup musik mandarin kecil. Alat musik tradisional Cina secara sederhana dapat digolongkan sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<i style="background-color: white;">Alat musik gesek</i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Erhu(二胡)- Rebab China, badannya menggunakan kulit ular sebagai membran, menggunakan 2 senar, yang digesek dengan penggesek terbuat dari ekor kuda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Gaohu(高胡)- Sejenis dengan Erhu, hanya dengan nada lebih tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Gehu(革胡)- Alat musik gesek untuk nada rendah, seperti Cello.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Banhu(板胡)- Rebab China, dengan badan terbuat dari batok kelapa dengan papan kayu sebagai membrannya.<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<i style="background-color: white;">Alat musik petik</i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Liuqin(柳琴)- Alat musik petik kecil bentuknya seperti buah pir dengan 4 senar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Yangqin(扬琴)- Alat musik ini memiliki banyak senar, cara memainkannya dengan memukul dengan stik bambu sebagai pemukulnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Pipa(琵琶)- Alat musik petik berbentuk buah pir dengan 4 atau 5 senar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Ruan(阮)- Alat musik petik berbentuk bulat dengan 4 senar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Sanxian(三弦)- Alat musik petik dengan badan terbuat dari kulit ular dan dengan leher panjang, memiliki 3 senar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Guzheng(古筝)- Kecapi yang memiliki 16 - 26 senar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Konghou(箜篌)- Harpa China.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;"><o:p></o:p><i>Alat musik tiup</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Dizi(笛子)- Suling dengan menggunakan membran getar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Suona(唢呐)- Terompet China</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Sheng(笙)- Alat musik yang menggunakan bilah logam dengan tabung-tabung bambu sebagai penghasil suara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Xiao(箫)- Suling.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Paixiao(排箫)- Pipa pen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<i style="background-color: white;">Alat musik pukul (perkusi)</i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Paigu(排鼓)- Gendang yang terdiri dari satu set 4 atau lebih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Dagu(大股)- Tambur besar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Chazi(镲子)- Simbal, cengceng.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Luo(锣)- Gong.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">
<span style="background-color: white;">Muyu(木鱼)- Kecrek terbuat dari kayu.</span></div>
<div>
<br /></div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-52401894576196561002016-01-20T00:55:00.004-08:002016-04-30T05:50:11.650-07:00Budaya Indonesia<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id" style="background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: 'linux libertine', georgia, times, serif; font-weight: normal; line-height: 1.3; margin: 0px 0px 0.25em; overflow: visible; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;"><b style="color: #252525; font-family: sans-serif; line-height: inherit;">Budaya Indonesia</b><span style="color: #252525; font-family: sans-serif; line-height: inherit;"> adalah seluruh </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya" style="background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; line-height: inherit; text-decoration: none;" title="Budaya">kebudayaan nasional</a><span style="color: #252525; font-family: sans-serif; line-height: inherit;">, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; line-height: inherit; text-decoration: none;" title="Indonesia">Indonesia</a><span style="color: #252525; font-family: sans-serif; line-height: inherit;"> merdeka pada tahun </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/1945" style="background-image: none; color: #0b0080; font-family: sans-serif; line-height: inherit; text-decoration: none;" title="1945">1945</a><span style="color: #252525; font-family: sans-serif; line-height: inherit;">.</span></span></h1>
<div class="mw-body-content" id="bodyContent" style="color: #252525; font-family: sans-serif; line-height: 1.6; position: relative; z-index: 0;">
<div class="mw-content-ltr" dir="ltr" id="mw-content-text" lang="id" style="direction: ltr;">
<div style="line-height: inherit; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<span style="background-color: white; color: black; font-family: 'linux libertine', georgia, times, serif; line-height: 1.3;">Kebudayaan nasional</span></div>
<table align="center" style="border-collapse: collapse; border-style: none; color: #252525; line-height: 22.4px;"><tbody>
<tr><td style="color: #b2b7f2; font-family: serif; font-weight: bold; padding: 10px;" valign="top" width="20">“</td><td style="padding: 4px 10px;" valign="top">Kebudayaan nasional yang berlandaskan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Pancasila">Pancasila</a> adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Indonesia">Indonesia</a> dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 199</td><td style="color: #b2b7f2; font-family: serif; font-weight: bold; padding: 10px; text-align: right;" valign="bottom" width="20">”</td></tr>
</tbody></table>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Kebudayaan nasional dalam pandangan <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hajar_Dewantara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Ki Hajar Dewantara">Ki Hajar Dewantara</a> adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_nasional" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bahasa nasional">bahasa nasional</a>. Definisi yang diberikan oleh <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Koentjaraningrat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Koentjaraningrat">Koentjaraningrat</a> dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Pernyataan yang tertera pada <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/GBHN" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="GBHN">GBHN</a> tersebut merupakan penjabaran dari <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/UUD_1945" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="UUD 1945">UUD 1945</a> Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Sebelum di amandemen, <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/UUD_1945" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="UUD 1945">UUD 1945</a> menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_nasional" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kebudayaan nasional">kebudayaan nasional</a>. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.<sup class="reference" id="cite_ref-1" style="line-height: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia#cite_note-1" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;">[1]</a></sup></div>
<h2 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; color: black; font-family: 'linux libertine', georgia, times, serif; font-weight: normal; line-height: 1.3; margin: 1em 0px 0.25em; overflow: hidden; padding: 0px;">
<span class="mw-headline" id="Wujud_kebudayaan_daerah_di_Indonesia" style="font-size: small;">Wujud kebudayaan daerah di Indonesia</span></h2>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya:</div>
<h3 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span style="font-size: small;"><span class="mw-headline" id="Rumah_adat">Rumah adat</span></span></h3>
<div class="thumb tright" style="background-color: white; clear: right; float: right; line-height: 22.4px; margin: 0.5em 0px 1.3em 1.4em; width: auto;">
<div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); overflow: hidden; padding: 3px; text-align: center; width: 202px;">
<a class="image" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Rumah_Gadang.jpg" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="1200" data-file-width="1600" height="150" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fd/Rumah_Gadang.jpg/200px-Rumah_Gadang.jpg" srcset="//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fd/Rumah_Gadang.jpg/300px-Rumah_Gadang.jpg 1.5x, //upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fd/Rumah_Gadang.jpg/400px-Rumah_Gadang.jpg 2x" style="background-color: white; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); vertical-align: middle;" width="200" /></a><br />
<div class="thumbcaption" style="border: none; line-height: 1.4em; padding: 3px; text-align: left;">
<div class="magnify" style="float: right; margin-left: 3px; margin-right: 0px;">
<a class="internal" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Rumah_Gadang.jpg" style="-webkit-user-select: none; background: linear-gradient(transparent, transparent), url("data:image/svg+xml,%3C%3Fxml%20version%3D%221.0%22%20encoding%3D%22UTF-8%22%20standalone%3D%22no%22%3F%3E%0A%3Csvg%20xmlns%3D%22http%3A%2F%2Fwww.w3.org%2F2000%2Fsvg%22%20viewBox%3D%220%200%2011%2015%22%20width%3D%2215%22%20height%3D%2211%22%3E%0A%20%20%20%20%3Cg%20id%3D%22magnify-clip%22%20fill%3D%22%23fff%22%20stroke%3D%22%23000%22%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22bigbox%22%20d%3D%22M1.509%201.865h10.99v7.919h-10.99z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22smallbox%22%20d%3D%22M-1.499%206.868h5.943v4.904h-5.943z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%3C%2Fg%3E%0A%3C%2Fsvg%3E%0A"); color: #0b0080; display: block; height: 11px; overflow: hidden; text-decoration: none; text-indent: 15px; white-space: nowrap; width: 15px;" title="Perbesar"></a></div>
Rumah gadang, rumah adat sumatera barat</div>
</div>
</div>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Berikut adalah daftar rumah adat di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Indonesia">Indonesia</a></li>
</ul>
<div align="left" style="background-color: white; line-height: 22.4px;">
<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Aceh" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Aceh">Aceh</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumoh_Aceh" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumoh Aceh">Rumoh Aceh</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Krong_Bade" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Krong Bade">Rumah Krong Bade</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sumatera Utara">Sumatera Utara</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Balai_Batak_Toba" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Balai Batak Toba">Rumah Balai Batak Toba</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Bolon" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Bolon">Rumah Bolon</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Omo_Sebua" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Omo Sebua">Omo Sebua</a> (Nias)</li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sumatera Barat">Sumatera Barat</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Gadang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Gadang">Rumah Gadang</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Uma" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Uma">Uma</a> (Mentawai)</li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Riau" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Riau">Riau</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Melayu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Melayu">Selaso Jatuh Kembar</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lontiok" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lontiok">Lontiok</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Riau" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kepulauan Riau">Kepulauan Riau</a>: <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Belah_Bubung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Belah Bubung">Rumah Belah Bubung</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jambi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jambi">Jambi</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Panggung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Panggung">Rumah Panggung</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rumah_Betiang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Rumah Betiang (halaman belum tersedia)">Rumah Betiang</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bangka_Belitung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bangka Belitung">Bangka Belitung</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rumah_Rakit&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Rumah Rakit (halaman belum tersedia)">Rumah Rakit</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bengkulu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bengkulu">Bengkulu</a>: <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Bubungan_Lima" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Bubungan Lima">Rumah Bubungan Lima</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Selatan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sumatera Selatan">Sumatera Selatan</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Limas" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Limas">Rumah Limas</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rumah_Ulu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Rumah Ulu (halaman belum tersedia)">Rumah Ulu</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lampung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lampung">Lampung</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nuwo_Sesat&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Nuwo Sesat (halaman belum tersedia)">Nuwo Sesat</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jakarta">Jakarta</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rumah_Kebaya&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Rumah Kebaya (halaman belum tersedia)">Rumah Kebaya</a> (Rumah Bapang) dan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rumah_Gudang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Rumah Gudang (halaman belum tersedia)">Rumah Gudang</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa Barat">Jawa Barat</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Banten" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Banten">Banten</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rumah_Kesepuhan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Rumah Kesepuhan (halaman belum tersedia)">Rumah Kesepuhan</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakarta" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Yogyakarta">Yogyakarta</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bangsal_Kencono&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Bangsal Kencono (halaman belum tersedia)">Bangsal Kencono</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa">Jawa</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Joglo" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Joglo">Joglo</a> (<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa Tengah">Jawa Tengah</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa Timur">Jawa Timur</a>)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tanean_Lanjhang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tanean Lanjhang">Tanean Lanjhang</a> (Madura)</li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bali" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bali">Bali</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gapura_Candi_Bentar&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Gapura Candi Bentar (halaman belum tersedia)">Gapura Candi Bentar</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Nusa Tenggara Barat">Nusa Tenggara Barat</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rumah_Dalam_Loka_Samawa&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Rumah Dalam Loka Samawa (halaman belum tersedia)">Rumah Dalam Loka Samawa</a> (Lombok)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Timur" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Nusa Tenggara Timur">Nusa Tenggara Timur</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lopo" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lopo">Lopo</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sao_Ata_Mosa_Lakitana&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Sao Ata Mosa Lakitana (halaman belum tersedia)">Sao Ata Mosa Lakitana</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rumah_Musalaki&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Rumah Musalaki (halaman belum tersedia)">Rumah Musalaki</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kalimantan Barat">Kalimantan Barat</a>: <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Panjang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Panjang">Rumah Panjang</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kalimantan Selatan">Kalimantan Selatan</a> : <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Banjar" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Banjar">Rumah Banjar</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Tengah" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kalimantan Tengah">Kalimantan Tengah</a>: <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Betang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Betang">Rumah Betang</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Timur" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kalimantan Timur">Kalimantan Timur</a>: <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Lamin" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Lamin">Rumah Lamin</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Utara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kalimantan Utara">Kalimantan Utara</a>: <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Baloy" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumah Baloy">Rumah Baloy</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sulawesi Selatan">Sulawesi Selatan</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bola_Soba" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bola Soba">Bola Soba</a> (Bugis Bone)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Balla_Lompoa&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Balla Lompoa (halaman belum tersedia)">Balla Lompoa</a> (Makassar Gowa)</li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sulawesi Barat">Sulawesi Barat</a>: <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tongkonan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tongkonan">Tongkonan</a> (Tana Toraja)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tenggara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sulawesi Tenggara">Sulawesi Tenggara</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Istana_Buton&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Istana Buton (halaman belum tersedia)">Istana Buton</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Laikas&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Laikas (halaman belum tersedia)">Laikas</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Utara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sulawesi Utara">Sulawesi Utara</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rumah_Bolaang_Mongondow&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Rumah Bolaang Mongondow (halaman belum tersedia)">Rumah Bolaang Mongondow</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tengah" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sulawesi Tengah">Sulawesi Tengah</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Souraja&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Souraja (halaman belum tersedia)">Souraja</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Gorontalo" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Gorontalo">Gorontalo</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bandayo_Po_Boide&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Bandayo Po Boide (halaman belum tersedia)">Bandayo Po Boide</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dulohupa&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Dulohupa (halaman belum tersedia)">Dulohupa</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Maluku" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Maluku">Maluku</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Balieu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Balieu (halaman belum tersedia)">Balieu</a> (dari <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Portugis" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bahasa Portugis">bahasa Portugis</a>)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Maluku_Utara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Maluku Utara">Maluku Utara</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sasadu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Sasadu (halaman belum tersedia)">Sasadu</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Papua" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Papua">Papua</a>: <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Honai" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Honai">Honai</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Papua Barat">Papua Barat</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kambik&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kambik (halaman belum tersedia)">Kambik</a> (suku Moi)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rumsram" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rumsram">Rumsram</a> (Biak)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rumah_Jew&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Rumah Jew (halaman belum tersedia)">Jew</a> (Asmat)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Harit&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Harit (halaman belum tersedia)">Harit</a> (Maybrat-Teminabuan)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kun&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kun (halaman belum tersedia)">Kun</a> (suku-suku sekitar DAS Mamberamo-Sarmi)</li>
</ul>
</li>
</ul>
</div>
<h3 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Upacara_Adat" style="font-size: small;">Upacara Adat</span></h3>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Upacara adat merupakan suatu bentuk <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tradisi">tradisi</a> yang bersifat turun-temurun yang dilaksanakan secara teratur dan tertib menurut <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adat_kebiasaan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Adat kebiasaan (halaman belum tersedia)">adat kebiasaan</a> masyarakat dalam bentuk suatu rangkaian aktivitas permohonan sebagai ungkapan rasa terima kasih. Selain itu, upacara adat merupakan perwujudan dari sistem kepercayaan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Universal" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Universal">universal</a>, bernilai sakral, suci, religius, dilakukan secara turun-temurun serta menjadi kekayaan <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kebudayaan">kebudayaan</a> nasional.</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Unsur-unsur dalam upacara adat meliputi: tempat upacara, waktu pelaksanaan, benda-benda/peralatan dan pelaku upacara yang meliputi pemimpin dan peserta upacara.</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Jenis-jenis upacara adat di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Indonesia">Indonesia</a> antara lain: Upacara <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kelahiran" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kelahiran">kelahiran</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Perkawinan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Perkawinan">perkawinan</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kematian" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kematian">kematian</a>, penguburan, pemujaan, pengukuhan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kepala_suku&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kepala suku (halaman belum tersedia)">kepala suku</a> dan sebagainya.</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Beberapa upacara adat tradisional yang dilaksanakan masyarakat antara lain:</div>
<h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 22.4px; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Sumatera"><span style="font-size: medium;">Sumatera</span></span></h4>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peucicap&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Peucicap (halaman belum tersedia)">Peucicap</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Aceh" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Aceh">Aceh</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peusijuek_dapu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Peusijuek dapu (halaman belum tersedia)">Peusijuek dapu</a> di Aceh</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peutron_Aneuk&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Peutron Aneuk (halaman belum tersedia)">Peutron Aneuk</a> di Aceh</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tabuik" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tabuik">Tabuik</a> di <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sumatera">Sumatera</a> Barat</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Balimau" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Balimau">Balimau</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sumatera Barat">Sumatera Barat</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Makan_bajamba" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Makan bajamba">Makan bajamba</a> di Sumatera Barat</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Basuh_lantai&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Basuh lantai (halaman belum tersedia)">Basuh lantai</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Riau" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kepulauan Riau">Kepulauan Riau</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mandi_safar_Melayu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Mandi safar Melayu (halaman belum tersedia)">Mandi safar Melayu</a> di Kepulauan Riau</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratif_saman&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Ratif saman (halaman belum tersedia)">Ratif saman</a> di Kepulauan Riau</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tepuk_tepung_tawar&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Tepuk tepung tawar (halaman belum tersedia)">Tepuk tepung tawar</a> di Kepulauan Riau</li>
</ul>
<h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 22.4px; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Jawa"><span style="font-size: medium;">Jawa</span></span></h4>
<div class="thumb tright" style="background-color: white; clear: right; float: right; line-height: 22.4px; margin: 0.5em 0px 1.3em 1.4em; width: auto;">
<div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); overflow: hidden; padding: 3px; text-align: center; width: 202px;">
<a class="image" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wayang_Kulit_Indonesia,_Yogyakarta.jpg" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="750" data-file-width="1000" height="150" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9a/Wayang_Kulit_Indonesia%2C_Yogyakarta.jpg/200px-Wayang_Kulit_Indonesia%2C_Yogyakarta.jpg" srcset="//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9a/Wayang_Kulit_Indonesia%2C_Yogyakarta.jpg/300px-Wayang_Kulit_Indonesia%2C_Yogyakarta.jpg 1.5x, //upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9a/Wayang_Kulit_Indonesia%2C_Yogyakarta.jpg/400px-Wayang_Kulit_Indonesia%2C_Yogyakarta.jpg 2x" style="background-color: white; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); vertical-align: middle;" width="200" /></a><br />
<div class="thumbcaption" style="border: none; line-height: 1.4em; padding: 3px; text-align: left;">
<div class="magnify" style="float: right; margin-left: 3px; margin-right: 0px;">
<a class="internal" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wayang_Kulit_Indonesia,_Yogyakarta.jpg" style="-webkit-user-select: none; background: linear-gradient(transparent, transparent), url("data:image/svg+xml,%3C%3Fxml%20version%3D%221.0%22%20encoding%3D%22UTF-8%22%20standalone%3D%22no%22%3F%3E%0A%3Csvg%20xmlns%3D%22http%3A%2F%2Fwww.w3.org%2F2000%2Fsvg%22%20viewBox%3D%220%200%2011%2015%22%20width%3D%2215%22%20height%3D%2211%22%3E%0A%20%20%20%20%3Cg%20id%3D%22magnify-clip%22%20fill%3D%22%23fff%22%20stroke%3D%22%23000%22%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22bigbox%22%20d%3D%22M1.509%201.865h10.99v7.919h-10.99z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22smallbox%22%20d%3D%22M-1.499%206.868h5.943v4.904h-5.943z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%3C%2Fg%3E%0A%3C%2Fsvg%3E%0A"); color: #0b0080; display: block; height: 11px; overflow: hidden; text-decoration: none; text-indent: 15px; white-space: nowrap; width: 15px;" title="Perbesar"></a></div>
Wayang Kulit</div>
</div>
</div>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seren_taun&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Seren taun (halaman belum tersedia)">Seren taun</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa Barat">Jawa Barat</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mitoni&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Mitoni (halaman belum tersedia)">Mitoni</a>, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tedak_siti&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Tedak siti (halaman belum tersedia)">tedak siti</a>, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ruwatan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Ruwatan (halaman belum tersedia)">ruwatan</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kenduri" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kenduri">kenduri</a>, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Grebegan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Grebegan (halaman belum tersedia)">grebegan</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa Tengah">Jawa Tengah</a>, <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakarta" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Yogyakarta">Yogyakarta</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa Timur">Jawa Timur</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dugderan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Dugderan">Dugderan</a> oleh masyarakat <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Semarang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Semarang">Semarang</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kasodo" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kasodo">Kasodo</a> oleh masyarakat <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tengger" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tengger">Tengger</a></li>
</ul>
<h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 22.4px; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
</h4>
<h6 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 22.4px; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Kalimantan_Barat"><span style="font-size: small;">Kalimantan Barat</span></span></h6>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Gawai_Dayak" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Gawai Dayak">Gawai Dayak</a> masyarakat <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dayak" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Dayak">Dayak</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Robo-robo" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Robo-robo">Robo-robo</a> masyarakat <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Mempawah" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mempawah">Mempawah</a></li>
</ul>
<h6 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 22.4px; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Kalimantan_Tengah" style="font-size: small;">Kalimantan Tengah</span></h6>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tiwah" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tiwah">Tiwah</a> masyarakat <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dayak_Ngaju" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Suku Dayak Ngaju">Dayak Ngaju</a></li>
</ul>
<h6 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 22.4px; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Kalimantan_Selatan"><span style="font-size: small;">Kalimantan Selatan</span></span></h6>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Baayun_Mulud" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Baayun Mulud">Baayun Mulud</a> masyarakat <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Banjar" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Banjar">Banjar</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Badudus" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Badudus">Badudus</a> masyarakat Banjar</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bapapai" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bapapai">Bapapai</a> masyarakat Banjar</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Aruh_Baharin" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Aruh Baharin">Aruh Baharin</a> masyarakat Dayak</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Mappanretasi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Mappanretasi">Mappanretasi</a> masyarakat <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bugis_Pagatan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bugis Pagatan">Bugis Pagatan</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Macceratasi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Macceratasi">Macceratasi</a> masyarakat <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kotabaru" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kotabaru">Kotabaru</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kalimantan Selatan">Kalimantan Selatan</a></li>
</ul>
<h6 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 22.4px; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Kalimantan_Timur"><span style="font-size: small;">Kalimantan Timur</span></span></h6>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Erau" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Erau">Erau</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kutai_Kartanegara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kabupaten Kutai Kartanegara">Kutai Kartanegara</a></li>
</ul>
<h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 22.4px; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Sulawesi"><span style="font-size: medium;">Sulawesi</span></span></h4>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mapasilaga_tedong&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Mapasilaga tedong (halaman belum tersedia)">Mapasilaga tedong</a> suku <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Toraja" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Toraja">Toraja</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rambu_solo&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Rambu solo (halaman belum tersedia)">Rambu solo</a> <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Suku" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Suku">suku</a> Toraja</li>
</ul>
<h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 22.4px; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Nusa_Tenggara"><span style="font-size: medium;">Nusa Tenggara</span></span></h4>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ngaben" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Ngaben">Ngaben</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bali" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bali">Bali</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nelu_bulanin&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Nelu bulanin (halaman belum tersedia)">Nelu bulanin</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bali" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bali">Bali</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pasola_sumba&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Pasola sumba (halaman belum tersedia)">Pasola sumba</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Sumba" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Pulau Sumba">Pulau Sumba</a></li>
</ul>
<h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 22.4px; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Maluku"><span style="font-size: medium;">Maluku</span></span></h4>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kololi_kie&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kololi kie (halaman belum tersedia)">Kololi kie</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Maluku_Utara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Maluku Utara">Maluku Utara</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pukul_sapu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Pukul sapu (halaman belum tersedia)">Pukul sapu</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Maluku" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Maluku">Maluku</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdau&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Abdau (halaman belum tersedia)">Abdau</a> di Maluku</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Buka_sasi_lompa&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Buka sasi lompa (halaman belum tersedia)">Buka sasi lompa</a> di Maluku</li>
</ul>
<h4 style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 22.4px; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Papua"><span style="font-size: medium;">Papua</span></span></h4>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Barapen&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Barapen (halaman belum tersedia)">Barapen</a> atau <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bakar_batu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Bakar batu (halaman belum tersedia)">Bakar batu</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Papua" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Papua">Papua</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sanepen&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Sanepen (halaman belum tersedia)">Sanepen</a> di <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Biak" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Biak">Biak</a></li>
</ul>
<h3 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Tarian" style="font-size: small;">Tarian</span></h3>
<div class="thumb tright" style="background-color: white; clear: right; float: right; line-height: 22.4px; margin: 0.5em 0px 1.3em 1.4em; width: auto;">
<div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); overflow: hidden; padding: 3px; text-align: center; width: 222px;">
<a class="image" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dancer_look.jpg" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="480" data-file-width="640" height="165" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1e/Dancer_look.jpg/220px-Dancer_look.jpg" srcset="//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1e/Dancer_look.jpg/330px-Dancer_look.jpg 1.5x, //upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1e/Dancer_look.jpg/440px-Dancer_look.jpg 2x" style="background-color: white; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); vertical-align: middle;" width="220" /></a><br />
<div class="thumbcaption" style="border: none; line-height: 1.4em; padding: 3px; text-align: left;">
<div class="magnify" style="float: right; margin-left: 3px; margin-right: 0px;">
<a class="internal" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dancer_look.jpg" style="-webkit-user-select: none; background: linear-gradient(transparent, transparent), url("data:image/svg+xml,%3C%3Fxml%20version%3D%221.0%22%20encoding%3D%22UTF-8%22%20standalone%3D%22no%22%3F%3E%0A%3Csvg%20xmlns%3D%22http%3A%2F%2Fwww.w3.org%2F2000%2Fsvg%22%20viewBox%3D%220%200%2011%2015%22%20width%3D%2215%22%20height%3D%2211%22%3E%0A%20%20%20%20%3Cg%20id%3D%22magnify-clip%22%20fill%3D%22%23fff%22%20stroke%3D%22%23000%22%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22bigbox%22%20d%3D%22M1.509%201.865h10.99v7.919h-10.99z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22smallbox%22%20d%3D%22M-1.499%206.868h5.943v4.904h-5.943z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%3C%2Fg%3E%0A%3C%2Fsvg%3E%0A"); color: #0b0080; display: block; height: 11px; overflow: hidden; text-decoration: none; text-indent: 15px; white-space: nowrap; width: 15px;" title="Perbesar"></a></div>
Tari tradisional, bagian dari budaya daerah yang menyusun kebudayaan nasional Indonesia</div>
</div>
</div>
<div class="dablink noprint" style="background-color: white; font-style: italic; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; padding-left: 2em;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Austronesia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Austronesia">Austronesia</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Melanesia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Melanesia">Melanesia</a>, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Asia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Asia">Asia</a> bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuno&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kuno (halaman belum tersedia)">kuno</a> tarian dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Drama" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Drama">drama</a> dilestarikan di berbagai<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sanggar" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sanggar">sanggar</a> dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sejarah">sejarah</a>, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Hindu">Hindu</a>-<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Buddha">Buddha</a>, dan era <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Islam" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Islam">Islam</a>. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Keraton" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Keraton">keraton</a> (tari istana) yang didukung kaum <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bangsawan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bangsawan">bangsawan</a>, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari<a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kontemporer" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kontemporer">kontemporer</a>.</div>
<h3 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Lagu" style="font-size: small;">Lagu</span></h3>
<div class="dablink noprint" style="background-color: white; font-style: italic; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; padding-left: 2em;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lagu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lagu">lagu</a> atau <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Musik" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Musik">musik</a> yang berasal dari suatu <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Daerah">daerah</a> tertentu dan menjadi <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Populer&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Populer (halaman belum tersedia)">populer</a> dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias <i>noname</i>.</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Lagu kedaerahan mirip dengan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lagu_kebangsaan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lagu kebangsaan">lagu kebangsaan</a>, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Manuk_Dadali" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Manuk Dadali">Manuk Dadali</a> dari <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa Barat">Jawa Barat</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rasa_Sayange" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Rasa Sayange">Rasa Sayange</a> dari <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Maluku" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Maluku">Maluku</a>.</div>
<div class="dablink noprint" style="background-color: white; font-style: italic; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; padding-left: 2em;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Selain lagu daerah, Indonesia juga memiliki beberapa lagu nasional atau lagu patriotik yang dijadikan sebagai lagu penyemangat bagi para pejuang pada masa perang kemerdekaan.</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Perbedaan antara lagu kebangsaan dengan lagu patriotik adalah bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi menjadi simbol suatu bangsa. Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan satu-satunya lagu resmi suatu negara atau daerah yang menjadi ciri khasnya. Lagu Kebangsaan Indonesia adalah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Raya" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Indonesia Raya">Indonesia Raya</a> yang diciptakan oleh<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Wage_Rudolf_Soepratman" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Wage Rudolf Soepratman">Wage Rudolf Soepratman</a>.</div>
<h3 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Musik" style="font-size: small;">Musik</span></h3>
<div class="thumb tright" style="background-color: white; clear: right; float: right; line-height: 22.4px; margin: 0.5em 0px 1.3em 1.4em; width: auto;">
<div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); overflow: hidden; padding: 3px; text-align: center; width: 252px;">
<a class="image" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Traditional_indonesian_instruments04.jpg" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="1067" data-file-width="1600" height="167" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7e/Traditional_indonesian_instruments04.jpg/250px-Traditional_indonesian_instruments04.jpg" srcset="//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7e/Traditional_indonesian_instruments04.jpg/375px-Traditional_indonesian_instruments04.jpg 1.5x, //upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7e/Traditional_indonesian_instruments04.jpg/500px-Traditional_indonesian_instruments04.jpg 2x" style="background-color: white; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); vertical-align: middle;" width="250" /></a><br />
<div class="thumbcaption" style="border: none; line-height: 1.4em; padding: 3px; text-align: left;">
<div class="magnify" style="float: right; margin-left: 3px; margin-right: 0px;">
<a class="internal" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Traditional_indonesian_instruments04.jpg" style="-webkit-user-select: none; background: linear-gradient(transparent, transparent), url("data:image/svg+xml,%3C%3Fxml%20version%3D%221.0%22%20encoding%3D%22UTF-8%22%20standalone%3D%22no%22%3F%3E%0A%3Csvg%20xmlns%3D%22http%3A%2F%2Fwww.w3.org%2F2000%2Fsvg%22%20viewBox%3D%220%200%2011%2015%22%20width%3D%2215%22%20height%3D%2211%22%3E%0A%20%20%20%20%3Cg%20id%3D%22magnify-clip%22%20fill%3D%22%23fff%22%20stroke%3D%22%23000%22%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22bigbox%22%20d%3D%22M1.509%201.865h10.99v7.919h-10.99z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22smallbox%22%20d%3D%22M-1.499%206.868h5.943v4.904h-5.943z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%3C%2Fg%3E%0A%3C%2Fsvg%3E%0A"); color: #0b0080; display: block; height: 11px; overflow: hidden; text-decoration: none; text-indent: 15px; white-space: nowrap; width: 15px;" title="Perbesar"></a></div>
Gamelan</div>
</div>
</div>
<div class="dablink noprint" style="background-color: white; font-style: italic; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; padding-left: 2em;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Perunggu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Zaman Perunggu">Zaman Perunggu</a> bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik suku tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen perkusi, terutama <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Gendang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Gendang">gendang</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Gong" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Gong">gong</a>. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sasando" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sasando">sasando</a> dari <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Rote" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Pulau Rote">Pulau Rote</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Angklung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Angklung">angklung</a> dari<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa Barat">Jawa Barat</a>, dan musik orkestra <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Gamelan">gamelan</a> yang kompleks dari <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa">Jawa</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bali" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bali">Bali</a></div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Musik di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Indonesia">Indonesia</a> sangat beragam dikarenakan oleh <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Suku-suku_di_Indonesia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Suku-suku di Indonesia">suku-suku di Indonesia</a> yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri.<sup class="reference" id="cite_ref-2" style="line-height: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia#cite_note-2" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;">[2]</a></sup> Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_tradisional" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Musik tradisional">Musik tradisional</a> yang paling banyak digemari adalah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Gamelan">gamelan</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Angklung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Angklung">angklung</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Keroncong" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Keroncong">keroncong</a>, sementara musik modern adalah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_populer" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Musik populer">pop</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dangdut" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Dangdut">dangdut</a>.</div>
<h3 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Seni_Gambar" style="font-size: small;">Seni Gambar</span></h3>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa">Jawa</a>: <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Wayang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Wayang">Wayang</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sumatera Utara">Sumatera Utara</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tortor&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Tortor (halaman belum tersedia)">Tortor</a></li>
</ul>
<h3 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Seni_Patung" style="font-size: small;">Seni Patung</span></h3>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa">Jawa</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Patung_Buto&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Patung Buto (halaman belum tersedia)">Patung Buto</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bali" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bali">Bali</a>: <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Wisnu_Kencana" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Garuda Wisnu Kencana">Garuda Wisnu Kencana</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Papua" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Papua">Papua</a>: <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Asmat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Asmat">Asmat</a></li>
</ul>
<h2 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; color: black; font-family: 'linux libertine', georgia, times, serif; font-weight: normal; line-height: 1.3; margin: 1em 0px 0.25em; overflow: hidden; padding: 0px;">
<span class="mw-headline" id="Pakaian_Adat" style="font-size: small;">Pakaian Adat</span></h2>
<div class="thumb tright" style="background-color: white; clear: right; float: right; line-height: 22.4px; margin: 0.5em 0px 1.3em 1.4em; width: auto;">
<div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); overflow: hidden; padding: 3px; text-align: center; width: 222px;">
<a class="image" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Si_gale_gale_dans_TMnr_20025981.jpg" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="700" data-file-width="700" height="220" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f5/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Si_gale_gale_dans_TMnr_20025981.jpg/220px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Si_gale_gale_dans_TMnr_20025981.jpg" srcset="//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f5/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Si_gale_gale_dans_TMnr_20025981.jpg/330px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Si_gale_gale_dans_TMnr_20025981.jpg 1.5x, //upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f5/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Si_gale_gale_dans_TMnr_20025981.jpg/440px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Si_gale_gale_dans_TMnr_20025981.jpg 2x" style="background-color: white; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); vertical-align: middle;" width="220" /></a><br />
<div class="thumbcaption" style="border: none; line-height: 1.4em; padding: 3px; text-align: left;">
<div class="magnify" style="float: right; margin-left: 3px; margin-right: 0px;">
<a class="internal" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Si_gale_gale_dans_TMnr_20025981.jpg" style="-webkit-user-select: none; background: linear-gradient(transparent, transparent), url("data:image/svg+xml,%3C%3Fxml%20version%3D%221.0%22%20encoding%3D%22UTF-8%22%20standalone%3D%22no%22%3F%3E%0A%3Csvg%20xmlns%3D%22http%3A%2F%2Fwww.w3.org%2F2000%2Fsvg%22%20viewBox%3D%220%200%2011%2015%22%20width%3D%2215%22%20height%3D%2211%22%3E%0A%20%20%20%20%3Cg%20id%3D%22magnify-clip%22%20fill%3D%22%23fff%22%20stroke%3D%22%23000%22%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22bigbox%22%20d%3D%22M1.509%201.865h10.99v7.919h-10.99z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22smallbox%22%20d%3D%22M-1.499%206.868h5.943v4.904h-5.943z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%3C%2Fg%3E%0A%3C%2Fsvg%3E%0A"); color: #0b0080; display: block; height: 11px; overflow: hidden; text-decoration: none; text-indent: 15px; white-space: nowrap; width: 15px;" title="Perbesar"></a></div>
Ulos yang dipakai penari Sigale gale.</div>
</div>
</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<br /></div>
<div align="left" style="background-color: white; line-height: 22.4px;">
<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Aceh" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Aceh">Aceh</a><ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ulee_Balang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Ulee Balang (halaman belum tersedia)">Ulee Balang</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sumatera Utara">Sumatera Utara</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ulos" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Ulos">Ulos</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suri-suri&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Suri-suri (halaman belum tersedia)">Suri-suri</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gotong&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Gotong (halaman belum tersedia)">Gotong</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gara_Gara&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Gara Gara (halaman belum tersedia)">Gara Gara</a>/<a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beka_buluh&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Beka buluh (halaman belum tersedia)">Beka buluh</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Baru_Oholu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Baru Oholu">Baru Oholu</a> dan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%C3%95r%C3%B6ba_Si%E2%80%99%C3%B6li&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Õröba Si’öli (halaman belum tersedia)">Õröba Si’öli</a> (Nias)</li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sumatera Barat">Sumatera Barat</a> (Minang):<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anak_Daro&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Anak Daro (halaman belum tersedia)">Anak Daro</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Marapule&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Marapule (halaman belum tersedia)">Marapule</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minang_Roki&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Minang Roki (halaman belum tersedia)">Minang Roki</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pakaian_Penghulu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Pakaian Penghulu (halaman belum tersedia)">Pakaian Penghulu</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pakaian_Bundo_Kanduang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Pakaian Bundo Kanduang (halaman belum tersedia)">Pakaian Bundo Kanduang</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Riau" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Riau">Riau</a>/<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jambi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jambi">Jambi</a> (Melayu):<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Baju_Kurung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Baju Kurung">Baju Kurung</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sarung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sarung">Sarung</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Songkok" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Songkok">Songkok</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebaya_Laboh&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kebaya Laboh (halaman belum tersedia)">Kebaya Laboh</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cekak_Musang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Cekak Musang (halaman belum tersedia)">Cekak Musang</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teluk_Belanga&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Teluk Belanga (halaman belum tersedia)">Teluk Belanga</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Riau" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kepulauan Riau">Kepulauan Riau</a> (Melayu)<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baju_kurung_keke&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Baju kurung keke (halaman belum tersedia)">Baju kurung keke</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cekak_musang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Cekak musang (halaman belum tersedia)">Cekak musang</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baju_gunting_Cina&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Baju gunting Cina (halaman belum tersedia)">Baju gunting Cina</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kain_cual_Anambas&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kain cual Anambas (halaman belum tersedia)">Kain cual Anambas</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebaya_labuh&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kebaya labuh (halaman belum tersedia)">Kebaya labuh</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sunting_Melayu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Sunting Melayu (halaman belum tersedia)">Sunting Melayu</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanjak&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Tanjak (halaman belum tersedia)">Tanjak</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teluk_belanga&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Teluk belanga (halaman belum tersedia)">Teluk belanga</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tudung_manto&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Tudung manto (halaman belum tersedia)">Tudung manto</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bangka_Belitung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bangka Belitung">Bangka Belitung</a><ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kain_Cual" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kain Cual">Kain Cual</a>, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paksian&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Paksian (halaman belum tersedia)">Paksian</a> dan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sungkon&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Sungkon (halaman belum tersedia)">Sungkon</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Selatan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sumatera Selatan">Sumatera Selatan</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Songket" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Songket">Songket</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aesan_Gede&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Aesan Gede (halaman belum tersedia)">Aesan Gede</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lampung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lampung">Lampung</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tapis&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Tapis (halaman belum tersedia)">Tapis</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kikat&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kikat (halaman belum tersedia)">Kikat</a> dan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ketupung&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Ketupung (halaman belum tersedia)">Ketupung</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jakarta">Jakarta</a><ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baju_Koko&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Baju Koko (halaman belum tersedia)">Baju Koko</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Caping" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Caping">Caping</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kebaya_Encim" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kebaya Encim">Kebaya Encim</a>/Hwa Kun dan Kembang Goyang</li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa">Jawa</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Batik" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Batik">Batik</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Beskap" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Beskap">Beskap</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Blangkon" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Blangkon">Blangkon</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kebaya" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kebaya">Kebaya</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dodotan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Dodotan (halaman belum tersedia)">Dodotan</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baju_Pesa%27an&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Baju Pesa'an (halaman belum tersedia)">Baju Pesa'an</a> (Madura)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebaya_Rancongan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kebaya Rancongan (halaman belum tersedia)">Kebaya Rancongan</a> (Madura)</li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bali" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bali">Bali</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemben&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kemben (halaman belum tersedia)">Kemben</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kancrik&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kancrik (halaman belum tersedia)">Kancrik</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kain_gringsing" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kain gringsing">Kain gringsing</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Timur" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Nusa Tenggara Timur">Nusa Tenggara Timur</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tenun_Ikat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tenun Ikat">Tenun Ikat</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pakaian_Tais&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Pakaian Tais (halaman belum tersedia)">Pakaian Tais</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beti&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Beti (halaman belum tersedia)">Beti</a> / <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taimuti&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Taimuti (halaman belum tersedia)">Taimuti</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kalimantan Barat">Kalimantan Barat</a><ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=King_Baba&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="King Baba (halaman belum tersedia)">King Baba</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=King_Bibinge&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="King Bibinge (halaman belum tersedia)">King Bibinge</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Burai_King_Burai&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Burai King Burai (halaman belum tersedia)">Burai King Burai</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kalimantan Selatan">Kalimantan Selatan</a><ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sasirangan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sasirangan">Sasirangan</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Laung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Laung">Laung</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Timur" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kalimantan Timur">Kalimantan Timur</a><ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sarung_Samarinda" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sarung Samarinda">Sarung Samarinda</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Utara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sulawesi Utara">Sulawesi Utara</a> (Minahasa)<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wuyang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Wuyang (halaman belum tersedia)">Wuyang</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pasalongan_Rinegetan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Pasalongan Rinegetan (halaman belum tersedia)">Pasalongan Rinegetan</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baju_Kurai&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Baju Kurai (halaman belum tersedia)">Baju Kurai</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baju_Banjang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Baju Banjang (halaman belum tersedia)">Baju Banjang</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baju_Ikan_Duyung&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Baju Ikan Duyung (halaman belum tersedia)">Baju Ikan Duyung</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tonaas_Wangko&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Tonaas Wangko (halaman belum tersedia)">Tonaas Wangko</a>/<a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Walian_Wangko&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Walian Wangko (halaman belum tersedia)">Walian Wangko</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tengah" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sulawesi Tengah">Sulawesi Tengah</a> (Toraja)<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kondi_Limanan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kondi Limanan (halaman belum tersedia)">Kondi Limanan</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalando_Limanan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kalando Limanan (halaman belum tersedia)">Kalando Limanan</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sulawesi Selatan">Sulawesi Selatan</a> (Bugis/Makassar):<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Baju_Bodo" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Baju Bodo">Baju Bodo</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jas_Tutup&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Jas Tutup (halaman belum tersedia)">Jas Tutup</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baju_La%27bu&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Baju La'bu (halaman belum tersedia)">Baju La'bu</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Maluku" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Maluku">Maluku</a><ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Baju_Cele&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Baju Cele (halaman belum tersedia)">Baju Cele</a></li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Papua" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Papua">Papua</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Manawou&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Manawou (halaman belum tersedia)">Manawou</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Koteka" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Koteka">Koteka</a>/Holim, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yokal&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Yokal (halaman belum tersedia)">Yokal</a> dan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sali&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Sali (halaman belum tersedia)">Sali</a> (suku Dani)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pummi&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Pummi (halaman belum tersedia)">Pummi</a> dan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tok&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Tok (halaman belum tersedia)">Tok</a> (suku Asmat)</li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Barat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Papua Barat">Papua Barat</a>:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ewer&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Ewer (halaman belum tersedia)">Ewer</a></li>
</ul>
</li>
</ul>
</div>
<h3 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span style="font-size: small;"><span class="mw-headline" id="Seni_Suara">Seni Suara</span><span class="mw-editsection" style="display: inline-block; font-weight: normal; line-height: 1em; margin-left: 1em; vertical-align: baseline; white-space: nowrap;"><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-right: 0.25em;">[</span><a class="mw-editsection-visualeditor" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya_Indonesia&veaction=edit&vesection=22" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Seni Suara">sunting</a><span class="mw-editsection-divider" style="color: #555555;"> | </span><a href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Budaya_Indonesia&action=edit&section=22" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunting bagian: Seni Suara">sunting sumber</a><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: 0.25em;">]</span></span></span></h3>
<ul style="background-color: white; line-height: 22.4px; list-style-image: url(https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jawa">Jawa</a>: <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sinden" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sinden">Sinden</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sumatera Utara">Sumatera Utara</a>: <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Talibun" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Talibun">Talibun</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Gorontalo" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Gorontalo">Gorontalo</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dikili&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Dikili (halaman belum tersedia)">Dikili</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Riau" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kepulauan Riau">Kepulauan Riau</a>: <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ghazal&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Ghazal (halaman belum tersedia)">Ghazal</a>, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kompang&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kompang (halaman belum tersedia)">Kompang</a></li>
</ul>
<h3 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Seni_Sastra" style="font-size: small;">Seni Sastra</span></h3>
<div class="dablink noprint" style="background-color: white; font-style: italic; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; padding-left: 2em;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Asia Tenggara">Asia Tenggara</a>. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut.</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Indonesia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kepulauan Indonesia">Kepulauan Indonesia</a>. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bahasa Melayu">Bahasa Melayu</a> (dimana bahasa Indonesia adalah satu <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Turunan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Turunan">turunannya</a>). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Melayu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Melayu">Melayu</a> (selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Malaysia">Malaysia</a> dan <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Brunei" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Brunei">Brunei</a>), demikian pula <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Melayu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bangsa Melayu">bangsa Melayu</a> yang tinggal di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Singapura" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Singapura">Singapura</a>.</div>
<h3 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Makanan" style="font-size: small;">Makanan</span></h3>
<div class="thumb tright" style="background-color: white; clear: right; float: right; line-height: 22.4px; margin: 0.5em 0px 1.3em 1.4em; width: auto;">
<div class="thumbinner" style="background-color: #f9f9f9; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); overflow: hidden; padding: 3px; text-align: center; width: 262px;">
<a class="image" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Food_Sundanese_Restaurant,_Jakarta.jpg" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;"><img alt="" class="thumbimage" data-file-height="1400" data-file-width="1752" height="208" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/69/Food_Sundanese_Restaurant%2C_Jakarta.jpg/260px-Food_Sundanese_Restaurant%2C_Jakarta.jpg" srcset="//upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/69/Food_Sundanese_Restaurant%2C_Jakarta.jpg/390px-Food_Sundanese_Restaurant%2C_Jakarta.jpg 1.5x, //upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/69/Food_Sundanese_Restaurant%2C_Jakarta.jpg/520px-Food_Sundanese_Restaurant%2C_Jakarta.jpg 2x" style="background-color: white; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); vertical-align: middle;" width="260" /></a><br />
<div class="thumbcaption" style="border: none; line-height: 1.4em; padding: 3px; text-align: left;">
<div class="magnify" style="float: right; margin-left: 3px; margin-right: 0px;">
<a class="internal" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Food_Sundanese_Restaurant,_Jakarta.jpg" style="-webkit-user-select: none; background: linear-gradient(transparent, transparent), url("data:image/svg+xml,%3C%3Fxml%20version%3D%221.0%22%20encoding%3D%22UTF-8%22%20standalone%3D%22no%22%3F%3E%0A%3Csvg%20xmlns%3D%22http%3A%2F%2Fwww.w3.org%2F2000%2Fsvg%22%20viewBox%3D%220%200%2011%2015%22%20width%3D%2215%22%20height%3D%2211%22%3E%0A%20%20%20%20%3Cg%20id%3D%22magnify-clip%22%20fill%3D%22%23fff%22%20stroke%3D%22%23000%22%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22bigbox%22%20d%3D%22M1.509%201.865h10.99v7.919h-10.99z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%20%20%20%20%3Cpath%20id%3D%22smallbox%22%20d%3D%22M-1.499%206.868h5.943v4.904h-5.943z%22%2F%3E%0A%20%20%20%20%3C%2Fg%3E%0A%3C%2Fsvg%3E%0A"); color: #0b0080; display: block; height: 11px; overflow: hidden; text-decoration: none; text-indent: 15px; white-space: nowrap; width: 15px;" title="Perbesar"></a></div>
Contoh hidangan Indonesia khas <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sunda" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sunda">Sunda</a>; ikan bakar, <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Nasi_timbel" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Nasi timbel">nasi timbel</a> (nasi dibungkus daun pisang), ayam goreng, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sambal" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sambal">sambal</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tempe" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tempe">tempe</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tahu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tahu">tahu</a>goreng, dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sayur_asem" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sayur asem">sayur asem</a>; semangkuk air dengan jeruk nipis adalah <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kobokan&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Kobokan (halaman belum tersedia)">kobokan</a>.</div>
</div>
</div>
<div class="dablink noprint" style="background-color: white; font-style: italic; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; padding-left: 2em;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Budaya">budaya</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tradisi">tradisi</a> berasal dari <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Nusantara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kepulauan Nusantara">kepulauan Nusantara</a> yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiri" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kemiri">kemiri</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Cabai" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Cabai">cabai</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Temu_kunci" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Temu kunci">temu kunci</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lengkuas" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lengkuas">lengkuas</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jahe" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jahe">jahe</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kencur" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kencur">kencur</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kunyit" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kunyit">kunyit</a>,<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kelapa">kelapa</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Gula_aren" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Gula aren">gula aren</a> dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/India" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="India">India</a>, <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Tiongkok">Tiongkok</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengah" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Timur Tengah">Timur Tengah</a>, dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Eropa" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Eropa">Eropa</a>.</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Regional" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Regional">regional</a> yang dipengaruhi secara lokal oleh <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Indonesia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kebudayaan Indonesia">Kebudayaan Indonesia</a> serta pengaruh asing. Sebagai contoh, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Beras" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Beras">beras</a> yang diolah menjadi <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Nasi_putih" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Nasi putih">nasi putih</a>,<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ketupat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Ketupat">ketupat</a> atau <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lontong" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lontong">lontong</a> (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jagung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jagung">jagung</a>, sagu, <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Singkong" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Singkong">singkong</a>, dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ubi_jalar" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Ubi jalar">ubi jalar</a>. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Ikan">ikan</a> atau sayur disisi piring.</div>
<h3 style="background-color: white; background-image: none; border-bottom-style: none; color: black; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span style="font-size: small;"><span class="mw-headline" id="Film">Film</span><span class="mw-editsection" style="display: inline-block; font-weight: normal; line-height: 1em; margin-left: 1em; vertical-align: baseline; white-space: nowrap;"><span class="mw-editsection-bracket" style="color: #555555; margin-left: 0.25em;"><br /></span></span></span></h3>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Film pertama yang dibuat pertama kalinya di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Indonesia">Indonesia</a> adalah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Film_bisu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Film bisu">film bisu</a> tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/1926" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="1926">1926</a> yang berjudul <i><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Loetoeng_Kasaroeng" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Loetoeng Kasaroeng">Loetoeng Kasaroeng</a></i> dan dibuat oleh sutradara<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Belanda">Belanda</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/G._Kruger" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="G. Kruger">G. Kruger</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/L._Heuveldorp" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="L. Heuveldorp">L. Heuveldorp</a>. Saat film ini dibuat dan dirilis, negara Indonesia belum ada dan masih merupakan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belanda" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Hindia Belanda">Hindia Belanda</a>, wilayah<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jajahan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jajahan">jajahan</a> <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Belanda" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kerajaan Belanda">Kerajaan Belanda</a>. Film ini dibuat dengan didukung oleh <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Aktor" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Aktor">aktor</a> lokal oleh <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perusahaan_Film&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Perusahaan Film (halaman belum tersedia)">Perusahaan Film</a> <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jawa_NV&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Jawa NV (halaman belum tersedia)">Jawa NV</a> di <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bandung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bandung">Bandung</a> dan muncul pertama kalinya pada tanggal <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/31_Desember" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="31 Desember">31 Desember</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/1926" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="1926">1926</a> di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Teater" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Teater">teater</a> <i><a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elite_and_Majestic&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Elite and Majestic (halaman belum tersedia)">Elite and Majestic</a></i>, <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bandung" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bandung">Bandung</a>.</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Perfilman Indonesia sendiri memiliki sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika film Indonesia merajai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bioskop" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bioskop">bioskop-bioskop</a> lokal. Film-film yang terkenal pada saat itu antara lain, <i><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Catatan_si_Boy" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Catatan si Boy">Catatan si Boy</a></i>, <i><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Blok_M_(film)" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Blok M (film)">Blok M</a></i> dan masih banyak film lain. Bintang-bintang muda yang terkenal pada saat itu antara lain <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Onky_Alexander" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Onky Alexander">Onky Alexander</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Meriam_Bellina" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Meriam Bellina">Meriam Bellina</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lydia_Kandou" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Lydia Kandou">Lydia Kandou</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Nike_Ardilla" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Nike Ardilla">Nike Ardilla</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Paramitha_Rusady" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Paramitha Rusady">Paramitha Rusady</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Desy_Ratnasari" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Desy Ratnasari">Desy Ratnasari</a>.</div>
<div style="background-color: white; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Selain film-film komersil, juga ada banyak film film nonkomersil yang berhasil memenangkan penghargaan di mana-mana yang berjudul <i><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pasir_Berbisik" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Pasir Berbisik">Pasir Berbisik</a></i>yang menampilkan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dian_Sastrowardoyo" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Dian Sastrowardoyo">Dian Sastrowardoyo</a> dengan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Christine_Hakim" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Christine Hakim">Christine Hakim</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Didi_Petet" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Didi Petet">Didi Petet</a>. Selain dari itu ada juga film yang dimainkan oleh <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Christine_Hakim" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Christine Hakim">Christine Hakim</a>seperti <i><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Daun_di_Atas_Bantal" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Daun di Atas Bantal">Daun di Atas Bantal</a></i> yang menceritakan tentang kehidupan anak jalanan. Tersebut juga film-film <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Garin_Nugroho" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Garin Nugroho">Garin Nugroho</a> yang lainnya, seperti <i><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Aku_Ingin_Menciummu_Sekali_Saja" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Aku Ingin Menciummu Sekali Saja">Aku Ingin Menciummu Sekali Saja</a></i>, juga ada film <i><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Marsinah_(film)" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Marsinah (film)">Marsinah</a></i> yang penuh kontroversi karena diangkat dari kisah nyata. Selain itu juga ada film film seperti<i><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Beth_(film)" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Beth (film)">Beth</a></i>, <i><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Novel_tanpa_huruf_R" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Novel tanpa huruf R">Novel tanpa huruf R</a></i>, <i><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kwaliteit_2" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Kwaliteit 2">Kwaliteit 2</a></i> yang turut serta meramaikan kembali kebangkitan film Indonesia. <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Festival_Film_Indonesia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Festival Film Indonesia">Festival Film Indonesia</a> juga kembali diadakan pada tahun <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/2004" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="2004">2004</a> setelah vakum selama 12 tahun.</div>
</div>
</div>
<br />SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6724431366395775021.post-22608034745645107352016-01-20T00:45:00.003-08:002016-04-30T05:49:05.825-07:00Definisi Budaya<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<b style="line-height: 22.4px;">Budaya</b><span style="line-height: 22.4px;"> atau </span><b style="line-height: 22.4px;">kebudayaan</b><span style="line-height: 22.4px;"> berasal dari </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskerta" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #0b0080; line-height: 22.4px; text-decoration: none;" title="Bahasa Sanskerta">bahasa Sanskerta</a><span style="line-height: 22.4px;"> yaitu </span><i style="line-height: 22.4px;">buddhayah</i><span style="line-height: 22.4px;">, yang merupakan bentuk jamak dari </span><i style="line-height: 22.4px;">buddhi</i><span style="line-height: 22.4px;"> (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<span style="line-height: 22.4px;">Dalam </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris" style="background: none; color: #0b0080; line-height: 22.4px; text-decoration: none;" title="Bahasa Inggris">bahasa Inggris</a><span style="line-height: 22.4px;">, kebudayaan disebut </span><i style="line-height: 22.4px;">culture</i><span style="line-height: 22.4px;">, yang berasal dari kata </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin" style="background: none; color: #0b0080; line-height: 22.4px; text-decoration: none;" title="Bahasa Latin">Latin</a><span style="line-height: 22.4px;"> </span><i style="line-height: 22.4px;">Colere</i><span style="line-height: 22.4px;">, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata </span><i style="line-height: 22.4px;">culture</i><span style="line-height: 22.4px;"> juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.</span><br />
<b><br /></b>
<b>Budaya</b> adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.<sup class="reference" id="cite_ref-Human_1-0" style="line-height: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-Human-1" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;">[1]</a></sup> Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sistem">sistem</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Agama" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Agama">agama</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Politik" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Politik">politik</a>, adat istiadat, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bahasa">bahasa</a>, perkakas, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Pakaian">pakaian</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bangunan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bangunan">bangunan</a>, dan karya <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Seni" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Seni">seni</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-Human_1-1" style="line-height: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-Human-1" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;">[1]</a></sup> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bahasa">Bahasa</a>, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha ber<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Komunikasi">komunikasi</a>dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.<sup class="reference" id="cite_ref-Human_1-2" style="line-height: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-Human-1" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;">[1]</a></sup></div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.<sup class="reference" id="cite_ref-2" style="line-height: 1em; unicode-bidi: -webkit-isolate;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#cite_note-2" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;">[2]</a></sup></div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: <i>Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Amerika" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Benua Amerika">Amerika</a>, "keselarasan individu dengan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Alam" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Alam">alam</a>" di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Jepang">Jepang</a> dan "kepatuhan kolektif" di <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Cina" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Cina">Cina</a>.</i></div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Dunia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Dunia">dunia</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Makna" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Makna">makna</a> dan nilai <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Logis" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Logis">logis</a>yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.</div>
<h2 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: 'Linux Libertine', Georgia, Times, serif; font-weight: normal; line-height: 1.3; margin: 1em 0px 0.25em; overflow: hidden; padding: 0px;">
<span class="mw-headline" id="Pengertian_Budaya">Pengertian Budaya</span></h2>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah <i>Cultural-Determinism</i>.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai <i>superorganic</i>.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.</div>
<h2 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: 'Linux Libertine', Georgia, Times, serif; font-weight: normal; line-height: 1.3; margin: 1em 0px 0.25em; overflow: hidden; padding: 0px;">
<span class="mw-headline" id="Unsur-Unsur">Unsur-Unsur</span></h2>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:</div>
<ol style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; list-style-image: none; margin: 0.3em 0px 0px 3.2em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">alat-alat teknologi</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">sistem ekonomi</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">keluarga</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">kekuasaan politik</li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">organisasi ekonomi</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">organisasi kekuatan (politik)</li>
</ul>
</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:<ul style="list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); list-style-type: disc; margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">bahasa</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">sistem pengetahuan</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">sistem tekhnologi, dan peralatan</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">sistem kesenian</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">sistem mata pencarian hidup</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">sistem religi</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan</li>
</ul>
</li>
</ol>
<h2 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: 'Linux Libertine', Georgia, Times, serif; font-weight: normal; line-height: 1.3; margin: 1em 0px 0.25em; overflow: hidden; padding: 0px;">
<span class="mw-headline" id="Wujud_dan_komponen">Wujud dan komponen</span></h2>
<h3 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: none; font-family: sans-serif; font-size: 1.2em; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Wujud">Wujud</span></h3>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Menurut <b>J.J. Hoenigman</b>, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.</div>
<ul style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Gagasan (Wujud ideal)</b><br />Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Nilai sosial">nilai-nilai</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sosial" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Norma sosial">norma-norma</a>, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya <a class="mw-disambig" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Abstrak" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Abstrak">abstrak</a>; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Masyarakat">warga masyarakat</a>. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.</li>
</ul>
<ul style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Aktivitas (tindakan)</b><br />Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan <b>sistem sosial</b>. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Interaksi">berinteraksi</a>, mengadakan kontak, serta bergaul dengan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Manusia" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Manusia">manusia</a> lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konkret&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Konkret (halaman belum tersedia)">konkret</a>, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.</li>
</ul>
<ul style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Artefak (karya)</b><br />Artefak adalah wujud kebudayaan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Fisik" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Fisik">fisik</a> yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.</li>
</ul>
<h3 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: none; font-family: sans-serif; font-size: 1.2em; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Komponen">Komponen</span></h3>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :</div>
<ul style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Kebudayaan material</b><br />Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.</li>
</ul>
<ul style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Kebudayaan nonmaterial</b><br />Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Lembaga social</b><br />Lembaga social, dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan, dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Sistem kepercayaan</b><br />Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Estetika</b><br />Berhubungan dengan seni, dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari –tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan, dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning, dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><b>Bahasa</b><br />Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian, dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik, dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan, dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar komunikasi lebih baik, dan efektif dengan memperoleh nilai empati, dan simpati dari orang lain.</li>
</ul>
<div>
<h2 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: 'Linux Libertine', Georgia, Times, serif; font-weight: normal; line-height: 1.3; margin: 1em 0px 0.25em; overflow: hidden; padding: 0px;">
<span class="mw-headline" id="Hubungan_Antara_Unsur-Unsur_Kebudayaan">Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan</span></h2>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:</div>
<h3 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: none; font-family: sans-serif; font-size: 1.2em; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Peralatan_dan_perlengkapan_hidup_.28teknologi.29">Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)</span></h3>
<div>
<span class="mw-headline"></span><br />
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Teknologi">Teknologi</a> menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan, dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.</span></div>
<span class="mw-headline">
</span>
<br />
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Pertanian">pertanian</a> paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan, dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:</span></div>
<span class="mw-headline">
</span>
<br />
<ul style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;"><span class="mw-headline">
<li style="margin-bottom: 0.1em;">alat-alat produktif</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Senjata" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Senjata">senjata</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">wadah</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">alat-alat menyalakan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Api" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Api">api</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Makanan">makanan</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Pakaian">pakaian</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">tempat berlindung, dan perumahan</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">alat-alat <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Transportasi">transportasi</a></li>
</span></ul>
<span class="mw-headline">
</span>
<h3 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: none; font-family: sans-serif; font-size: 1.2em; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline">
<span class="mw-headline" id="Sistem_mata_pencaharian">Sistem mata pencaharian</span></span></h3>
<span class="mw-headline">
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:</div>
<ul style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; list-style-image: url("//upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/18/Monobook-bullet.png"); margin: 0.3em 0px 0px 1.6em; padding: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Berburu" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Berburu">Berburu</a> dan meramu</li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;"><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Beternak" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Beternak">Beternak</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Bercocok tanam di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ladang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Ladang">ladang</a></li>
<li style="margin-bottom: 0.1em;">Menangkap <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Ikan">ikan</a></li>
</ul>
<h3 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: none; font-family: sans-serif; font-size: 1.2em; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Sistem_kekerabatan_dan_organisasi_sosial">Sistem kekerabatan dan organisasi sosial</span></h3>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Meyer_Fortes&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Meyer Fortes (halaman belum tersedia)">Meyer Fortes</a> mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Masyarakat">masyarakat</a> dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Kekerabatan adalah unit-unit <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sosial" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sosial">sosial</a> yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek, dan seterusnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Dalam kajian <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Sosiologi">sosiologi</a>-<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Antropologi">antropologi</a>, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keluarga_ambilineal&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Keluarga ambilineal (halaman belum tersedia)">keluarga ambilineal</a>, <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Marga" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Marga">klan</a>, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fatri&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Fatri (halaman belum tersedia)">fatri</a>, dan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paroh_masyarakat&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Paroh masyarakat (halaman belum tersedia)">paroh masyarakat</a>. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_inti" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Keluarga inti">keluarga inti</a>, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keluarga_luas&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Keluarga luas (halaman belum tersedia)">keluarga luas</a>, <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keluarga_bilateral&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Keluarga bilateral (halaman belum tersedia)">keluarga bilateral</a>, dan <a class="new" href="https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keluarga_unilateral&action=edit&redlink=1" style="background: none; color: #a55858; text-decoration: none;" title="Keluarga unilateral (halaman belum tersedia)">keluarga unilateral</a>.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Hukum">hukum</a>, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa, dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Negara" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Negara">negara</a>. Sebagai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Makhluk">makhluk</a> yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Organisasi">organisasi sosial</a>untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.</div>
<h3 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: none; font-family: sans-serif; font-size: 1.2em; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Bahasa">Bahasa</span></h3>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Bahasa">Bahasa</a> adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Komunikasi">berkomunikasi</a> atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.</div>
<div style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum, dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi,<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Komunikasi">berkomunikasi</a>, dan alat untuk mengadakan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Integrasi sosial">integrasi</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Adaptasi">adaptasi</a> sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Seni" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Seni">seni</a> (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi <a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_pengetahuan" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Ilmu pengetahuan">ilmu pengetahuan</a> dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration: none;" title="Teknologi">teknologi</a>.</div>
<h3 style="background: none rgb(255, 255, 255); border-bottom-style: none; font-family: sans-serif; font-size: 1.2em; line-height: 1.6; margin: 0.3em 0px 0px; overflow: hidden; padding-bottom: 0px; padding-top: 0.5em;">
<span class="mw-headline" id="Kesenian">Kesenian</span></h3>
<div>
<span class="mw-headline"><br /></span></div>
<div>
<span class="mw-headline"><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Manusia" style="background: none rgb(255, 255, 255); color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; text-decoration: none;" title="Manusia">manusia</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"> akan keindahan yang dinikmati dengan </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Mata" style="background: none rgb(255, 255, 255); color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; text-decoration: none;" title="Mata">mata</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">ataupun </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Telinga" style="background: none rgb(255, 255, 255); color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; text-decoration: none;" title="Telinga">telinga</a><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.</span></span></div>
<div class="thumb tright" style="background-color: white; clear: right; color: #252525; float: right; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin: 0.5em 0px 1.3em 1.4em; width: auto;">
</div>
</span></div>
<div class="thumb tright" style="background-color: white; clear: right; color: #252525; float: right; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px; margin: 0.5em 0px 1.3em 1.4em; width: auto;">
</div>
</div>
SkyFallenhttp://www.blogger.com/profile/06818398787646054859noreply@blogger.com0